Seorang pria bernama Steve, 35 th, seorang direktur perusahaan property ditemukan tewas di ruang kerja kantornya, pada hari Minggu pukul 02.45 malam. Tubuhnya sudah membiru dan kaku, polisi memperkirakan kematiannya sudah dua hari yang lalu. Steve ditemukan oleh istrinya, bernama Sharon, 32 th. Sharon khawatir karena suaminya sudah tidak pulang selama seminggu, dan langsung mendatangi kantor tempat Steve bekerja.

Polisi langsung bekerja dengan mengumpulkan para saksi, yaitu..
1. Natasha, 24 tahun, bekerja sebagai sekretaris Steve, dia baru diperkerjakan sebulan yang lalu, menggantikan Peggy, 28 th, adik ipar dari Steve (istri dari adik laki-laki Steve). Peggy tewas dua bulan yang lalu karena kecelakaan mobil.
“Aku sangat syok, dia boss yg baik dan aku tidak menyangka dia bisa dibunuh, dia sama sekali tidak punya musuh. Dua hari yang lalu dia menelpon untuk mengajakku makan siang, dia sangat ceria saat di telpon. Tapi sayangnya kami tidak jadi makan siang, dia mengirimiku BBM kalau makan siang kami dibatalkan. Aku sempat bertemu dengannya di hari Rabu, untuk memberitahu jadwal rapat bulanan kantor, dia tampak biasa-biasa saja, tidak ada yg aneh. Dia hanya berkata lelah karena harus sering-sering ke luar negeri beberapa hari ini.”

2. Sharon, 32 th, istri Steve, bekerja sebagai model iklan.
“Dia sudah tidak pulang selama hampir seminggu, sejak hari Senin yang lalu. Aku sangat khawatir karena tidak bisa bertemu dengannya, dan handphone-nya selalu saja sibuk saat dihubungi. Hari Selasa aku berhasil menghubunginya, dia berkata sedang berada di Kanada dalam urusan bisnis. Aku tidak percaya, kesabaranku habis dan tidak bisa tidur, jadi aku pergi ke kantornya dan menemukannya sudah meninggal.”

3. Tony, 30 th, adik Steve, bekerja di perusahaan farmasi.
“Aku tidak kaget sebenarnya, dia susah tidur, jadi meminta obat tidur. Dia sangat stress dan frustasi, dia merasa bersalah atas kematian Peggy.”

4. Bruce, 45 th, petugas keamanan.
“Saya melihatnya keluar dari ruang kerjanya pada hari Sabtu malam, sekitar pukul mungkin 23.00, Steve saat itu bersama seorang wanita, dia dan wanita itu berjalan menuju basement.

Di TKP polisi menemukan secangkir kopi tumpah yang diletakkan miring, dua kaleng soda yg sisa setengah, setengah botol obat tidur merk Xanax, tersisa 10 butir, dan handphone dalam keadaan mati.

Polisi menyimpulkan bahwa kematian Steve karena overdosis obat tidur, dan langsung menutup kasus tersebut.

Selang seminggu kemudian, Tony ditemukan tewas di apartemennya pada hari Sabtu, pukul 23.00. Dia ditemukan oleh tetangganya, Pepper, 46 th. Pepper mengatakan mencium bau busuk yang berasal dari kamar Tony, dan mengatakan kepada polisi Tony tidak pernah keluar dari apartemennya selama 3 hari.

Di TKP polisi menemukan barang yang mirip dengan di kantor Steve, secangkir kopi tumpah, dua botol soda masih terisi setengah, sebotol penuh Xanax, dengan 60 butir, jarum suntik 3 cc dan 1 cc bekas, sebuah vial obat injeksi morfin 10% yang sudah terbuka tapi tidak ada isinya, dan satu pecahan ampul petidin, dengan isi obat berceceran yang mengering. Kejanggalan pada karpet dibawah mayat Tony yang tampak lembab. Diketahui riwayat medis Tony bahwa dia mengidap kanker otak.
Polisi kembali membuka kasus Steve karena ketertaitannya dengan TKP Tony.

Namun, belum selesai kasus Tony dan Steve terungkap, tiga hari kemudian Pepper ditemukan tewas mengalami kecelakaan mobil dengan jarak 25 km dari apartemennya, pada siang hari jam 11.00. Pepper mengalami patah tulang leher dan langsung meninggal. Di mobil ditemukan 10 butir obat FDC (obat TB paru), dan surat kontrol dari rumah sakit. Diketahui bahwa Pepper mempunyai penyakit TB paru, dan sudah berobat selama 1 bulan.

Silahkan dipecahkan gan, siapa yang bunuh, dan begimana caranya..


Pertanyaan yg sejauh ini sudah terjawab:



Ane kasih clue lagi dah, kalo nyampe satu bulan kaga solved juga, kasus ini rencananya bakal ane tutup aja, dan tentu saja disertakan dengan jawaban dari ane yg benernya yg begimana..


Silahkan dianalisa lagi..