- Beranda
- Berita dan Politik
Kinerja gubernur tandingan tolak disamakan dengan Jokowi-Ahok
...
TS
massez
Kinerja gubernur tandingan tolak disamakan dengan Jokowi-Ahok
Merdeka.com - Meski hanya dilantik sekumpulan ormas, Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta, Fahrurrozi, sudah cukup merasa sah menjadi gubernur DKI Jakarta. Dia ditunjuk menjadi gubernur tandingan Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap tak layak memimpin ibu kota karena menganut agama yang berbeda kepercayaan mayoritas penduduk di Jakarta.
Hari ini, sudah sepekan Fahrurrozi, dilantik sebagai gubernur tandingan DKI Jakarta. Kala itu, sambil mendemo kepemimpinan Ahok, Ormas FPI yang dipimpin ketuanya, Habieb Rizieq, melantik pria paruh baya itu di depan Gedung DPR DKI Jakarta.
Meski cuma gubernur tandingan, Fahrurrozi juga tak mau kalah membuat sejumlah visi misi. Dia mengaku kinerjanya sangat berbeda dengan Ahok maupun Jokowi dulu. Padahal secara garis besar sangat mirip dan terkesan menyontek.
Berikut rancangan kinerja gubernur tandingan yang tak mau disamakan dengan Jokowi maupun Ahok:
Agar dekat warga Jakarta, Fahrurrozi juga siap blusukan seperti yang dilakukan Jokowi terdahulu dan kini dilakukan Ahok. Sejak dilantik pada 1 Desember lalu, dia sudah satu kali melakukan kunjungan warga.
Fahrurrozi, menemui ibu-ibu pengajian Majelis Taklim di Yayasan Al Muslimat, Jalan Jatinegara Timur IV No. 29 Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam pengajian yang diikuti puluhan ibu-ibu warga setempat tersebut, Bang Rozi, sapaannya, meminta restu kepada ibu-ibu dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur tandingan.
"Ini bentuk silaturahmi aja dengan warga yang biasa sehari-hari saya lakukan, bukan blusukan ya, saya lebih menyebutnya silaturahmi. Saya mohon doa restunya," ujar Bang Rozi.
Setelah ditunjuk jadi gubernur tandingan dan melakukan blusukan perdana, Fahrurrozi segera menyusun dan menyiapkan struktur jabatannya. Seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Fahrurrozi akan menunjuk nama-nama untuk menjadi kepala dinas di satuan yang dibentuknya.
"Nanti ada timnya, bagian penerangan, kesehatan, perbaikan jalan dan lain sebagainya. Lihat nanti dan tergantung di lapangan," jelas Pengurus Presidium Penyelamatan Jakarta, Amir.
Lebih jauh, lanjut Amir, di bawah kepemimpinan Fahrurrozi, Jakarta akan menjadi kota percontohan bagi kota-kota lainnya. Dengan slogan 'Jabat erat dengan rakyat', masalah banjir dan lainnya diyakini dapat segera diatasi. Terlebih bilamana sejumlah kepala bagian telah dibentuknya.
"Bang Rozi akan mengonsolidasikan pemetaan wilayah, implementasi ke bawah jalan terus. Nanti tinggal menunggu pelantikan di DPRD," tuturnya.
aat masih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, Joko Widodo, menolak menerima gajinya. Serupa dengan Ahok, Fahrurrozi, pun memilih tak mau menikmati gaji pokok.
Mirip dengan Ahok, gubernur tandingan ini juga siap bekerja tak digaji. Walaupun sebenarnya, agak sedikit aneh dari mana anggaran penggajian dan siapa yang menggaji seorang gubernur tandinga.
"Tidak digaji, beda dengan Ahok, Ahok takut enggak makan segala sabetan ilang. Tapi gubernur kami tidak takut, karena dia ikhlas pilihan rakyat tanpa gaji," ujar pria yang akrab disapa Bang Rozi ini.
