Sejak acara Startup Asia Jakarta 2014 mulai dibuka, sebagian besar pembicara mengklaim mereka percaya bahwa Indonesia akan menjadi ‘ladang emas’ Asia Tenggara di masa mendatang. Dan Tokopedia lah yang sering dijadikan sebagai contoh. Menariknya, CEO Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan bahwa dirinya bahkan tidak memikirkan tentang uang. William berbicara di atas panggung Startup Asia sore ini dalam sesi fireside chat untuk membahas tentang apakah website marketplace-nya bisa menjadi Alibaba berikutnya. Wawancara dengan William ini banyak ditunggu oleh banyak pihak, mengingat perusahaan ini baru saja mendapat pendanaan senilai USD 100 juta dari SoftBank dan Sequioa Capital. Investasi tersebut merupakan putaran pendanaan (yang diumumkan) terbesar di ranah startup teknologi Indonesia sejauh ini.

Setelah menceritakan sedikit tentang perjalanan entrepreneurship dan pekerjaan awalnya yang merupakan seorang penjaga warnet, William mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai proses penggalangan dana. Meskipun demikian, ia menikmati kesempatan bertemu dan belajar dari banyak orang cerdas. “Setiap saya mempunyai kesempatan untuk berbicara, saya akan ambil, karena saya akan bertemu dengan banyak orang cerdas dan belajar banyak hal baru.” Ia juga menyebutkan bahwa dirinya ingin menggunakan Tokopedia sebagai ‘kendaraan’ untuk mulai mengubah Jakarta menjadi Silicon Valley dengan menarik talenta internasional terbaik. Ketika ditanya tentang apa yang dilakukan Tokopedia hingga startup ini mendapat pendanaan yang besar, William mengatakan bahwa Tokopedia selalu konsisten terhadap produknya. Ia juga menyarankan untuk tidak terlalu fokus pada pendapatan, melainkan lebih kepada menciptakan produk yang bisa memudahkan kehidupan banyak orang. Ia mengatakan, ”Merchant top kami di Tokopedia bahkan menghasilkan lebih banyak uang dan mempunyai kehidupan yang lebih nyaman daripada saya.”

http://id.techinasia.com/tokopedia-w...ilicon-valley/