Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mari Belajar Sejarah.. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIVE KENAIKAN BBM SUBSIDI

vision.gadgetAvatar border
TS
vision.gadget
Mari Belajar Sejarah.. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIVE KENAIKAN BBM SUBSIDI
Sebelumnya.. Cek.. No Repost..
Spoiler for Cek:


Kebijakan President Untuk Menaikan Harga BBM Subsidi Tidak dapat dapat dihindari pemerintah Merasa perlu mengalihakan Susidi dari Konsutif Menjadi Produktif.. Apapun Kebijakan Pemerintah ada baik buruknya.. untuk itu kita Perlu mempersiapkan diri terhadap dampak baik buruknya.. Cekidot gan..


Dampak Negative

1. Meningkatkan Kemiskinan
Kita masih teringat bahwa Pengalaman kenaikan harga BBM pada tahun 2005 menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan hingga 17 persen, hal ini memberikan pelajaran berharga bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi akan berkontribusi pada inflasi, yang akan menggerus daya beli masyarakat miskin, sebab setiap kenaikan BBM subsidi 10 persen saja akan menyebabkan bertambahnya inflasi satu persen.


2. Menurunnya Daya Beli Masyarakat
Sebagai akibat dari efek Domino kenaikan harga-harga karena kenaikan biaya Produksi dan Distribusi


3. Menurunnya jumlah usaha Kecil-Menegah ( UMKM )
Akibat kenaikan biaya beban produksi dan Turunnya Daya Beli Mayarakat.


4. Tinggi nya Tingkat Inflasi
Pada tahun 2008, tepatnya 24 Mei 2008 pemerintah kembali menaikkan harga BBM dari Rp4.500/liter ke hargaRp6.000/liter karena pada tanggal 23 Mei 2008, crude oil price mencapai harga maksimumnya di harga USD 132,19/barel sehingga menyebabkan peningkatan inflasi kembali mencapai double digit ke 11,06% dan akhirnya kembali Bank Indonesia menggunakan haknya untuk mengintervensi pasar dengan menaikan suku bunga acuan dari 8% ke 9,25% pada akhir tahun 2008. Sepanjang tahun 2008 kurs Rupiah melemah dengan drastis terhadap US Dollar dari Rp9.433,96 ke level Rp11.235,96 pada akhir tahun 2008

5. Jatuhnya Nilai Tukar Rupiah
Sebagai akibat Perlambatan Ekonomi, Penurunan Daya Beli, Capital Out Flow di bursa saham, Tingginya Tingkat inflasi.


6. Turunnya Jumlah Cadangan Devisa Negara
Akibat Jatuhnya Nilai Rupiah, Maka Bank Indonesia melakukan Interfensi Pasar dengan mengeluarkan cadangan Devisa Berbentuk Dollar

7. Tingginya Tingkat Suku Bunga
Akibat Capital Out Flow Di lantai bursa, Maka Bank Indonesia Melakukan Interfensi Dengan Menaikan Suku Bunga Acuan / BI Rate untuk menarik investor ke lantai bursa.

8. Turunnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Sulit mencapai 6%. Akibat Tingginya Suku Bunga, Turunya daya beli, Anjloknya Nilai Rupiah, Tingginya Inflasi, dsb.


DAMPAK POSITIF

1. Permerintah Berhasil Mengatasi Defisit Transaksi Berjalan ( DTB )
Dampak Positifnya Pemerintah Berhasil Mengatasi Defisit Transaksi Berjalan. Sehingga Mempertahankan Laju Pertumbuhan Ekonomi.
Tapi ini tidak akan bertahan lama karena impor indonesia masih Terlampau Tinggi Di bandingkan Ekspor dan Kecenderungan Meningkatnya Jumlah Konsumsi BBM


Untuk Dampaknya Positifnya Baru satu gan.. ne kan dari sejarah gan.. emoticon-I Love Indonesia (S)

Untuk Tahun 2014, Kita berharap Tidak mengulang kejadian 10 tahun terakhir dimana kenaikan BBM terus Terulang.. karena impor lebih tinggi dari ekspor..

Pemerintah Jokowi Berjanji Untuk Megalihkan Subsidi Ke sektor Produksi seperti infrastruktur untuk menggenjot Ekspor.. Ya.. mungkin baru akan terasa 5 sampai 10 Tahun kedepan.. dimana saat infrastruktur tersebut selesai di realisasikan.. emoticon-I Love Indonesia (S)


Dikutip dari berbagai Sumber:
RRI.co.id
ukrida.ac.id
Kompas.com
Beritasatu.com


Spoiler for Jangan Lupa:


Spoiler for Jangan Lupa:
Diubah oleh vision.gadget 29-11-2014 03:10
0
4.4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.