Ane buat trit ini bukan untuk membuat masalah gan. Cuma ane bingung kok banyak sekali yang menghujat ahok. Setelah melihat beberapa sumber gan, ini beberapa alasan mengapa ahok di bully


1.beda agama dan suku dengan mayoritas rakyat indonesia.

Ini alasan utama kenapa ahok dibully gan. Banyak orang yang ga suka ada orang dengan beda suku dan agama yang berbeda dengan mayoritasnya. Entah kenapa, itu pasti ngebuat orang kesel gan. TAPI INGET GAN. Kami itu bukan pelampiasan kekesalan hanya karena berbeda dengan mayoritas rakyat.

2. Omongannya pedes dan tajam.
Ahok itu berani gan. Dia berani marah-marah dan ngomong sesuai yg dihati untuk membangun jakarta menjadi lebih baik. Tapi anehnya, orang orang malah berpikir dia sok suci, super benar,dll lah..

3.1. Ahok terlalu vokal. Ini yang membuat Ahok tak disukai banyak orang, caranya berkata, keras dan tanpa tedeng aling-aling, ya maklum saja, type seperti ini, memang banyak dimiliki oleh orang " sebrang" Pulau Jawa. Sebenarnya bukan hanya Ahok yang terlau vokal dalam gaya pemerintahan. Jangan lupa dengan tokoh nasional, yang disebut Bapak Reformasi Indonesia, Amien Rais, ya Amien Rais begitu vokal dalam 'menurunkan " Soeharto! Maka ketika Soeharto pidato mundur secara resmi, hanya Amien Rais yang tak diundang! Tokoh lain sekaliber Amien Rais diundang semuanya. Sekali lagi, hanya Amien Rais yang tak diundang! Mengapa? Ya itu tadi, karena Amien Rais lah tokoh nasional yang paling lantang agar Soeharto lengser!

Nah orang-orang yang bersuara vokal seperti Ahok dan Amien Rais, walaupun benar, tapi banyak yang tak suka, banyak orang yang membencinya, buktinya? Amien Rais ketika Pilpres 2014 kalah, hanya mendapat sekitar 15% suara pemilih, anda bisa bayangkan, tokoh yang menurunkan Soeharto, ternyata tak dipilih oleh kebanyakan rakyat. Mengapa? Mungkin sebagian rakyat terkaget-kaget dengan gaya Amien Rais yang orang Jogya, yang terkenal dengan Jawanya yang halus, eh... kok Prontal begini, maka pilihan mereka dijatuhkan kepada SBY, seorang Jenderal, yang terkenal santun, walau inipun tak semua orang suka, apa boleh buat, begitulah kehidupan manusia. Yang terlalu vokal sepeti Ahok dan Amien Rais sangat tak disukai banyak orang, eh ternyata yang santu pun tak semua orang suka!. Padahal, kebanyakan yang tegas begini tuh bagus untuk memimpin gan!!

4.Ahok begaya seperti "koboy" di film-filmnya AS, "tembak" saja dar der dor, beres! Urusan belakangan. Nah gaya seperti koboy ini, sah-sah saja untuk kebenaran, apa lagi, maaf, di Jakarta itu seperti hutan belantara yang apa saja ada, atau seperti lagi-lagi di film-film koboy, banyak banditnya. Nah Ahok itu seperti sheriff dengan "pistol"nya di kiri kanan dengan "peluru" keberanian dan kepercayaan masyarakat yang telah memilihnya pada Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, maka dengan "entengnya" Ahok yang memang sudah semacam "bagi-bagi" kerjaan dengan Jokowi, "menembaki" bawahannya yang memang "nakal", tentu saja yang tidak "nakal' yang "adem ayem saja. Bahkan bisa saja dalam hati mereka berkata" rasain lu, lawan tuh Ahok kalau berani!"

Mengapa demikian, karena biasanya pejabat yang nakal, biasa yang suka "nekan" bawahannya, karena untuk kepentingannya pribadi, bukan untuk negara, maka anak buah yang tak loyal padanya, biasanya dimutasikan, yang tak nurut pada pejabat "nakal" tadi "dibenamkan" di tempat yang "kering", sedangkan di tempat yang "basah" dipegang oleh-oleh orang yang mudah diajak KKN dengannya, ini bukan rahasia lagi umum, semua orang tahu itu, tapi "diam" saja, karena tak bisa berbuat apa-apa, karena tak punya kekuasaan yang seimbang atau kekuasaan yang berada di atasnya.

Nah Ahok datang pada kondisi semacam itu, kondisi carut marutnya sebuah pemerintah di" jantung" Ibu Kota Indonesia, DKI Jakarta, yang boleh disebut juga "kandang macan", karena begitu banyak "beking-beking" yang berada di belakang oknum nakal tersebut! Nah kalau pejabat di atas mereka "kotor" ya mereka tenang saja, toh sama-sama kotornya, TST, sama-sama tahu, apa yang sedang terjadi, dengan demikian sama-sama "tutup mata" atau pura-pura tidak tahu, karena sang atasan juga mendapat semacam "upeti" dari bawahannya, maka terjadilah KKN yang kronis, ada tapi tak bisa dideteksi, ada tapi susah dibuktikan, karena tak ada kwitansinya! Ya persis , maaf, orang kentut, ada baunya, tapi susah nyariny itu barang!

