Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para gubernur meniru pola pembangunan yang dijalankan pemerintah di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Dia mengaku takjub menyaksikan kemajuan yang dicapai Tiongkok, saat mengunjungi negeri itu dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, pada 10-11 November lalu.

"Saya terus terang sangat takjub oleh lompatan ekonomi Tiongkok yang di luar dugaan semua negara," kata Jokowi saat memberikan pembekalan kepada para gubernur di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11).

Jokowi mengatakan, Tiongkok kini tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, yang membayang-bayangi Amerika Serikat (AS).

Oleh sebab itu, kata Jokowi, para gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah wajib melakukan langkah-langkah spektakuler untuk memacu pembangunan seperti dilakukan pemerintah Tiongkok. "Lompatan ekonomi Tiongkok sangat luar biasa," kata Jokowi.

Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), mengumpulkan para gubernur dari seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor.

Presiden memanggil para gubernur untuk mendengarkan berbagai masukan dan keluhan terkait keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar, pada Senin (17/11) lalu. Saat itu, Jokowi mengumumkan penaikan harga BBM jenis premium dan solar masing-masing sebesar Rp 2.000 per liter. Harga premium naik dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter dan harga solar menjadi Rp 7.500 per liter dari sebelumnya Rp 5.500 per liter.

Pertemuan di Istana Bogor, merupakan lanjutan dari pertemuan Presiden Jokowi dengan seluruh 34 gubernur dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) pada Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, pada 4 November lalu.

"Pada hari ini, saya juga ingin mendengarkan keinginan pemerintah daerah, khususnya terkait program di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota agar dapat bersinergi dengan pemerintah pusat," kata Jokowi.

Investor Daily

Penulis: Nov/WBP

Sumber:Investor Daily

http://www.beritasatu.com/ekonomi/22...-tiongkok.html

tiru gan