Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serius memberantas kapal-kapal asing ilegal yang mengeruk sumber daya alam Indonesia. Bahkan, dirinya tidak segan untuk menenggelamkan kapal asing ilegal tersebut.

Atas aksinya ini, Menteri Susi mendapat kecaman dari negara tetangga, Malaysia, yang memberitakan jika nelayan mereka ditahan. Salah satu surat kabar negara Malaysia, Utusan Online.com, mengatakan 200 nelayan mereka ditahan di Indonesia.

“Ribuan komentar rakyat Malaysia meminta agar nelayan mereka dilepaskan,” ujar Susi, dalam laman Facebook-nya, seperti dikutip Metrotvnews.com, Sabtu (22/11/2014).

Komentar yang baru saja di-postingnya sekitar satu jam lalu ini menampilkan headline dari suratkabar tersebut. Susi pun dengan tegas mengatakan jika kebijakannya itu sudah berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia.

“Hukum tetap berjalan,” tegas pemilik maskapai Susi Air ini.

Seperti diketahui, Susi menegaskan jika banyak kapal asing yang ada di tengah laut perairan nasional menggunakan bendera Indonesia. Langkah itu dilakukan agar lolos dalam melakukan illegal fishing oleh nelayan asing.

“Banyak kapal di tengah laut dengan bendera Indonesia. Mereka kamuflase pakai bendera Indonesia. Saya yakin mereka bodong,” ujar Susi, saat konferensi pers tentang informasi hasil penangkapan illegal fishing oleh tim gabungan di perairan Natuna Pontianak dan Berau, di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, belum lama ini.

Menurut Susi, kapal asing dengan bendera Indonesia itu mempekerjakan anak buah kapal (ABK) dari negara asing juga. Sebagai contoh, banyak ABK asing yang kemarin tertangkap tangan menyelundupkan ikan sebanyak 2,9 ton.



Sumber : http://untuknkri.org/jadi-buah-bibir...anggapi-santai