[Kesaksian Pedagang Ikan] Bu Susi 5 Jempol dan Luar Biasa, ikan mulai banjir.....
TS
maleos
[Kesaksian Pedagang Ikan] Bu Susi 5 Jempol dan Luar Biasa, ikan mulai banjir.....
Selamat Siang Saudara-saudara,
perkenalkan, saya seorang pengepul dan pedagang ikan kelas kecil-menengah yang menyetor ikan ke banyak pedagang bakso, empek2, krupuk dan masih banyak lagi.
saya bergerak di segala jenis ikan kecil atau ikan curah untuk kebutuhan industri berbasis ikan, basis saya di jawa timur.
usaha saya ini warisan orang tua saya.
sejak 5 tahun terakhir usaha saya terus menurun, kenapa ? karena mencari ikan semakin susah sekali. nelayan harus melaut hingga berhari2 untuk mendapatkan ikan, mereka rugi solar, es batu dan banyak ikan setoran nelayan selalu sedikit, bahkan mengandung pengawet dan formalin sehingga ditolak pengusaha makanan karena makanan mereka menjadi rusak, tengik dan berasa anyir.
Terhitung sejak 3 tahun lalu saya mengelontorkan uang lebih kurang 50jt untuk membeli 10 unit freezer box tambahan dan memperbesar kapasitas listrik saya untuk menyalakan frezzer2 box itu, supaya saya bisa menyetok ikan hingga max 5 ton sehingga pada masa paceklik ikan saya tidak sampai kehabisan stok.
harap diketahui masa paceklik ikan itu :
oktober-desember (awal musim hujan, harga ikan bisa naik sampai 2x lipat)
February (angin barat, paceklik terparah, harga bisa naik sampai 2.5x lipat)
april - musim penghujan berakhir (paceklik kecil, harga ikan naik 1.5x lipat)
tetapi tahun ini adalah tahun teraneh setelah 5 tahun terakhir,
Ikan banjirrr padahal mustinya paceklik, angin kencang, hujan, harga tidak naik bahkan cenderung turun dan nelayan semua nawarin saya ikan sampe freeser box saya penuh total, bahkan tidak tertampung.
usut, punya usut, saya juga bertanya kepada nelayan yang menyetor saya ikan, katanya angin kencang bos, tapi cari ikan gampang, nelayan cukup melaut 1-2 hari sudah dapat full.
setelah mendengar kata2 mereka saya langsung berpikir apakah ini gara2 pak Jokowi dan Ibu susi yang mengancam akan menenggelamkan kapal asing pencuri ikan?
mungkin saat ini mereka (maling2 ikan asing) sedang tiarap menunggu kebijakan pemerintahan selanjutnya.
saat ini ikan benar2 banyak dan banjir padahal ini awal musim penghujan, angin kencang, ombak besar dan biasanya susah mencari ikan tetapi tidak untuk tahun ini. Kemungkinan besar tangkapan nelayan melimpah karena saingan mereka kapal2 maling ikan asing pada tiarap,
Saya cuman berharap kepada pelaksana Pak jokowi dan Bu Susi, janganlah berubah, kita bisa maju kalau bapak tetap menerapkan peraturan ini (tengelamkan kapal pencuri ikan)
Saya juga berharap kepada TNI angkatan laut untuk memberi tindakan tegas sesuai perintah Atasan anda untuk menenggelamkan kapal asing pencuri ikan dilautan kita.
dengan begini nelayan bisa makmur, pengusaha kecil spt saya juga bisnis kembali lancar, para pengusaha makanan berbasis ikan (ukm) bisa tetap beroperasi dengan lancar menyerap banyak tenaga kerja dan devisa kita bertambah kalau ada yang bergerak dalam ekspor ikan dan hasil laut.
Terima Kasih Pak Jokowi dan Ibu Susi.
kesaksian saya ini benar adanya, dan saya tidak mengada2 untuk mendukung jokowi atau apa, tapi saya termasuk pihak pertama yang merasakan efek dari peraturan/ancaman yang dibuat mereka.
Tindakan mereka berdua yang sederhana (baru ancaman) tapi efeknya buat saya dan nelayan sungguh luar biasa.
