sebelumnya budayakan komeng gan
karena kaskuser yang baik selalu
Quote:
mungkin agan-agan semuanya masih inget dengan tragedi "TABRAK LARI MASSAL"yang terjadi di SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo kemarin, ane bener-bener penasaran dengan berita kelanjutannya karena tersangka penabrak yang ternyata juga pacar dari salah satu siswa di sana ini belum juga di proses hukumannya
Quote:
ini kronologinya
Surabaya - Seorang pemuda berinisial APT (21) yang mengendarai mobil Honda Jazz warna grey L 177 AY menabrak beberapa siswa dan guru SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo hingga terluka parah.
Saat itu Kamis (31/10/2013), saat jam istirahat sekolah. APT yang mengendarai mobil ini diketahui bermaksud mengirimkan bekal makan untuk kekasihnya yang terdaftar sebagai siswi di SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo. APT memasuki area sekolah melalui pintu belakang. Dari situ, APT dihadang oleh satpam sekolah.
"Keterangan dari saksi, pemuda APT saat itu ditemui satpam. APT diimbau untuk menyerahkan makanan siang untuk pacarnya melalui guru BK (Bimbingan Konseling- red)," kata Kombes Pol Awi Setiyono saat dihubungi detikcom, Minggu (3/11/2013).
Nah dari situ, lanjut Kabid Humas Polda Jatim, APT dan satpam terlibat cekcok mulut. APT kemudian masuk ke mobilnya lagi, sambil membawa bingkisan makan siang. Cekcok tak berhenti, hingga akhirnya APT dua kali terlihat emosi keluar dan masuk ke dalam mobilnya kembali.
Nahas, emosi APT mungkin tak tertahankan. Dia injak gas mundur keras-keras sehingga menabrak beberapa siswa yang sedang menikmati istirahat dan seorang guru BK.Tak hanya itu, saat APT menginjak gas kedua kalinya untuk membawa pergi mobilnya, APT kembali menabrak 3 siswa lainnya.
"Saat dia menginjak gas maju itulah dia menabrak 3 siswa. 3 Siswa itu kini masih harus dirawat di rumah sakit," tutur Awi.
Tiga siswa yang terluka adalah Alif Kurnia Safitri yang mengalami patah tulang rusuk, Septio Nugroho mengalami luka di tempurung kaki kanan dan Gilbert Joshua yang harus mendapat pengobatan serius di pergelangan kaki kiri yang terkilir
Setelah menabrak massal, APT langsung kabur. Para siswa dan petugas di sekolah tak mampu mengejar laju kencang city car itu.
"APT masih pencarian, karena setelah kejadian, dia langsung lari," kata Awi.
Kasus ini masih dalam penyelidikan petugas Polsek Gedangan, Sidoarjo.
nah perlu diketahui nih agan-agan sekalian, rupanya tersangka ini adalah putra pensiunan POLISI yang berpangkat tinggi, jadi apa mungkin ini adalah salah satu penyebab molornya kasus ini ya gan?
Quote:
" Polisi berjanji akan bersikap profesional dalam memproses hukum Anggara Putra Trisula (21), pengemudi Jazz yang menabrak sejumlah siswa dan seorang guru SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, Jawa Timur. Meski, pelaku adalah putra dari pensiunan Polri.
"Kita akan lakukan langkah hukum sesuai prosedur, proporsional dan profesional," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Awi Setiyono, saat dihubungi detikcom, Minggu (3/11).
Awi tidak menampik kabar yang menyebut Anggara adalah putra dari pensiunan kepolisian dengan pangkat terakhir Komisaris Besar (Kombes).
"Orangtuanya kooperatif dan pro aktif akan mengantarkan semuanya, termasuk barang bukti. Tidak masalah," kata Awi.
Anggara terlibat cekcok dengan satpam saat hendak mengantar makanan untuk sang kekasih, Kamis (31/10). Dia mengamuk saat kembali ke kemudi mobilnya karena mobil Jazz yang dikendarainya tidak diperkenankan masuk ke area sekolah.
Saat menginjak gas mundur, dia menabrak beberapa siswa yang sedang menikmati istirahat dan seorang guru BP. Bahkan, ketika Anggara kembali menggilas 3 siswa lainnya saat menginjak gas maju.
Tiga siswa yang terluka parah adalah Alif Kurnia Safitri yang mengalami luka patah tulang rusuk, Septio Nugroho mengalami luka di tempurung kaki kanan dan Gilbert Joshua yang harus mendapat pengobatan serius di pergelangan kaki kiri yang terkilir.
Kasus ini semula ditangani Polsek Gedangan. Namun karena keterbatasan jumlah personel, akhirnya berkas penyelidikan sementara dilimpahkan ke Polres Sidoarjo."
selain itu ada juga alasan dari polisi gan tentang kenapa nih maho ga ditahan juga
Quote:
"Surabaya, - Anggara Putra Trisula (21), pengemudi Honda Jazz yang menabrak sejumlah siswa dan seorang guru di SMA Hang Tuah Sidoarjo, Jawa Timur, tak kunjung diproses hukum. Polisi punya alasan sendiri untuk yang satu ini.
"Ada jaminan dari keluarga yang akan menyerahkan Anggara berikut barang buktinya," kata Kapolsek Gedangan Kompol Kamran, Minggu (3/11/2013).
Pasca kejadian tersebut, polisi langsung menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan. Namun, pemeriksaan tersebut bukan kepada pelaku dan baru sebatas saksi dan korban penabrakan, Kamis (31/10/2013) lalu. Saksi yang telah diperiksa sebanyak tujuh orang.
Terkait jaminan, Kamran mengatakan, hal itu dilayangkan orangtua Anggara yang juga disebut-sebut sebagai perwira menengah pensiunan kepolisian.
"Iya, dari orang tuanya, keluarga polisi," kata dia singkat.
Namun Kamran berjanji, proses hukum terhadap Anggara masih akan berlanjut. "Kasus ini masih akan didalami, ada kesengajaan atau tidak," singkat Kamran."
entah karena emng beliau g punya kekuatan hukum atau giman ya gan, sampai kepsek dari SMA Hang Tuah 2 sidoarjo pun menyampaikan ke media untuk segera melanjutkan proses hukum dari kasus ini
Quote:
"Surabaya - Pihak SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo meminta aparat kepolisian untuk segera menuntaskan kasus Honda Jazz yang menyeruduk siswa, guru dan karyawan sekolah serta menangkap pengemudi mobil tersebut yang bernama Anggara Putra Trisula (21).
"Sekolah ingin diusut tuntas. Si pelaku harus mempertanggungjawabkan ke semua korban yang sudah dicederai," ujar Kepala Sekolah SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo kepada detikcom di tempatnya bekerja di Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo, Senin (4/11/2013).
Ia mengatakan, sampai saat ini pihak pelaku maupun keluarga pelaku, belum menemui pihak sekolah. Kata Siti, semua proses hukum tersebut diserahkan ke kepolisian (Polsek Gedangan atau Polres Sidoarjo).
"Mohon ditindaklanjuti secara cepat dan bijaksana," harapnya.
Siti menerangkan, kejadian di komplek SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo pada Kamis (31/10) sudah dilaporkan ke Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya. Termasuk perkembangan kasus tersebut.
"Kita semua sudah bersaksi. Kita tetap menunggu, memantau langsung proses di polsek atau pihak terkait. Kita lego kalau pelakunya sudah tertangkap, karena tidak ada perbedaan dengan yang lainnya," jelasnya.

Pengemudi Honda Jazz tersebut, Anggara, baru dijadwalkan diperiksa polisi pada Rabu (6/11) atau nyaris seminggu setelah peristiwa. Mabes Polri menekankan bahwa pelaku yang merupakan anak purnawirawan polisi berpangkat kombes tidak kebal hukum."
entah karena emang bokapnya pensiunan petinggi polisi ato emang berduit ato juga memang hukum di negara ini tak layaknya alat dagang yang dapat diperjual-belikan,, pihak tersangka malah melaporkan balik siswa SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo yang "katanya" sebagai provokator terjadinya insiden ini
Quote:
Jakarta - Tersangka penabrakan massal di Sidoarjo, Anggara Putra Trisula (21) melaporkan balik siswa SMA Hang Tuah 2 ke polisi. Langkah Anggara tersebut hanyalah bergaining position untuk mencari kelemahan pada celah hukum.
"Sebaiknya perkara penabrakan massal harus diselesaikan di proses peradilan, biar hakim yang menilai, kalau seperti ini terlihat ada pengalihan sehingga ada bergaining position, karena bapaknya seorang jenderal polisi yang tahu dalam penanganan kasus," ujar komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrahman, Jumat (8/11/2013).
Menurutnya, latar belakang seorang jenderal polisi yang memahami suatu perkara tidak sulit mencari kelemahan pada celah hukum.
"Sehingga kalau mencari celah dengan melakukan pelaporan balik sehingga tercipta bergaining position nantinya akan muncul permintaan damai," tuturnya.
Hamidah juga melihat ada rekasaya yang dilakukan oleh Polres dalam kasus ini. Hal itu bertujuan agar tersangka tidak menjalani proses hukum.
"Sejak awal saya melihat ada kesalahan yang dilakukan Polres Sidoarjo, seperti usaha tidak memproses hukum, penerapan pasal KUHP digunakan UU lalu lintas, ada pelakuan istimewa dari tahanan kriminal umum dipindah tahanan lalu lintas dan lalu dipindah ke rumah sakit, hal itu dilakukan agar Anggara tidak di proses hukum," imbuhnya.
Ia meminta Polres Sidoarjo menujukan bertindak profesional dengan melengkapi proses BAP.
"Tunjukan profesional, limpahkan proses kejaksaan dan pengadilan, seperti kasus anaknya Hatta Rajasa proses waktu tidak lama waktu hanya dua bulan, terlepas putusan hukum percobaan atau apa nanti," tukasnya."
pada akhirnya orang tua juga lah yang menderita atas perbuatan anak-anaknya,,apalagi si otong ini juga kurang ajar , berani berbuat malah maknya yang bingung gan,,kasian ane sama maknya
Quote:
"Surabaya - Insiden yang terjadi di SMA Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, membuat keluarga Anggara Putra Trisula (20) terpukul. Orangtua Anggara merasakan telah disudutkan.
"Berita di media itu sepihak, memojokkan Anggara. Dari keluarga kan juga belum statemen," kata Ibunda Anggara yang tidak mau disebutkan namanya.
Ibu Anggara didampingi suaminya, Brigjen (Pur) Totok Sudharto, menjenguk Anggara yang sakit di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jumat (8/11/2013).
Menurut ibunda Anggara, sesaat kejadian memang keluarga memilih dia, tidak menanggapi beragam pemberitaan yang ramai di media karena ingin konsentrasi terhadap anaknya.
"Terus terang saya menenangkan anak saya. Anak saya syok, saya juga. Apalagi disebutkan korbannya puluhan orang, ada yang kritis, koma dan tulang vagina retak," kata ibunda Anggara.
Kencangnya pemberitaan yang menurut ibunda Anggara telah memojokkan keluarganya. "Saya berdoa supaya korban tidak apa-apa. Saat itu kita ingin redam dulu, biar nggak panas. Apalagi bapaknya kan juga anggota Polri, nanti penilaian masyarakat bagaimana," kata ibunda Anggara didampingi Brigjen (Pur) Totok Sudharto.
Keluarga juga menolak disebut tidak peduli dengan korban ataupun insiden tersebut. "Anak saya (kakak anggara) dan menantu saya ke lokasi. Korban yang bersangkutan sadar, yang lain tidak ada. Tidak separah (jumlahnya) yang diberitakan," kata ibunda Anggara
Sementara Brigjen (Purn) Totok Sudharto menyatakan bahwa kategori luka itu dirinya sangat memahami. "Luka berat satu orang, Alif karena sudah 7 hari rawat inap. Lainnya langsung pulang setelah mendapat pengobatan," terang Totok.
Kembali ibunda Anggara menegaskan bahwa pihaknya juga sudah mendatangi keluarga korban di rumah sakit."Orangtua korban open, ini musibah. Ibu demi Allah yang keluar statemen bukan dari saya (tapi orangtua korban). Saya belum ketemu wartawan, saya belum mengeluarkan sepatah kata pun," tutur Ibunda Anggara menirukan keluarga korban.
Keluarga Anggara kini tengah menghadapi proses hukum yang sedang berjalan. "Anak saya sudah divonis jelek, mana ada orangtua yang terima," tandasnya.
kasian gaan si alif, sampe segala Vagina nya retak
nah, buat agan-agan yang emang peduli dengan kasus ini dan ingin ikutan bersuara, agan bisa salurkan suara disini