Mampukah Jolla Membalikkan Kejayaan Gadget asal Finlandia?

Sebagian besar dari Anda pasti pernah menggenggam ponsel Nokia ,bukan? Selama puluhan tahun, hegemoni Nokia sebagai rajanya telepon genggam harus berakhir berkat perkembangan jaman.

Mulai dari kemunculan Motoral Razr pada tahun 2004 dengan model flip super tipis yang membuat Nokia hengkang dari pasar AS, hingga revolusi smartphone ala iPhone pada tahun 2007. Pada tahun ini pula, pangsa pasar Nokia mencapai puncaknya pada pertengahan tahun sebelum kemudian terus menurun dan menjadi bagian dari sejarah.

Pada tahun 2010, Nokia mulai meninggalkan OS favoritnya yaitu Symbian dan beralih mengembangkan Meego yang masih dalam tahap perdebatan. Pada saat inilah kemudian Nokia mengambil keputusan untuk beralih kepada Windows Phone yang membuat sebagian karyawan veteran Nokia bubar jalan secara tertib.

Hasilnya, karyawan veteran tersebut mendirikan sebuah "perahu layar kecil" dengan nama Jolla di lautan luas industri smartphone dan gadget yang diarungi perahu layar besar seperti iPhone, Samsung, HTC, dan bahkan Nokia sendiri yang sudah berubah menjadi Lumia. Dengan mengambil arti "perahu layar kecil", nampaknya Jolla ingin memastikan diri sebagai sebuah alternatif baru dalam industri smartphone.

Sejauh ini, respon yang diberikan oleh pecinta gadget di dunia cukup positif boys, walaupun mungkin gaungnya belum terdengar dengan keras hingga ke Indonesia. Dengan proses pengumpulan dana secara indie, plus konsep bisnis yang juga indie dan sangat idealis, Jolla berhasil meraih kepercayaan banyak investor melalui Crowdfunding serta Indiegogo campaign.

Dengan menggunakan OS Sailfish yang berasal dari DNA Meego, Jolla mendeskripsikan produknya dengan sebutan "people powered". OS Sailfish begitu unik dan siap menjadi pesaing Android karena Sailfish akan berkembang sesuai dengan permintaan para penggunanya.

Saat ini, Smartphone Jolla mempunyai kapasitas 4.5 inch IPS qHD display, 16 GB storage, 1 GB RAM, microSD slot, dan 8 MP camera. Kapasitas yang tentunya tidaklah main-main bukan boys? Sedangkan Tablet Jolla saat ini sedang dikembangkan dengan kapasitas OS Sailfish 2.0, 64-bit Intel CPU tablet, 7.85 in IPS display, 32GB storage, 2GB RAM, Micro SD slot, 5MP kamera utama dan 2MP kamera depan. Jolla tablet ini sendiri digadang-gadang sebagai pesaing langsung dari iPad Air. Wow!

Karena berasal dari crowdfunding, Jolla berhasil memposisikan diri sebagai smartphone pilihan masyarakat tanpa ada embel-embel korporasi layaknya pesaing lain. Alasan inilah yang membuat Jolla sangat percaya diri untuk menyebut dirinya dengan "we are unlike". Sebuah pernyataan yang menyatakan Jolla tidak sama dengan Nokia walaupun secara DNA lahir dari eks Nokia.

Identitas "we are unlike" juga semakin menegaskan pernyataan "people powered" di mana setiap individu, bagian dari komunitas adalah berbeda-beda dan tidak sama. Jadi mereka perlu satu OS yang dibuat dengan berdasarkan keinginan mereka, tidak seperti OS lain yang dibuat berdasarkan kepentingan korporat.

Pertanyaan selanjutnya adalah, mampukah Jolla membawa nama Finlandia menjadi satu kekuatan besar dalam dunia telekomunikasi seperti pendahulunya Nokia? Layak untuk ditunggu sepak terjang selanjutnya, boys!