Spoiler for BUKTI SAYA GA BOHONG -SAYA PEDAGANG IKAN - UPDATED:
ini foto agak gelap ada digudang kecil belakang disini ada 3 gudang kecil dengan masing2 gudang berisi 2 freezer box (semua penuh terisi 70-100%)
Spoiler for BUKTI BARU KORELASI MALING IKAN TIARAP DENGAN BANJIRNYA TANGKAPAN NELAYAN TRADISIONAL - UPDATED:
nelayan tradisional terutama yang beroperasi di Laut Jawa dan selat2 di seluruh indonesia banyak menggunakan alat yang dinamakan RUMPON untuk mengumpulkan ikan.
Rumpon ini sering digunakan tempat berlabuh sementara oleh segala jenis ikan yang bermigrasi dari utara ke selatan dan sebaliknya, rumpon juga dijadikan tempat mencari makan oleh ikan endemik.
Rumpon biasa menjadi tempat berkumpulnya ikan2 kecil, ikan demersal dan ikan2 pelagis, Ikan pelagis(ikan permukaan yg bermigrasi) yang banyak ditemukan disekitar rumpon adalah Cakalang, Tongkol, Layang, Tuna, Lemadang, Kuwe, Sunglir, tenggiri dan sebagainya.
Pada saat maling ikan masih aktif menangkap ikan, otomatis RUMPON milik nelayan menjadi sepi ikan karena sudah ditangkap dulu di perbatasan selat2 indonesia, sehingga tangkapan nelayan tradisional sedikit.
Tetapi pada saat nelayan asing tiarap otomatis rumpon2 ini akan didatangin ikan2 dalam jumlah yang lebih banyak.
Ingat saat ini pergantian musim, biasanya justru banyak ikan melintasi perairan indonesia untuk bermigrasi. Besar kemungkinan ikan2 yang bermigrasi ini juga mampir ke Rumpon2 milik nelayan yang tersebar di seluruh perairan Indonesia.
Ikan2 bermigrasi ini sangat banyak dan biasanya dihadang oleh kapal2 penangkap ikan asing, kapal2 ini bahkan tidak jarang juga melakukan penghadangan dan penangkapan sampai jauh ke dalam wilayah Indonesia dan selat2 indonesia (Mencuri).
Spoiler for UPDATE 27 NOV 2014:
Hujan nyaris terjadi setiap hari,
Angin bertambah kencang,
Tetapi tahun ini Paceklik ikan hampir tidak terjadi, seharusnya ikan sudah kosong total saat ini, tapi saya masih merasakan banjir ikannya.
Saya yakin paceklik ikan laut tahun ini tidak separah tahun lalu, Kalau Bu SUSI dibantu dan didukung pihak terkait.
Kalau ada temen-teman yang bilang fenomena alam, ya silahkan cek ke laut dan nelayan sendiri yah, saya memang bukan nelayan tetapi pengalaman saya sebagai pengepul ikan sudah bertahun-tahun dan saya tetap tidak bisa menjelaskan kenapa banjir ikan terjadi di saat seharusnya Paceklik ikan.
Jadi saya tetap berasumsi "GARA-GARA MALING IKAN TIARAP"
sampe kapan tiarapnya ? Saya ga tau..semoga selamanya...
tapi beberapa hari lalu membaca berita soal KSAL dan MENKOPOLHUKAM yang mengatakan tidak bisa sembarangan menenggelamkan kapal maling membuat saya sedikit kecewa, mohon di cek bagaimana nasib nelayan pantai selatan yang sering ditenggelamkan australia hanya karena mereka ga punya gps dan kebablas masuk laut australia.
Dan kalau SANGSI BERAT terhadap kapal maling masih juga tidak dilakukan dan diekspos ke media untuk memberikan efek jera, tinggal tunggu waktu saja sebelum maling-maling itu sadar bahwa kita cuman gertak sambal dan kita akan dirampok besar2 an lagi.
