- Beranda
- The Lounge
Sinetron Oh Sinetron....
...
TS
kingkin28
Sinetron Oh Sinetron....
Spoiler for HT:
Terima Kasih Semuanya Telah Memberikan Kesempatan Thread Ini Menjadi Hot Thread
Semoga Bermanfaat
Quote:
INTERMEZO DULU
Saya tergelitik membuat Thread Ini setelah melihat percakapan seorang anak kepada ibunya
Anak: Bu, Minta Uang dong
Ibu: Maaf nak ibu lagi ga punya uang
Anak: Ibu PELIT. Aa mau cari ibu lain aja!
saya yang sedang asyik ngaskus langsung terbelalak mengucapkan hal seperti itu. Kemudian saya coba searching di google kenapa bisa sampai anak sekarang dapat berucap seperti itu. Dan nyatanya ternyata salah satu itu pendidikan karakter yang mungkin "tidak senagaja" diberikan oleh totonan mereka di TV. Kali ini saya akan mengulas tentang sinetron sampai ke hubungannya dengan karakter masyarakat sekarang.
Yuk kita langsung ke TKP
Saya tergelitik membuat Thread Ini setelah melihat percakapan seorang anak kepada ibunya
Anak: Bu, Minta Uang dong
Ibu: Maaf nak ibu lagi ga punya uang
Anak: Ibu PELIT. Aa mau cari ibu lain aja!
saya yang sedang asyik ngaskus langsung terbelalak mengucapkan hal seperti itu. Kemudian saya coba searching di google kenapa bisa sampai anak sekarang dapat berucap seperti itu. Dan nyatanya ternyata salah satu itu pendidikan karakter yang mungkin "tidak senagaja" diberikan oleh totonan mereka di TV. Kali ini saya akan mengulas tentang sinetron sampai ke hubungannya dengan karakter masyarakat sekarang.
Yuk kita langsung ke TKP
Spoiler for TKP:
Quote:
Quote:
Kenapa Sinetron Menjamur Di Indonesia?
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
Jika merujuk kepada hukum ekonomi, ada demand, ada supply. Maka, saya pikir memang banyak orang yang suka menonton sinetron, hingga ratingnya tinggi, dan pihak lain yang melihat keberhasilan itu berbondong-bondong mengikutinya dengan memproduksi sinetron-sinetron lain. rating tiinggi ini karena menyajikan konflik yang sangat menarik. Kalau teman-teman belajar bahasa indonesia, kalau di suatu cerita itu pasti ada konflik klimaks dll. Nah Kemasan ini lah yang di fokuskan oleh penggiat sinetron.
Quote:
Quote:
Kenapa banyak orang suka menonton sinetron?
Quote:
Quote:
1. Mengisi Waktu Luang
Spoiler for ilustrasi:
Quote:
Suatu pagi, di sebuah rumah, ada seorang ibu yang baru selesai membereskan rumah. Dengan badan letih, beliau menghempaskan badannya diatas sofa dan mulai menyalakan televisi. Setelah mengganti-ganti channel, dia tidak menemukan acara menarik selain tayangan yang menampilkan kekonyolan tokoh perempuan kota yang sedang berkunjung ke desa. Sang ibu tersenyum sejenak, dan menaruh remote control tv. Satu jam kemudian, beliau baru tersadar bahwa beliau sedang memasak air. Besok harinya, beliau akan mencari channel yang sama untuk menonton sinetron yang sama.
Quote:
Quote:
2. Tema Sesuai
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
Tema sinetron sesuai dengan imajinasi anak remaja. Di sore hari, sering sauya temukan sinetron bertema kehidupan remaja SMA dan SMP. Tema cerita pada sinetron remaja ini berkisar pada persahabatan, persaingan, dan eksistensi. Hal-hal ini begitu dekat dengan kehidupan remaja sebenarnya (jika tidak diperbuas), maka banyaklah remaja yang menonton sinetron seperti ini.
Quote:
Quote:
3. menemani keluarga menonton
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
Umumnya sinetron itu ditayangin sore atau malam hari dan ini menurut saya quality time dengan keluarga. Dan tentu saja waktu yang berharga ini digunakan unuk interaksi bersama, menghibur satu sama lain. Bagi kebanyakan orang hiburan meraka iu televisi dan ya ga jauh-jauh dari nonton sinetron.