Pada kondisi semacam itu Ahok masuk dan dengan beraninya Ahok " menghajar" bawahannya dan merekapun "babak belur" dan "babak belurnya" pun mengabadi, karena di"yuotube"kan! Nah apa tidak tiad membuat orang marah? Ya tentu saja yang terkena hajaran Ahok! Bawahan yang naka-nakal ini tentu saja tak tinggal diam, mereka mungkin saja punya "beking" yang dengan caranya sendiri sedang "bermain", maka giliran "Ahok" yang "babak belur" dihajar anggota DPRD DKI Jakarta, untungnya Ahok berani melawannya dan tidak takut, karena Ahok yakin benar pada apa yang dilakukannya!

5. Ahok punya kekuasaan/jabatan. Nah ini "senjata" paling ampuh bagi Ahok sekarang ini. Karena pada suatu kesempatan Ahok pernah berkata" Kekuasaan jangan dilawan, kekuasaan lawannya kekuasaan" Ini benar pada negara yang caut marut begini! Bahkan ada yang bilang" segenggam kekuasaan itu lebih kuat ketimbang seribu kebenaran". Orang kalau lagi berkuasa, apapun bisa dilakukannnya, tergantung pada niatnya! Mau dipakai jalan kebaikan seperti yang dilakukan Jokowi dan Ahok, bisa juga dilakukan untuk kejahatan, seperti yang dilakukan oleh pejabat-pejebat korup yang sekarang pada masuk penjara!

Nah Ahok yang sedang punya kekuasaan/jabatan ini benar-benar dilakukannya untuk memperbaiki Indonesia dalam skala kecil, yaitu Jakarta. Jakarta bisa dikatakan "barometer"nya Indonesia, Jakarta aman tertib dan lancar, Indonesiapun akan dikenal demikian adanya. Jadi Ahok yang sedang punya jabatan/kekuasaan ini tentu saja tak disukai, bahkan sebelum Ahok menjabat! Bayangkan, Ahok belum menjadi wagub saja sudah banyak yang "ketakutan", sampai-sampai ada semacam " kampanye hitam".

Ternyata benar adanya, Ahok berkuasa, maka dengan kekuasaannya itu " Ahok" membersihkan aparat Jakarta yang kotor, Ahok ibarat koki sedang berbenah di dapurnya, agar dapurnya bersih dan menghasilkan makanan enak dan siap saji untuk rakyat Indonesia umumnya dan khususnya rakyat di Jakarta!

Cukup tiga itu saja yang membuat Ahok tak disukai, perkara agama dan keturunan, itu masalah SARA, saya tak akan membahasnya. Biarkan Ahok berkerja dengan gayanya sendiri, perkara banyak orang yang tak suka, biarkan, yang penting Jakarta, terutama aparat pemerintah di DKI Jakarta, benar-benar melayani rakyat, bukan minta dilayani rakyat! Rakyat itu pemilik negeri ini, maka layanilah rakyat dengan sebaik-baiknya. Menjadi aparat itu memang melayani, bukan dilayani!

Jadi gebrakan-gebrakan Ahok akan didukung rakyat banyak, rakyat yang suka kepada kebenaran, keadilan dan kesejahteraan. Sebaliknya gebrakan Ahok sangat tak sukai oleh preman-preman, para koruptor atau pejabat-pejabat "nakal" di DKI Jakarta. Normal, orang benar lawannya adalah penjahat, tak mungkin orang benar lawannya orang baik! Benar dan Baik itu sejalan, kebalikannya adalah Salah dan Jahat! Maka jelas sudah garis "demarkasi" yang ada sekarang di DKI Jakarta. Mau benar dan baik dalam pemerintahan DKI Jakarta, ikut Jokowi dan Ahok, bila tak mau, Jokowi dan Ahok telah sepakat memecat pejabat yang tak mau diajak baik dan benar, beres!

Dimohon cendol dan rate5 gan. Plis no bata. Ane hanya menyampaikan pemikiran ane sendiri gan.

SUMUR:
1,2 dari murni otak ane gan.

3,4,5 dari http://m.kompasiana.com/post/read/58...alasannya.html

Ga apa dihujat asal tetap membela rakyat pak! Rakyat juga bisa lihat siapa yang bejat!!

Moga no tepost


PLISSS NO SR GAN.




*UPDATE




Liat tuh gan.. Kata ketua dewan FPI Tidak ada dalil pemimpin kafir yang adil apalagi melindungi warga muslim.

Apakah kami, non muslim pernah melakukan hal seperti ini?. Katanya, indonesia tidak membeda-bedakan? Buktinya? Ane ga mau memperbesar masalah gan. Hanya memberi bukti.