JALESVEVA JAYAMAHE
Selamat Berjuang Indonesia
Selamat Berjuang Bu Susi
JALESVEVA JAYAMAHE
Spoiler for INFORMASI TAMBAHAN DARI TEMAN-TEMAN - BERGUNA:
biasanya orang yg terlalu cepat memuji, gak akan lama pasti paling cepet menghujat. jadi orang mujinya yg masuk akal ajalah.
aturan menenggelamkan kapal illegal masih wacana, KSAL aja masih liat liat prosedur dulu kok baru ambil tindakan.
iya gan semoga bukan cuman wacana.
agan harus tau saat ini kemungkinan maling2 tersebut pada tiarap karena diancam akan ditengelamkan, mereka rame2 kabur dari lautan indonesia, jadinya kita langsung banjir ikan.
tapi kalau ancaman itu akhirnya sekedar ancaman tanpa tindakan nyata pasti nantinya kembali lg seperti dulu.
karena itu saya himbau jangan cuman ancaman. harus beneran .
Baru ancaman saya sudah merasakan efeknya....kalau beneran....KITA MAJU GAN
Quote:
Quote:
Original Posted By TrueBluez►Pantes td baca berita nelayan gk masalah bbm naik .. ternyata tangkapanya melimpah wkwkw
BBM naik ikan ga naik gan malah cenderung turun
tapi semoga ga turun kayak cabai pas beberapa bln lalu gan
rugi ane
bener semua maling bakal tiarap... karena ancaman berasal dr pemimpin tertinggi di negara Indonesia dan pembantunya. Sama halnya dgn wkt itu jaman soetanto yg mengancam akan memberangus perjudian, semua pada tiarap....pasti ada efek dr ancaman tsb apalagi di siarkan hampir di semua media di Indonesia bahkan media asing
Berbanggalah saat ini PRESIDEN kita METAL SUPER BERANI
Baru ancaman gan.
Semoga beneran tegas pelaksana lapangannya.
Semoga pelaksana lapangannya ga bisa disogok...kalau bisa disogok ya sami mawon.
bakal balik kucing semua tuh maling2 ikan asingnya
Quote:
Quote:
Original Posted By nofairytale►Temen ane di FB kemarin posting berita dari negeri jiran, harga ikan naik karena ada 'a cut in supply' (konotasi dari 'cut' adalah turun tiba-tiba, lain dengan 'decrease' misalnya).
Temen ane mengaitkannya dengan kebijakan Jokowi & Susi. Ane sih open mind aja, mungkin itu benar, mungkin juga cuma kebetulan karena pas musim jarang ikan di tempat nelayan Malaysia beroperasi.
Nah kalau kesaksian agan pengepul ikan ini benar, menarik. Karena dua kondisi itu (nelayan Indo panen, nelayan Malay sepi) boleh jadi berhubungan.
aneh beneran gan kita lho banjir malaysia malah susah ikan.
Boleh jadi memang selama ini mereka mencuri gan dari laut kita gan. maklum kapal patroli kurang, tapi kalau ada ancaman ditengelemin mereka pasti mikir 10x masuk perairan indonesia.
meskipun kapal patroli dikit tapi mereka pasti mikir kalau lagi apes ketangkep gimana...ilang dong kapal 1
Quote:
Quote:
Original Posted By 9xbaned►contoh kelas Kapal maling yang paling sering sliweran didalam ZEE :
itu kapal pencari nya...nah kalo udah dapat..baru janjian/kontak buat loading ke kapal yang lebih besar (yang udah nongkrong dibatas ZEE) kaya dibawah ini :
kapal kecil bongkar muatan itu di tengah laut, sekalian ransum + BBM disupply kapal yg lebih besar.
bandingkan dengan nelayan indonesia, untuk kelas kapal pencari :
melas bossssssssssssssss...!!
Entah apakah kapal ini berpengaruh terhadap tangkapan kita dalam jangka pendek ...
tetapi dalam jangkap panjang sangat berpengaruh
silahkan Baca - 3 Perairan Indonesia primadona nelayan asing
Bukan hanya mengurangi tangkapan, coba dihitung berapa perputaran uang yang hilang dari Indonesia akibat pencurian ini ?
Kalau mereka bisa dengan mudah mencuri ngapain beli dari Negara Indonesia ?
Spoiler for BERITA TERKAIT KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN:
Quote:
Original Posted By si jablay►Thailand Mulai Ketar-Ketir Langkah Susi Pudjiastuti
Solopos.com, BANGKOK — Sikap Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Susi Pudjiastuti, yang kian galak dalam penertiban nelayan asing, khususnya soal pencurian ikan, direspons Thailand. Pemerintah Thailand melalui Dirjen Departemen Perikanan, Joompol Sanguansin, sudah memperingatkan agar nelayan dari negara itu waspada.
Media Thailand, MCOT, melalui versi online mengutip pernyataan Joompol yang memperingatkan agar pemilik kapal pukat yang beroperasi di Nusantara terus memantau kebijakan Indonesia. “Pemilik kapal pukat yang beroperasi di perairan Indonesia diminta memonitor informasi undang-undang perikanan yang akan diubah dan bisa menjadi pukulan bagi kapal asing,” kata Joompol Sanguansin, Jumat (14/11/2014).
Joompol juga menyorot rencana Susi Pudjiastuti mengundang para duta besar negara-negara kapal-kapalnya menangkap ikan di Indonesia. Seperti diketahui Susi berencana mengundang mereka untuk membicarakan perubahan aturan penangkapan ikan. Yang paling bikin ketar-ketir nelayan asing adalah perubahan penerbitan lisensi penangkapan ikan, kuota ikan yang ditangkap, dan ikan yang boleh ditangkap.
“Juga tentang aturan baru bahwa ikan harus diproses di Indonesia sebelum diekspor atau dibawa ke Thailand,” kata Joompol.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) terakhir kali melansir estimasi kerugian akibat aksi illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing di Indonesia pada 2001 yang mencapai Rp30 Triliun. Presiden Jokowi beberapa kali menyebut kerugian negara akan pencurian ikan itu mencapai Rp300 triliun dalam beberapa kesempatan.
Sebelumnya, Susi mewacanakan adanya moratorium atau penangguhan perizinan kapal tangkap sebagai upaya lainnya guna meminimalkan kejahatan IUU Fishing. Dirjen Perikanan Tangkap Kementan Gellwyn Yusuf mengatakan wacana moratorium tersebut akan dilakukan sambil menunggu kepastian hasil kajian ketersediaan ikan tangkap di laut NKRI.
“Kita sudah mengarah ke sana, kebetulan dia mau ini untuk ditata ulang,” kata Gellwyn Yusuf.
Original Posted By chibiyabi►Ratusan Nelayannya Ditangkap, Dubes Malaysia Minta Klarifikasi RI
VIVAnews - Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk RI, Zahrain Mohamed Hashim, mengaku belum memperoleh informasi resmi dari Pemerintah Indonesia mengenai adanya aksi penangkapan nelayan asal Negeri Jiran. Menurut informasi dari Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, sebanyak 200 nelayan asal Malaysia, ditangkap oleh RI pada Rabu, 19 November 2014.
Dilansir dari laman Astroawani pada Kamis, 20 November 2014, Zahrain menyebut tidak ingin berspekulasi mengenai isu penangkapan nelayan asal Malaysia. Oleh sebab itu, kini dia tengah meminta klarifikasi dari Pemerintah Indonesia mengenai identitas, kewarganegaraan dan jumlah nelayan yang ditangkap.
"Dalam isu ini, kami tidak ingin berspekulasi karena kami sendiri belum mengetahui dengan pasti, apakah ada warga Malaysia yang ditangkap. Kalau memang benar ada warga Malaysia yang ditangkap, maka mereka akan memberi bantuan yang sesuai," ungkap Zahrain ketika dihubngi via telepon.
Dia mengetahui isu itu pun, ujar Zahrain, dari media. Sambil menunggu informasi resmi dan pemberian bantuan konsuler, Indonesia dan Malaysia telah memiliki kesepakatan terkait isu yang melibatkan perbatasan, kelautan dan perikanan.
"Kalau ada nelayan-nelayan yang melanggar, lazimnya, kami akan mengusir mereka kembali. Terlabih, jika mereka menggunakan kapal-kapal di bawah lima ton. Sebab, mereka hanya dianggap sebagai nelayan-nelayan kecil yang tidak bermaksud sengaja untuk melanggar wilayah," papar Zahrain.
Ditanya mengenai komentar keras Presiden Joko Widodo yang memerintahkan penenggelaman kapal asing, Zahrain menyadari Pemerintah RI kini tengah memfokuskan perhatian mereka kepada isu maritim. Termasuk, di dalamnya aktivitas penangkapan ikan secara ilegal.
"Namun, kami harus melihat secara keseluruhan. Kami paham tentang betapa seriusnya Pemerintah Indonesia yang ingin menangani isu terkait kelautan dan perikanan," kata dia.
Namun, lanjut Zahrain, kedua pihak perlu mengetahui bahwa di laut, kedua pihak telah memiliki kesepakatan bersama. Bahkan, kesepakatan itu berlaku hingga ke area pantai dan perairan.
"Dalam hal ini, termasuk di dalamnya hal kelautan tersebut," kata Zahrain.
Dia turut menyambut baik rencana Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang akan menetapkan kuota penangkapan hasil laut dan perikanan dengan enam negara lain. Selain Negeri Jiran, juga terdapat Vietnam, China, Thailand, Filipina dan Australia.
Penandatanganan tersebut rencananya akan dilakukab bertepatan dengan Hari Nusantara, pada 13 Desember 2014.
Zahrain juga menyebut, kasus penangkapan nelayan ini, tidak akan menganggu hubungan baik bilateral kedua negara.
"Hubungan kedua negara lebih besar dari masalah ini. Saya percaya kedua pihak pemerintah tidak akan membiarkan hanya karena masalah ini, lalu menganggu hubungan bilateral. Agenda hubungan kedua negara jauh lebih besar daripada masalah tersebut," imbuh dia. (ren)
Ketegasan Ibu Susi ini disounding beberapa hari setelah dilantik.
Apalagi Ibu Susi juga mengundang dubes negara tetangga mengenai kebijakan Indonesia di bidang kelautan & perikanan.
Jadi wajar negara tetangga sudah mengingatkan warganya agar hati2 mencuri ikan di Indonesia.
JALESVEVA JAYAMAHE
Kaget Lihat Isi kulkas, nambah 50++ Cendol
Terima Kasih Buat Semua
Quote:
Original Posted By JONΕSU►Berlakukan Moratorium Izin Kapal, Menteri Susi: Hasilnya Luar Biasa
Wiji Nurhayat - detikfinance
Kamis, 27/11/2014 13:43 WIB
Jakarta -Sejak kebijakan moratorium atau penghentian sementara izin kapal diberlakukan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku sudah ada banyak hasilnya.
Dampak dari kebijakan moratorium itu dinilai Susi positif, dan Indonesia sama sekali tidak kekurangan pasokan ikan.
"Tadi padi saya dapat SMS, moratorium sudah berjalan 1 bulan, pengaruh ke pasar ikan luar biasa. Harusnya paceklik kok ikan banyak. Ini sangat menggembirakan," kata Susi saat rapat dengan anggota Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) di Gedung Mina Bahari I, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Susi menegaskan, kebijakan moratorium yang awalnya ditentang oleh banyak pelaku usaha, karena dianggap tak ramah terhadap investasi justru direspons positif oleh masyarakat.
"Saya set-back dengan moratorium kapal hasilnya luar biasa. Satu hal yang menggembirakan," imbuhnya.
Justru sebelum kebijakan ini diberlakukan, Susi mengatakan hasil tangkapan nelayan tidak memuaskan. Hasil ikan yang ditangkap kapal-kapal besar tidak masuk dan dijual tetapi langsung diekspor dengan proses transhipment di tengah laut.
"Saya melihat selama ini, sumber daya yang melimpah ruah tidak menjadikan nelayan kita sejahtera. Bahkan degredasi penangkapan nelayan selama 10 tahun terus berkurang," jelas Susi.
Seperti diketauhi mulai awal November 2014, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan kebijakan menghentikan sementara (moratorium) izin kapal baru dan mengkaji ulang seluruh izin tangkap kapal ikan di atas 30 Gross Ton (GT) selama 6 bulan ke depan.
Aturan ini berlaku bagi izin kapal baru, izin kapal yang telah habis dan review atas semua izin kapal yang telah diberikan. Aturan ini sudah ditandatangani Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan beberapa instansi lain.
(wij/dnl)