Rozi menambahkan, pelantikan Ahok yang berlangsung di Istana Negara beberapa waktu lalu adalah pelanggaran hukum, atau inkonstitusional. Sebaliknya, dia mengklaim pelantikannya gubernur tandingan di depan Gedung DPRD konstitusional karena dipilih dan ditunjuk oleh rakyat.
"Selama jadi Wagub Ahok gagal," sahut Rozi.
Baca juga:
Hari ini, sudah sepekan Fahrurrozi, dilantik sebagai gubernur tandingan DKI Jakarta. Kala itu, sambil mendemo kepemimpinan Ahok, Ormas FPI yang dipimpin ketuanya, Habieb Rizieq, melantik pria paruh baya itu di depan Gedung DPR DKI Jakarta.
Meski cuma gubernur tandingan, Fahrurrozi juga tak mau kalah membuat sejumlah visi misi. Dia mengaku kinerjanya sangat berbeda dengan Ahok maupun Jokowi dulu. Padahal secara garis besar sangat mirip dan terkesan menyontek.
Berikut rancangan kinerja gubernur tandingan yang tak mau disamakan dengan Jokowi maupun Ahok:
Agar dekat warga Jakarta, Fahrurrozi juga siap blusukan seperti yang dilakukan Jokowi terdahulu dan kini dilakukan Ahok. Sejak dilantik pada 1 Desember lalu, dia sudah satu kali melakukan kunjungan warga.
Fahrurrozi, menemui ibu-ibu pengajian Majelis Taklim di Yayasan Al Muslimat, Jalan Jatinegara Timur IV No. 29 Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam pengajian yang diikuti puluhan ibu-ibu warga setempat tersebut, Bang Rozi, sapaannya, meminta restu kepada ibu-ibu dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur tandingan.
"Ini bentuk silaturahmi aja dengan warga yang biasa sehari-hari saya lakukan, bukan blusukan ya, saya lebih menyebutnya silaturahmi. Saya mohon doa restunya," ujar Bang Rozi.
Setelah ditunjuk jadi gubernur tandingan dan melakukan blusukan perdana, Fahrurrozi segera menyusun dan menyiapkan struktur jabatannya. Seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Fahrurrozi akan menunjuk nama-nama untuk menjadi kepala dinas di satuan yang dibentuknya.
"Nanti ada timnya, bagian penerangan, kesehatan, perbaikan jalan dan lain sebagainya. Lihat nanti dan tergantung di lapangan," jelas Pengurus Presidium Penyelamatan Jakarta, Amir.
Lebih jauh, lanjut Amir, di bawah kepemimpinan Fahrurrozi, Jakarta akan menjadi kota percontohan bagi kota-kota lainnya. Dengan slogan 'Jabat erat dengan rakyat', masalah banjir dan lainnya diyakini dapat segera diatasi. Terlebih bilamana sejumlah kepala bagian telah dibentuknya.
"Bang Rozi akan mengonsolidasikan pemetaan wilayah, implementasi ke bawah jalan terus. Nanti tinggal menunggu pelantikan di DPRD," tuturnya.
aat masih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, Joko Widodo, menolak menerima gajinya. Serupa dengan Ahok, Fahrurrozi, pun memilih tak mau menikmati gaji pokok.
Mirip dengan Ahok, gubernur tandingan ini juga siap bekerja tak digaji. Walaupun sebenarnya, agak sedikit aneh dari mana anggaran penggajian dan siapa yang menggaji seorang gubernur tandinga.
"Tidak digaji, beda dengan Ahok, Ahok takut enggak makan segala sabetan ilang. Tapi gubernur kami tidak takut, karena dia ikhlas pilihan rakyat tanpa gaji," ujar pria yang akrab disapa Bang Rozi ini.
Rozi menambahkan, pelantikan Ahok yang berlangsung di Istana Negara beberapa waktu lalu adalah pelanggaran hukum, atau inkonstitusional. Sebaliknya, dia mengklaim pelantikannya gubernur tandingan di depan Gedung DPRD konstitusional karena dipilih dan ditunjuk oleh rakyat.
"Selama jadi Wagub Ahok gagal," sahut Rozi.
Baca juga:
0
5.7K
67
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
677.9KThread•47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya