[URL="http://ekonomi.inilah..com/read/detail/2157586/harga-minyak-dunia-semakin-terpuruk?utm_medium=twitter&utm_source=twitterfeed#.VHU3dclGS5I"]Khusus IQ Bintang[/URL]


New York - Harga minyak dunia semakin terpuruk pada Rabu (26/11) dengan patokan AS turun 2,2 persen. Apalagi beredar isu bahwa OPEC tak mau memangkas produksi minyak.

Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, merosot 1,69 dolar AS di New York Mercantile Exchange, ditutup pada 74,09 dolar AS per barel. Ini adalah harga terendah sejak pertengahan September 2010.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari menetap di 78,33 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,35 dolar AS dari tingkat penutupan pada Senin (24/11),

Ke-12 negara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar salah satu pertemuan yang paling sulit dalam beberapa tahun terakhir pada Kamis (27/11), dengan para anggota di bawah tekanan untuk mengatasi jatuhnya harga yang telah memangkas pendapatan mereka.

OPEC, yang menyediakan sekitar sepertiga dari pasokan minyak dunia, telah memiliki kuota produksi kelompok 30 juta barel per hari selama tiga tahun terakhir.

Sejak Juni, harga minyak telah jatuh sekitar 30 persen, mengakibatkan anggota OPEC seperti Venezuela dan Ekuador menjerit dan mendesak OPEC untuk memotong produksi. Rencananya usulan ini akan dibicarakan pada pertemuan Kamis di markas OPEC di Wina.

Tetapi anggota OPEC yang berasal dari Timur Tengah, disponsori oleh Arab Saudi, menolak seruan tersebut.

Meskipun tampak ada perbedaan, OPEC dan produsen minyak non-OPEC sebenarnya setuju bahwa harga minyak mentah telah jatuh terlalu jauh,"Kami sepakat bahwa harga sekarang sudah tak normal. Semua negara penghasil minyak sebenarnya sudah khawatir," kata Menteri Luar Negeri Venezuela Rafael Ramirez.

Robert Yawger dari Mizuho Securities USA mengatakan pasar minyak akan ditentukan oleh pertemuan OPEC yang akan berlangsung Kamis besok (27/11), di Wina. (AP)