Quote:
Merdeka.com - Keputusan Rapimnas VII Partai Golkar di Yogyakarta bahwa Munas digelar pada 30 November mendatang mengubah konstelasi politik bursa calon ketua umum Partai Beringin. Bagaimana tidak, keputusan itu berarti hanya memberikan waktu 10 hari bagi para calon ketua umum untuk mempersiapkan diri bertarung memperebutkan kursi Golkar-1.
Dengan kondisi waktu yang mepet itu, praktis Ketua Umum inkumben Aburizal Bakrie (Ical) yang paling diuntungkan. Sebab, hampir semua pimpinan DPD I mendukung kembali pencalonan Ical sebagai ketua umum, meski dia terbukti gagal membawa Golkar memenangkan pemilu dan mengusung kadernya sebagai calon presiden.
Fungsionaris Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menilai sejak awal ada skenario untuk memenangkan Ical secara aklamasi. Salah satu cara yakni dengan mempercepat Munas dari semula awal tahun 2015 menjadi 30 November 2014.
"Ini adalah desain lama yang sudah sejak lama pula saya suarakan. Kalau ada desain percepatan Munas yang diawali Rapimnas untuk aklamasi ARB jadi ketum kembali," ujar Agun dalam pesan singkat, Kamis (20/11)
Melihat kondisi itu, 7 calon ketua umum akhirnya mewacanakan untuk bersatu melawan Ical. Caranya, mereka akan bersepakat mengusung satu nama untuk bersama-sama menumbangkan Ical. Mampukah mereka? Berikut ulasannya:
Tujuh calon ketua umum Partai Golkar dimungkinkan bersatu dengan hanya mengusung satu nama untuk melawan Aburizal Bakrie (Ical) dalam Munas IX akhir November 2014 di Bandung. Ketujuh calon ketua umum itu adalah Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, MS Hidayat, Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Hajriyanto Y. Thohari, dan Airlangga Hartanto.
"Ketujuh calon ketua umum ini sudah berniat untuk bekerja sama, atau bisa juga mengerucut pada satu nama," kata politikus Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa, dilansir Antara, Jumat (21/11).
Dia mengatakan sudah ada strategi yang bakal ditempuh untuk memastikan regenerasi kepemimpinan Golkar terwujud. Namun hal itu belum diumumkan.
Agun sebagai inisiator gerakan Regenerasi Kepemimpinan menyatakan sedang bekerja dengan waktu yang sangat singkat untuk menyinergikan seluruh kekuatan guna menyelamatkan Partai Golkar dari prediksi kemerosotan pada Pemilu 2019.
Oalah si Dagumen
mana nih gedung Golkarnya aja belum dibikin
prestasi Dagumen membuat Golkar yg selalu ada dipemerintahan kini jadi Oposisi