Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iloenAvatar border
TS
iloen
berita positif "Datang dari Desa, "Superkids Indonesia" Bungkam Juara Dunia"
PURWAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini, Sao Paulo Brazil dikejutkan oleh 12 anak-anak kampung dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang berlaga mewakili Indonesia (Garuda Muda) dalam final dunia Danone Nations Cup (DNC) 2014.

Mereka disebut 'Superkids Indonesia' karena postur tubuh yang kecil. Namun meski berpostur kecil, mereka mampu membungkam grup-grup raksasa persepakbolaan dunia, seperti Afrika Selatan yang telah dua kali membawa piala DNC atau Perancis yang berhasil dikalahkan anak-anak ini lewat drama adu penalti. Padahal selama ini, Perancis adalah grup yang paling disegani dan ditakuti di DNC 2014.

“Saat awal datang ke Brazil banyak yang kurang peduli terhadap Garuda Muda Indonesia karena tubuh mereka kecil. Tapi begitu berhasil mengalahkan Afrika Selatan, terutama Perancis, mereka terkesima. Bahkan pelatih Perancis menjuluki anak-anak ini 'Superkids Indonesia' yang diikuti oleh tim lainnya memanggil 'Superkids Indonesia',” ujar pelatih M Ridwan, Rabu (26/11/2014).

Meski anak-anak ini begitu terkenal dalam persepakbolaan dunia, belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenalnya. Anak-anak ini tergabung dalam sekolah sepakbola (SSB) asal Purwakarta, Jawa Barat, Asad 313 Purwakarta, asuhan manager Alwi, pelatih M. Ridwan, dan Kepala SSB Asad, Ahmad Arif Imamulhaq.

Belasan anak ini terkumpul atas tekad Alwi mengumpulkan anak-anak pelosok di Jawa Barat yang berpotensi dalam sepakbola. Alwi ingin anak-anak kurang mampu dan tidak memiliki akses terhadap SSB ikut bergabung dan berlatih bersama menyalurkan kemampuannya. Tekad Alwi ini ditangkap oleh pelatih M Ridwan. Tak berapa lama, M Ridwan pun mulai berkeliling untuk melakukan pencarian.

“Saya mencari ke beberapa tempat, seperti pelosok Purwakarta, Karawang, Subang, hingga Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dan ternyata saya mendapatkannya memang dari lumayan pelosok. Seperti Subang dari Purwodadi, KBB dari Saguling, dan Karawang dari Teluk Jambe,” ucap Ridwan.

Dari pencariannya, Ridwan berhasil mengajak lima anak dari Purwakarta untuk bergabung, dan sisanya dari KBB, Subang, dan Karawang.

“Dan mereka rata-rata dari keluarga kurang mampu, seperti Yadi Mulyadi yang berhasil menjadi pemain terbaik nasional, ia cucu dari petani. Begitupun dengan Reynaldi Saela Hakim, anak dari honorer TU salah satu SMP,” ungkapnya.

Meski mereka kurang mampu, semangat mereka sangat besar. Keinginan, kerja keras, motivasi, dan mental mereka layak diacungi jempol. Mereka tak pernah mengeluh dengan jadwal latihan yang padat. Malah ada kalanya, mereka menambah waktu latihan mereka masing-masing untuk satu tujuan, mengharumkan nama Purwakarta, Indonesia, dan tentunya orang-orang yang mereka sayangi.

Sebelum terbang ke Brazil, mereka mengikuti sejumlah turnamen sepakbola tingkat lokal dan regional. Dari 16 kali turnamen, Asad Purwakarta memenangkan 11 turnamen juara 1, dan di tingkat nasional Asad berhasil mengantongi juara Danone Cup. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan mereka ke kejuaraan internasional pertamanya di Sao Paulo Brazil 14-16 November 2014 lalu.

Dalam laga internasional pertamanya, Asad berhasil membungkam lawan-lawan tangguh dari Afrika Selatan (dua kali juara turnamen DNC), mengimbangi Meksiko 1-1 dan menekuk Belgia 2-0. Di babak 16 besar, Garuda Muda Indonesia ini menyingkirkan juara bertahan Perancis lewat adu penalti. Asad harus menghentikan permainannya di babak delapan besar dan membawa pulang peringkat tujuh sepakbola dunia 2014.

Sekolah bersama

Untuk menjaga kekompakan dan mempersiapkan klub yang lebih besar, anak-anak tersebut kini difasilitasi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi belajar di sekolah yang sama yakni SMPN 6 Purwakarta. SMP tersebut dipilih bupati karena lokasinya yang dekat dengan asrama anak-anak itu.

Seluruh biaya pendidikan tim Asad akan ditanggung Pemkab Purwakarta hingga 10 tahun ke depan. Tak hanya itu, dalam waktu dekat, M Ridwan akan mencari bibit unggul sepakbola ke seluruh Indonesia dengan proses seleksi.

“Targetnya terkumpul 33 anak,” pungkasnya.

sumur

banggalah, walaupun ngga juara
salut sama bupatinya yang bantu biaya sekolah anak2 ini
0
2.9K
39
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.