- Beranda
- The Lounge
MENGAPA BUTUH WAKTU LAMA BAGI ANDA UNTUK MEMAHAMI BAHWA DUNIA INI HANYALAH ILUSI !!?
...
TS
ghazlan.ulum
MENGAPA BUTUH WAKTU LAMA BAGI ANDA UNTUK MEMAHAMI BAHWA DUNIA INI HANYALAH ILUSI !!?
Quote:
PERINGATAN KERAS !!!
Thread ini adalah thread "perenungan", sehingga untuk memahaminya dibutuhkan waktu yang tenang dan pikiran yang jernih. Berikanlah komentar yang baik dan bijaksana sehingga komentar anda dapat menjadi bahan diskusi untuk saling bertukar pikiran !
Terimakasih...
Terimakasih...
Pertanya'an : Apakah kita sebenarnya melihat wujud dari sebuah benda yang ada di dunia ini ?
Jawab : TIDAK !!!
Tanya Kenapa !!?
Silahkan membaca dan memahami tulisan dibawah ini :
Penjelasan Singkat :
Spoiler for Klik:
Sejak kecil kita diajarkan bahwa ini adalah benda “A” dan itu adalah benda “B”, “C”, dan seterusnya. Pada saat itulah kita belajar mengenali sesuatu, dan salah satu indra yang digunakan adalah indra penglihatan kita yaitu mata. Karena indoktrinasi yang kita terima sepanjang hidup ini, kita membayangkan bahwa kita melihat seluruh dunia ini dengan kedua mata kita.Akhirnya kita berkesimpulan bahwa kedua mata kita adalah jendela yang terbuka lebar ke dunia ini. Padahal kita bukan melihat dengan mata, tapi justru dengan sistem pusat penglihatan kita. Ini tentu bertentangan dengan pendapat yang diketahui selama ini. Sebab terbukti, tidak ada cahaya yang masuk ke otak. Otak kita selalu dalam keadaan gelap. Kita dapati hasilnya selalu nihil cahaya, meskipun saat itu orang yang bersangkutan sedang memandang matahari secara langsung. Pantulan cahaya dari benda yang kita lihat tidak pernah masuk dan sampai ke otak sama sekali. Kesimpulannya, otak tidak pernah melihat objek itu sendiri, namun otak hanya mempersepsikan sinyal elektrik menjadi sebuah wujud yang ada dalam pikiran kita dari setiap objek yang dilihat.
Penjelasan Ilmiah :
Spoiler for Klik:
Cahaya>>> Menyinari benda >>> Dipantulkan >>> Diterima oleh lensa mata >>> Ditangkap terbalik oleh retina di belakang mata >>> Proses kimiawi oleh sel-sel kerucut dan batang retina >>> Dirubah menjadi impuls listrik >>> Syaraf otak >>> Dikonversi menjadi gambaran 3 dimensi >>> Diolah menjadi makna tertentu sesuai dengan apa yang pernah dijelaskan / ditangkap sebelumnya.
Kita bisa melihat benda itu dikarenakan serangkaian proses yang terjadi di dalam mata dan otak kita sendiri. Pertama, berkas cahaya yang dinamakan foton masuk ke mata kita setelah memantul dari benda yang tersinari cahaya. Selanjutnya foton-foton tersebut akan dikonversikan ke dalam sinyal-sinyal listrik dan dibawa ke otak kita dalam bentuk ini. Jadi, apa yang sampai ke mata kita sebenarnya bukanlah foton-foton dari objek yang kita lihat, melainkan sinyal-sinyal yang dihasilkan dari reaksi foton yang mengenai lapisan tertentu dari mata. Dengan kata lain, pusat penglihatan yang ada di dalam otak tidak memproses cahaya dari objek, melainkan justru copy/salinan dari cahaya tersebut lah yang sudah berbentuk sinyal-sinyal elektrik. Saat kita bilang “saya sedang melihat benda ini”, kita sebenarnya tidak sedang melihatnya. Apa yang kita lihat adalah sinyal-sinyal elektrik yang menggambarkan objek/benda tersebut di dalam otak kita. Apa pun yang kita lihat, termasuk alam semesta, sebenarnya hanya melalui pusat penglihatan kita yang ukurannya hanya beberapa centimeter persegi saja !
Kesimpulan :Kita bisa melihat benda itu dikarenakan serangkaian proses yang terjadi di dalam mata dan otak kita sendiri. Pertama, berkas cahaya yang dinamakan foton masuk ke mata kita setelah memantul dari benda yang tersinari cahaya. Selanjutnya foton-foton tersebut akan dikonversikan ke dalam sinyal-sinyal listrik dan dibawa ke otak kita dalam bentuk ini. Jadi, apa yang sampai ke mata kita sebenarnya bukanlah foton-foton dari objek yang kita lihat, melainkan sinyal-sinyal yang dihasilkan dari reaksi foton yang mengenai lapisan tertentu dari mata. Dengan kata lain, pusat penglihatan yang ada di dalam otak tidak memproses cahaya dari objek, melainkan justru copy/salinan dari cahaya tersebut lah yang sudah berbentuk sinyal-sinyal elektrik. Saat kita bilang “saya sedang melihat benda ini”, kita sebenarnya tidak sedang melihatnya. Apa yang kita lihat adalah sinyal-sinyal elektrik yang menggambarkan objek/benda tersebut di dalam otak kita. Apa pun yang kita lihat, termasuk alam semesta, sebenarnya hanya melalui pusat penglihatan kita yang ukurannya hanya beberapa centimeter persegi saja !
Spoiler for Klik:
Semua fakta ini mengarah kepada satu kesimpulan yang sama. Selama ini kita selalu berasumsi bahwa dunia ini ada di luar diri kita. Akan tetapi, dunia ini ada di dalam diri kita. Meskipun kita percaya bahwasanya dunia ini terletak di luar diri kita, ia berada di dalam bagian terkecil dari otak kita. Setiap orang di sepanjang hidupnya menyaksikan segala hal di dalam otaknya dan sebenarnya ia tidak pernah dapat menjangkau benda-benda material tertentu yang dianggap mengakibatkan apa yang dialaminya. Citra-citra yang kita lihat adalah Salinan-salinan di dalam otak kita dari benda-benda yang kita asumsikan berada di luar diri kita. Kita tidak pernah tahu hingga sebatas manakah Salinan-salinan tadi sesuai dengan wujud aslinya atau tidak, apakah wujud aslinya itu sendiri memang ada atau tidak ?
Quote:
MESKIPUN ORANG MENGANGGAP KEBERADAAN DUNIA (MATERI) ITU DI LUAR OTAK KITA, CAHAYA, BUNYI, WARNA, BAU DAN LAIN SEBAGAINYA SEBENARNYA TIDAK PERNAH ADA, YANG ADA HANYALAH SEBUAH ENERGI.
Fakta bahwa semua indra terbentuk di dalam otak kita secara ilmiah telah terbukti benar, namun banyak orang masih mengklaim bahwa wujud asli dari citra-citra yang kita lihat ada di luar otak/diri kita. Mereka tidak akan pernah mampu membuktikan klaim ini. Di samping itu, meskipun mereka percaya bahwa material itu ada di luar otak mereka, cahaya hanya berada di luar sana dalam bentuk gelombang-gelombang energi. Begitu pula dengan bunyi yang hanya terbentuk tatkala gelombang-gelombang energi ini mencapai telinga kita dan selanjunya diteruskan ke otak kita. Warna pun tidak ada diluar sana, karena tatkala kita berkata “tidak ada warna” orang mungkin memikirkan pemandangan yang hitam dan gelap gulita atau putih polos dan lain sebagainya.
Sesungguhnya hitam, putih ataupun yang lainnya masih termasuk kedalam golongan warna juga. Di dunia di luar otak kita bahkan warna hitam, putih, atau kelabu itu sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah gelombang-gelombang energi yang bervariasi kekuatan dan frekuensinya, dan gelombang-gelombang energi ini hanya dikonversikan menjadi warna melalui sel-sel di dalam mata dan otak kita.
Fisika kuantum adalah cabang sains lain yang memperhatikan bahwa klaim-klaim mengenai eksistensi materi tidak memiliki landasan yang menguatkan. Kebenaran terpenting yang di ungkapkan oleh fisika kuantum yang membuat para kaum materialis (yang mempercayai bahwa suatu material itu benar-benar ada) menjadi terbungkam adalah bahwa materi 99.9999999 % merupakan suatu kehampa’an (tersusun dari ruang hampa). Dalam kajiannya mengenai fisika dan psikologi, Peter Russel sering berkomentar mengenai kesadaran manusia. Dalam sebuah esai yang diadaptasi dari bukunya yang berjudul From Science To God, Russel menjelaskan kebenaran ini demikian :
Ambillah, misalnya, pemikiran-pemikiran kita mengenai sifat materi. Selama 2000 tahun orang percaya bahwa atom-atom adalah bola-bola kecil dari materi padat – sebuah model yang jelas-jelas ditarik dari pengalaman sehari-hari. Kemudian, sementara para fisikawan menemukan bahwa atom-atom tersusun secara lebih mendasar lagi dari partikel-partikel sub-atom (proton, neutron, elektron dan semacamnya), Ini adalah sebuah model yang didefinisikan berdasarkan pengalaman.
Dengan datangnya teori kuantum, didapati bahwa bahkan partikel-partikel sub-atom yang sangat kecil ini sendiri pun jauh dari sifat padat. Faktanya, partikel-partikel tersebut tidak memiliki eksistensi sebagaimana orang menganggapnya sebagai sebuah materi. Setidaknya tidak seperti materi yang kita kenal. Mereka itu tidak dapat tenang dalam satu tempat dan diukur secara tepat. Mereka lebih mirip awan yang kabur dari eksistensi potensial, dengan lokasi yang tidak pasti. Seringkali partikel-partikel ini terlihat lebih seperti gelombang-gelombang daripada partikel. (Peter Russell, The Mystery of Consciousness and the Meaning of Light, 12 Oktober 2000, http:/www.arlingtoninstitute.org/futureedition/From_Science-To-God.html).
Dengan demikian kita dapat melihat bahwa – sementara banyak klaim yang menyatakan bahwa apa yang mereka lihat di dalam otak mereka ada di luar diri mereka – sains memperlihatkan kepada kita bahwa di balik batasan-batasan otak kita, yang ada hanyalah gelombang –gelombang dan paket-paket energi. Di balik otak kita tidak ada cahaya, bunyi, dan warna. Selain itu, atom-atom dan partikel-partikel subatom yang membentuk sebuah material sesungguhnya adalah kelompok-kelompok energi yang renggang. Hasilnya meskipun sebagian orang percaya pada eksistensi material, material sendiri ternyata malah tersusun dari ruang hampa.Dalam kenyata’an-nya, Allah menciptakan materi melalui sebuah penglihatan dengan kualitas-kualitas ini.
Fakta bahwa semua indra terbentuk di dalam otak kita secara ilmiah telah terbukti benar, namun banyak orang masih mengklaim bahwa wujud asli dari citra-citra yang kita lihat ada di luar otak/diri kita. Mereka tidak akan pernah mampu membuktikan klaim ini. Di samping itu, meskipun mereka percaya bahwa material itu ada di luar otak mereka, cahaya hanya berada di luar sana dalam bentuk gelombang-gelombang energi. Begitu pula dengan bunyi yang hanya terbentuk tatkala gelombang-gelombang energi ini mencapai telinga kita dan selanjunya diteruskan ke otak kita. Warna pun tidak ada diluar sana, karena tatkala kita berkata “tidak ada warna” orang mungkin memikirkan pemandangan yang hitam dan gelap gulita atau putih polos dan lain sebagainya.
Sesungguhnya hitam, putih ataupun yang lainnya masih termasuk kedalam golongan warna juga. Di dunia di luar otak kita bahkan warna hitam, putih, atau kelabu itu sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah gelombang-gelombang energi yang bervariasi kekuatan dan frekuensinya, dan gelombang-gelombang energi ini hanya dikonversikan menjadi warna melalui sel-sel di dalam mata dan otak kita.
Fisika kuantum adalah cabang sains lain yang memperhatikan bahwa klaim-klaim mengenai eksistensi materi tidak memiliki landasan yang menguatkan. Kebenaran terpenting yang di ungkapkan oleh fisika kuantum yang membuat para kaum materialis (yang mempercayai bahwa suatu material itu benar-benar ada) menjadi terbungkam adalah bahwa materi 99.9999999 % merupakan suatu kehampa’an (tersusun dari ruang hampa). Dalam kajiannya mengenai fisika dan psikologi, Peter Russel sering berkomentar mengenai kesadaran manusia. Dalam sebuah esai yang diadaptasi dari bukunya yang berjudul From Science To God, Russel menjelaskan kebenaran ini demikian :
Ambillah, misalnya, pemikiran-pemikiran kita mengenai sifat materi. Selama 2000 tahun orang percaya bahwa atom-atom adalah bola-bola kecil dari materi padat – sebuah model yang jelas-jelas ditarik dari pengalaman sehari-hari. Kemudian, sementara para fisikawan menemukan bahwa atom-atom tersusun secara lebih mendasar lagi dari partikel-partikel sub-atom (proton, neutron, elektron dan semacamnya), Ini adalah sebuah model yang didefinisikan berdasarkan pengalaman.
Dengan datangnya teori kuantum, didapati bahwa bahkan partikel-partikel sub-atom yang sangat kecil ini sendiri pun jauh dari sifat padat. Faktanya, partikel-partikel tersebut tidak memiliki eksistensi sebagaimana orang menganggapnya sebagai sebuah materi. Setidaknya tidak seperti materi yang kita kenal. Mereka itu tidak dapat tenang dalam satu tempat dan diukur secara tepat. Mereka lebih mirip awan yang kabur dari eksistensi potensial, dengan lokasi yang tidak pasti. Seringkali partikel-partikel ini terlihat lebih seperti gelombang-gelombang daripada partikel. (Peter Russell, The Mystery of Consciousness and the Meaning of Light, 12 Oktober 2000, http:/www.arlingtoninstitute.org/futureedition/From_Science-To-God.html).
Dengan demikian kita dapat melihat bahwa – sementara banyak klaim yang menyatakan bahwa apa yang mereka lihat di dalam otak mereka ada di luar diri mereka – sains memperlihatkan kepada kita bahwa di balik batasan-batasan otak kita, yang ada hanyalah gelombang –gelombang dan paket-paket energi. Di balik otak kita tidak ada cahaya, bunyi, dan warna. Selain itu, atom-atom dan partikel-partikel subatom yang membentuk sebuah material sesungguhnya adalah kelompok-kelompok energi yang renggang. Hasilnya meskipun sebagian orang percaya pada eksistensi material, material sendiri ternyata malah tersusun dari ruang hampa.Dalam kenyata’an-nya, Allah menciptakan materi melalui sebuah penglihatan dengan kualitas-kualitas ini.
MENGAPA BUTUH WAKTU YANG BEGITU LAMA BAGI ANDA UNTUK MEMAHAMI BAHWA SEGALA SESUATU YANG ADA DI DUNIA INI HANYALAH ILUSI ?
Apakah ini yang anda yakini !? :
Spoiler for Klik:
Ketika anda melihat api akan membakar tubuh anda, anda langsung menyingkirkan tubuh anda agar tidak terbakar. Itu artinya api tersebut ada. Mengapa anda mesti menyingkirkan tubuh anda bila anda hanya melihatnya di dalam otak anda ?
Penjelasan :
Spoiler for Klik:
Hal penting yang luput dari penanya-penanya semacam ini adalah bahwa mereka berpikir konsep persepsi ilusi hanya berlaku atas indra penglihatan. Sesungguhnya semua sensasi seperti perabaan, kontak, suara, rasa sakit, panas, dingin dan lain sebagainya hanya terbentuk di dalam otak manusia, dengan cara yang persis seperti dengan terbentuknya pencitraan visual oleh mata anda.
Pembuktian :
Ketika anda dihipnotis bahwa tubuh anda sedang terbakar maka anda akan mengerang kesakitan karena anda berpikir tubuh anda sedang terbakar oleh api. Apakah pada kenyataannya tubuh anda benar-benar terbakar ? Tentu tidak, hipnotis adalah ilmu yang diciptakan untuk menguasai alam bawah sadar anda, sehingga apapun yang disugestikan terhadap anda, maka anda akan menganggap hal tersebut benar-benar terjadi terhadap anda.
Begitu pula ketika anda bermimpi tubuh anda sedang terbakar, maka dalam tidur anda, anda akan mengerang kesakitan, bahkan wajah anda yang sedang tertidur-pun akan mengeluarkan ekspresi kesakitan bila terekam oleh kamera. Apapun itu bentuknya, entah itu mengernyitkan dahi, menggerakkan tubuh, merubah posisi tidur, menggerakkan kepala, ataupun ekspresi lainnya, namun anda pasti akan mengeluarkan ekspresi yang terkait atas mimpi bahwa tubuh anda sedang terbakar. Apakah pada kenyataannya tubuh anda benar-benar terbakar ? Tentu tidak. Mimpi hanyalah sebuah ilusi manifestasi dari alam bawah sadar anda yang diambil berdasarkan dari gambaran-gambaran yang pernah anda tangkap/rasakan didalam hidup anda.
Lalu mengapa semua itu terasa begitu nyata ? Lantas apa perbedaannya antara “rasa” yang anda rasakan ketika dihipnotis bahwa tubuh anda terbakar, bermimpi tubuh anda terbakar, dan ketika tubuh anda benar-benar terbakar ? Sungguh jawabannya hanyalah 1 yaitu tidak ada perbedaannya sama sekali !!!
Maka yang berbeda adalah efek yang ditimbulkan ketika tubuh anda benar-benar terbakar oleh api. Namun coba anda kaji dengan terbalik, mengapa orang yang tubuhnya benar-benar terbakar lalu dihipnotis dengan sugesti bahwasanya tidak terjadi apa-apa terhadap tubuhnya, sehingga dia acuh dan tidak merasakan sakit ? Bukankah ternyata sakit itu juga adalah ilusi yang ditimbulkan oleh perasaan ?
Fakta bahwa tubuh anda benar-benar adalah sebuah hasil. Namun jika sesuatu yang dialami oleh seseorang yang ada di pikirannya menyebabkan kematian, maka Allah akan menggantikan citra-citra yang diperlihatkan kepada mereka di dunia ini dengan citra-citra akhirat. Mereka yang masih tetap tidak mampu memahami hakikat ini sekarang dengan perenungan yang jujur pasti kelak akan mengalaminya tatkala mereka menemui ajalnya.
Pembuktian :
Ketika anda dihipnotis bahwa tubuh anda sedang terbakar maka anda akan mengerang kesakitan karena anda berpikir tubuh anda sedang terbakar oleh api. Apakah pada kenyataannya tubuh anda benar-benar terbakar ? Tentu tidak, hipnotis adalah ilmu yang diciptakan untuk menguasai alam bawah sadar anda, sehingga apapun yang disugestikan terhadap anda, maka anda akan menganggap hal tersebut benar-benar terjadi terhadap anda.
Begitu pula ketika anda bermimpi tubuh anda sedang terbakar, maka dalam tidur anda, anda akan mengerang kesakitan, bahkan wajah anda yang sedang tertidur-pun akan mengeluarkan ekspresi kesakitan bila terekam oleh kamera. Apapun itu bentuknya, entah itu mengernyitkan dahi, menggerakkan tubuh, merubah posisi tidur, menggerakkan kepala, ataupun ekspresi lainnya, namun anda pasti akan mengeluarkan ekspresi yang terkait atas mimpi bahwa tubuh anda sedang terbakar. Apakah pada kenyataannya tubuh anda benar-benar terbakar ? Tentu tidak. Mimpi hanyalah sebuah ilusi manifestasi dari alam bawah sadar anda yang diambil berdasarkan dari gambaran-gambaran yang pernah anda tangkap/rasakan didalam hidup anda.
Lalu mengapa semua itu terasa begitu nyata ? Lantas apa perbedaannya antara “rasa” yang anda rasakan ketika dihipnotis bahwa tubuh anda terbakar, bermimpi tubuh anda terbakar, dan ketika tubuh anda benar-benar terbakar ? Sungguh jawabannya hanyalah 1 yaitu tidak ada perbedaannya sama sekali !!!
Maka yang berbeda adalah efek yang ditimbulkan ketika tubuh anda benar-benar terbakar oleh api. Namun coba anda kaji dengan terbalik, mengapa orang yang tubuhnya benar-benar terbakar lalu dihipnotis dengan sugesti bahwasanya tidak terjadi apa-apa terhadap tubuhnya, sehingga dia acuh dan tidak merasakan sakit ? Bukankah ternyata sakit itu juga adalah ilusi yang ditimbulkan oleh perasaan ?
Fakta bahwa tubuh anda benar-benar adalah sebuah hasil. Namun jika sesuatu yang dialami oleh seseorang yang ada di pikirannya menyebabkan kematian, maka Allah akan menggantikan citra-citra yang diperlihatkan kepada mereka di dunia ini dengan citra-citra akhirat. Mereka yang masih tetap tidak mampu memahami hakikat ini sekarang dengan perenungan yang jujur pasti kelak akan mengalaminya tatkala mereka menemui ajalnya.
Quote:
Seluruh "Rahasia Alam" yang dibeberkan didalam Thread ini didasari oleh pernyata'an yang ada di dalam Kitab Suci Al-Qur'an sebagai salah satu pedoman hidup yang paling indah yang pernah penulis miliki. Selain itu buku "Hakikat dibalik Materi" karya seorang penulis ternama "Harun Yahya" cukup memberikan kontribusi yang banyak bagi thread ini. Semoga dengan memahami salah satu rahasia alam ini anda dapat mengubah cara pandang anda terhadap dunia ini secara lebih baik dan bijsaksana.Berikut ini adalah kutipan-kutipan dari Al-Quran yang membuat hasrat penulis begitu menggelora untuk menyampaikannya kepada para hadirin kaskuser sekalian :
Spoiler for Buka dengan meng-"klik" tulisan ini :
Tinjauan-tinjauan berdasarkan Al-Qur’an :
“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda-gurau, mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia…” (QS. Al-An’am: 70)
“Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan (kendaraan), binatang-binatang ternak, dan sawah ladang, Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS Al ‘Imran:14)
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka.Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?” (QS Al-An’aam ayat 32)
“Mereka" hanya mengetahui yang lahir/material (saja) dari kehidupan dunia; sedangkan (yang) mereka (ketahui) tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)
Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan (mereka yang) hanya menginginkan kehidupan duniawi. (Karena hanya) Itulah batas pengetahuan "mereka". (QS An-Najm ayat 29-30)
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia menjadi perhatian utama kami serta batas pengetahuan kami.” (HR Tirmizi – Hasan)
Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Nabi saw. : “Mohon engkau wahai Rasulullah berdoa kepada Allah agar Allah memberikan kelapangan hidup bagi umatmu. Sungguh Allah telah melapangkan (memberi kemegahan) kepada Persia dan Romawi, padahal mereka tidak beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Rasulullah-pun meluruskan duduknya, kemudian berkata, “Apakah engkau dalam keraguan wahai putra Al-Khaththab ? Mereka itu adalah orang-orang yang disegerakan kesenangannya (kenikmatan hidupnya) di dunia. (sehingga kelak mereka tidak akan mendapatkan apa-apa di akhirat)” (HR. Al-Bukhari no. 5191 dan Muslim no. 3679)
“Barangsiapa yang menjadikan dunia ambisinya, niscaya Allah cerai-beraikan urusannya dan dijadikan kefakiran (kemiskinan) menghantui kedua matanya dan Allah tidak memberinya harta dunia kecuali apa yang telah ditetapkan untuknya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat keinginan (utamanya), niscaya Allah kumpulkan baginya urusan hidupnya dan dijadikan kekayaan di dalam hatinya dan didatangkan kepadanya dunia bagaimanapun keadaannya (dengan tunduk).” (HR Ibnu Majah no. 4095)
Nabi Muhammad saw. menegaskan bahwa hanya orang yang niat utamanya ialah kehidupan akhirat, maka hidupnya bakal berada dalam penataan yang rapih dan hidupnya akan dihiasi dengan kekayaan hakiki, yakni kekayaan hati. Bahkan Nabi Muhammad saw. menjamin orang tersebut bakal memperoleh dunia dengan jalan dunia yang datang kepada dirnya secara tunduk bahkan hina, bukan sebaliknya, ia yang harus mengejar dunia dengan hina sehingga merendahkan martabat diri.
Amalan-amalan ibadah, seperti shalat, shaum, haji dan yang lainnya bagi kebanyakan orang sudah menjadi gerakan rutinitas yang biasa mereka kerjakan tanpa merasakan maknanya lagi. Betapa banyak orang yang shalat namun shalatnya tidak mampu lagi mencegahnya dari kekejian, kemungkaran dan kelaliman. Hal itu tidak lain karena kesibukan mengurus urusan dunia dan ambisi duniawi yang telah menguasai mereka sehingga kekhusuan tidak berbekas dalam dirinya. Selain itu karena yang ada dalam diri mereka hanya urusan duniawi semata. Mereka itu juga bicara hanya seputar dunia sekalipun mereka masih berada di masjid, pemakaman, atau rumah sakit dan tempat-tempat yang dapat mengingatkan kehidupan akhirat. Obrolan manusia yaitu cerminan dari ambisi yang menguasai mereka. Jika mereka ambisi pada hal-hal duniawi, maka mereka akan selalu membicarakan dunia. Sebaliknya jika orientasi mereka adalah akhirat maka pembicaraan mereka akan selalu berkaitan dengan akhirat. Bermajelis dengan orang-orang yang berorientasi duniawi seperti itu akan dapat melemahkan hati dan membuatnya penat.
"The Best Of Creation (Messenger S.A.W.)" said : "The World is like a Prison for the Believer and Heaven for the Disbeliever"
To be Honest......A.S.A.P.
and go to the......Aaameeenn.