Quote:
Hal Positif dan Negatif Sinetron
Quote:
Quote:
Hal Positif Sinetron
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
Tidak bisa dipungkiri kalau sinetron itu sarana yang paling ampuh untuk menghibur diri. Mungkin ini salah satu sisi poaitif sinetron, selain itu juga sinetron dapat memberi keuntungan dan penghidupan bagi penggiat di bidang ini. Karena iklan yang banyak sehingga kentunganpun banyak
Quote:
Quote:
Hal Negatif Sinetron
Quote:
Quote:
1. Karakter ekstrim
Spoiler for ilustrasi:
Quote:
Saya menemukan istilah ini ketika melihat beberapa tokoh dalam sinetron dengan penokohan yang saya anggap berlebihan. Ketika menonton sinetron, saya selalu dapat dengan mudah menebak tokoh baik dan jahat. Dari penampilan, tokoh baik sering digambarkan sebagai orang yang sabar ketika teraniaya, tidak jarang, tokoh baik berbaju rombeng dengan muka polos (make up natural). Sebaliknya, tokoh jahat adalah tokoh yang ambisius, banyak bicara, judes, berpenampilan mewah (sebagai pelambang kekayaan) dan bentuk alis yang cenderung meninggi. Dari cara bicara, tokoh jahat seringkali lebih lantang dari tokoh baik, dengan ucapan-ucapan jahat dan penuh provokasi. Tokoh baik tidak jarang sebagai orang yang sabar, tidak banyak berkomentar, nrimo, dan pada akhirnya, ta daa….. mereka tetap menjadi pemenang atau menyelesaikan masalah karena takdir sutradara membuatnya seperti itu. Untuk sinetron remaja, sering pula saya temukan bahwa karakter jahat tidak segan untuk mengeluarkan kata-kata bernada sinis dan melakukan tindakan bully kepada tokoh baik. Ini tidak baik jika sampai ditiru remaja kita karena itu kasar dan bisa menyakiti orang lain. Hal yang satu ini benar-benar ATK (Asa Teu Kudu, istilah bahasa sunda untuk _____ sulit mendapat padanannya). Seketika saya teringat tetangga yang saya jabarkan di Intermezo
Quote:
Quote:
2. Melupakan waktu
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
Bagi anda yang suka menonton sinetron, ada baiknya jika anda membatasi waktu menonton anda. Karena, bisa jadi anda menghabiskan 2 hingga 4 jam untuk menonton sinetron dan melupakan apa yang seharusnya anda kerjakan. Seperti kasus ibu diatas, beliau lupa bahwa beliau sedang menjerang air karena keasyikan nonton sinetron. Hati-hati, ini bisa membahayakan.
Quote:
Quote:
3. Kecanduan
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
Sama halnya dengan poin sebelumnya. Orang yang sudah menyukai sinetron biasanya bisa kecanduan karena alur sinetron itu selalu menyisakan konflik di akhir episode. Hal ini membuat orang ingin menonton lagi dan lagi untuk mengetahui akhir dari cerita tersebut. Tapi sepengetahuan saya, alur sineton tidak akan sesederhana itu. Jika banyak orang yang suka, maka konflik akan terus bergelombang, naik, turun, naik lagi, turun lagi, dan begitu seterusnya hingga pemirsa bosan dan sudah bersiap-siap meninggalkan sinetron itu, dan akhirnya pihak yang berkepentingan, dengan berat hati, memberikan ending yang sudah lama ditunggu-tunggu penonton.
Quote:
Quote:
4. Gaya hidup mewah
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
beberapa Tidak jarang dalam sinetron yang saya lihat, para tokoh hidup di rumah mewah, dengan mobil yang tak kalah mewah. Anak-anak selalu diantar supir dan para ibu selalu bermake up lengkap meskipun ada dirumah. Saya pikir, sinetron seperti ini hanya memberikan impian kosong bagi penonton. Orang di desa akan berpikir begitulah hidup di kota, semua serba hebat, sedangkan orang di kota akan berusaha mendekati gaya hidup sepert itu, meski dengan berbagai cara. Ayolah, itu bukan kehidupan rata-rata orang Indonesia, kebanyakan adalah kehidupan yang biasa saja atau bahkan kekurangan. Janganlah terbuai, saudara-saudara…
Quote:
Quote:
5. Penggunaan atribut agama yang tidak mendidik
Spoiler for Ilustrasi:
Quote:
Saat ini marak sinetron yang menggunakan atribut agama sebagai bumbu ceritanya. Dua diantaranya adalah: tukang bubur naik haji dan kutunggu kau di pasar minggu. Dari sinetron pertama, ada sepasang suami istri yang diceritakan sudah pergi haji, tapi menjadi tokoh jahat dalam sinetron itu. Mereka suka memprovokasi dan memfitnah. Ini tidak sesuai dengan atribut haji yang mereka sandang dan terlebih lagi, ini jelas tidak sesuai dengan ajaran agama. Judul kedua, sejujurnya saya baru melihat trailernya di televisi. Saya melihat seorang gadis berkerudung, diajak jalan-jalan oleh seorang lelaki (yang saya rasa bukan suaminya) di malam hari, mereka bergandengan tangan, dan duduk berdekat-dekatan di bioskop. Atribut kerudung disini tidak menggambarkan seorang muslimah yang sebenarnya.
Saya harus akui, bahwa di kehidupan sehari-hari, hal ini sudah sering kita temukan, tapi, dengan diangkatnya hal ini di layar televisi, ini bisa menjadi pembiasaan dan pada akhirnya menjadi pembenaran. Mana esensi dari atribut-atribut tersebut?
Saya harus akui, bahwa di kehidupan sehari-hari, hal ini sudah sering kita temukan, tapi, dengan diangkatnya hal ini di layar televisi, ini bisa menjadi pembiasaan dan pada akhirnya menjadi pembenaran. Mana esensi dari atribut-atribut tersebut?
Quote:
Quote:
Pesan TS
Quote:
seseorang atau suatu keluarga harus memiliki filter atas sinetron yang mungkin sudah tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada baiknya pula jika waktu menonton televisi dibatasi, karena berdasarkan penelitian, tayangan tv bisa mempengaruhi psikologi manusia, terutama anak-anak
Baca Juga: Di Balik Jajanan Gorengan Agan... (HT)
Yuk Gan Olahraga Dengan Fisika!
Mari Mengenal Virus Ebola Lebih Dekat ...
10 Fakta Menarik Tentang Radiasi (HOT)
Yuk Gan Olahraga Dengan Fisika!
Mari Mengenal Virus Ebola Lebih Dekat ...
10 Fakta Menarik Tentang Radiasi (HOT)
0
105.8K
Kutip
1.3K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya