Bicara tentang hubungan dalam bentuk apapun, akan menjadi bahasan berlandas cinta yang tetap misteri dan selalu perlu dicari tahu. Kabar baik dan buruknya, zaman modern membuatmu tambah terampil mencinta, sekaligus makin kompleks dalam urusan cinta. Berikut ini beberapa fakta yang bisa membuatmu lebih memahami cinta:

Nyaris semua orang tahu hal ini, dan kamu cuma butuh waktu seperlima detik. Ketika kamu melihat seseorang yang spesial, 12 daerah berbeda di otak akan melepaskan banyak senyawa kimia, termasuk hormon oksitosin, dopamin, adrenalin dan vasopresin. Sama seperti cara kerja ganja dan narkotik, efeknya membuatmu bahagia, melayang, berhasrat, dan nagih.

Saraf yang menyusun cinta dan hasrat seksual saling tumpang tindih, dan bisa mengaktifkan jaringan otak yang mirip. Saat diaktifkan, keduanya melibatkan emosi, motivasi, dan pikiran. Bedanya, hasrat seksual lebih punya motif dan tujuan serta menguras pikiran lebih banyak. Jadi terbayang kan, jika cinta tidak terpenuhi, kamu mungkin hanya akan merasakan sakit yang sulit dijelaskan. Sementara hasrat seksual yang tidak terpenuhi akan mengacaukan juga pikiran.

[img]Selain membuatmu seksi dan bisa menggambarkan cinta, ciuman pada awal hubungan juga dijadikan cara untuk menguji pasangan: Apakah dia layak dipilih sebagai pasangan dan bisa menjagamu? Bukan hanya itu, ciuman juga menjaga kualitas jangka panjang hubungan, tanpa harus melibatkan seks.[/img]

Mungkin ini ya, yang membuat mitos kuno: “pasangan yang wajahnya mirip hubungannya bisa langgeng”, terus berkembang. Dilihat dari sisi science, pasangan bisa berubah lebih mirip setelah lama bersama. Studi psikologi yang melibatkan 100 pasangan menikah lebih dari 25 tahun memperlihatkan bahwa fitur wajah mereka jadi lebih mirip. Alasannya kemungkinan besar terletak pada kesamaan pola makan, lingkungan, kepribadian, serta hasil berempati terhadap pasangan selama bertahun-tahun. Mengenai siapa yang jadi mirip siapa, bergantung pada gen dominan dalam tubuhnya. Biasanya hal tersebut bisa terlihat pada kemiripan anak-anaknya.

Jika selama ini banyak orang yang ragu LDR alias hubungan jarak jauh gak bikin kokoh hubungan, maka mereka salah. Karena penelitian justru mengungkap kebaikan di baliknya. Tanpa LDR kamu gak bisa tahu seberapa seriusnya pasangan padamu. Karena ternyata, hubungan yang berasal dari cinta asli gak akan bisa goyah sekalipun jarak memisahkan. Fakta lainnya, kalian lebih intim dalam menerima informasi dan lebih ideal dalam berpandangan sehingga merasa lebih dekat secara psikologis.

Selama bertahun-tahun wujud pernikahan mengalami perubahan seiring kemajuan teknologi. Apa kaitannya? Jika dulu harapan pernikahan hanya sebatas mendapat keamanan dan cara bekerjasama, sekarang semuanya sudah lebih dimudahkan seiring kemajuan teknologi. Perempuan kini jauh lebih mandiri, dan bahkan bisa bertahan tanpa laki-laki. Begitu pula dengan laki-laki yang bisa melakukan segala urusan perempuan dengan bantuan teknologi.

Alhasil, pemenuhan psikologis dalam pernikahan terlihat lebih menonjol dan kerap jadi masalah. Sayangnya, untuk memenuhi yang satu ini dibutuhkan waktu dan usaha lebih, yang kecil kemungkinannya bisa dilakukan oleh kamu yang padat aktifitas dan memiliki ego besar ingin dimengerti lebih dulu.

Ternyata, kunci keutuhan terletak pada kesederhanaan mengenai hal kecil. Menurut studi yang dilakukan di Inggris, pasangan akan sangat menghargai hal kecil yang dilakukan meski terkesan tidak penting, karena buktinya mereka mampu mengingatnya dengan baik. Misalnya hanya dengan membuatkan minum, atau memijit tubuh pasangan saat lelah, dibanding menyiapkan hadiah besar (meskipun ini juga baik).