“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda-gurau, mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia…” (QS. Al-An’am: 70)
“Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan (kendaraan), binatang-binatang ternak, dan sawah ladang, Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS Al ‘Imran:14)
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka.Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?” (QS Al-An’aam ayat 32)
“Mereka" hanya mengetahui yang lahir/material (saja) dari kehidupan dunia; sedangkan (yang) mereka (ketahui) tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)
Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan (mereka yang) hanya menginginkan kehidupan duniawi. (Karena hanya) Itulah batas pengetahuan "mereka". (QS An-Najm ayat 29-30)
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia menjadi perhatian utama kami serta batas pengetahuan kami.” (HR Tirmizi – Hasan)
Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Nabi saw. : “Mohon engkau wahai Rasulullah berdoa kepada Allah agar Allah memberikan kelapangan hidup bagi umatmu. Sungguh Allah telah melapangkan (memberi kemegahan) kepada Persia dan Romawi, padahal mereka tidak beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Rasulullah-pun meluruskan duduknya, kemudian berkata, “Apakah engkau dalam keraguan wahai putra Al-Khaththab ? Mereka itu adalah orang-orang yang disegerakan kesenangannya (kenikmatan hidupnya) di dunia. (sehingga kelak mereka tidak akan mendapatkan apa-apa di akhirat)” (HR. Al-Bukhari no. 5191 dan Muslim no. 3679)
“Barangsiapa yang menjadikan dunia ambisinya, niscaya Allah cerai-beraikan urusannya dan dijadikan kefakiran (kemiskinan) menghantui kedua matanya dan Allah tidak memberinya harta dunia kecuali apa yang telah ditetapkan untuknya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat keinginan (utamanya), niscaya Allah kumpulkan baginya urusan hidupnya dan dijadikan kekayaan di dalam hatinya dan didatangkan kepadanya dunia bagaimanapun keadaannya (dengan tunduk).” (HR Ibnu Majah no. 4095)
Nabi Muhammad saw. menegaskan bahwa hanya orang yang niat utamanya ialah kehidupan akhirat, maka hidupnya bakal berada dalam penataan yang rapih dan hidupnya akan dihiasi dengan kekayaan hakiki, yakni kekayaan hati. Bahkan Nabi Muhammad saw. menjamin orang tersebut bakal memperoleh dunia dengan jalan dunia yang datang kepada dirnya secara tunduk bahkan hina, bukan sebaliknya, ia yang harus mengejar dunia dengan hina sehingga merendahkan martabat diri.
Amalan-amalan ibadah, seperti shalat, shaum, haji dan yang lainnya bagi kebanyakan orang sudah menjadi gerakan rutinitas yang biasa mereka kerjakan tanpa merasakan maknanya lagi. Betapa banyak orang yang shalat namun shalatnya tidak mampu lagi mencegahnya dari kekejian, kemungkaran dan kelaliman. Hal itu tidak lain karena kesibukan mengurus urusan dunia dan ambisi duniawi yang telah menguasai mereka sehingga kekhusuan tidak berbekas dalam dirinya. Selain itu karena yang ada dalam diri mereka hanya urusan duniawi semata. Mereka itu juga bicara hanya seputar dunia sekalipun mereka masih berada di masjid, pemakaman, atau rumah sakit dan tempat-tempat yang dapat mengingatkan kehidupan akhirat. Obrolan manusia yaitu cerminan dari ambisi yang menguasai mereka. Jika mereka ambisi pada hal-hal duniawi, maka mereka akan selalu membicarakan dunia. Sebaliknya jika orientasi mereka adalah akhirat maka pembicaraan mereka akan selalu berkaitan dengan akhirat. Bermajelis dengan orang-orang yang berorientasi duniawi seperti itu akan dapat melemahkan hati dan membuatnya penat.
"The Best Of Creation (Messenger S.A.W.)" said : "The World is like a Prison for the Believer and Heaven for the Disbeliever"
To be Honest......A.S.A.P.
and go to the......Aaameeenn.
Spoiler for Sumber dan Link Download !!!:
Sekian dan terimakasih,
Salam hormat dari Penulis
Lanjut di Post #2
Diubah oleh ghazlan.ulum 30-11-2014 14:00
0
29K
Kutip
288
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.8KThread•89.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya