SOPIAN 28, memang kelewatan. Sudah punya istri sendiri, cantik juga, lihat pacar adik kok nafsu juga. Akhirnya Vina, 20, digondol keluar kota. Tentu saja Safrizal, 21, jadi kebingungan macam burung merpati jantan. Saking bingungnya, dia nekad memanjat menara telepon seluler setinggi 100 meter. Katanya mau bunuh diri.

Kakak beradik berebut perempuan yang sama, mengingatkan kisah wayang Setija – Samba, para putra raja Dwarawati. Samba yang masih bujangan, lihat istri kakaknya, Hagnyanawati yang cantik, ukuran celananya langsung berubah. Tapi rupanya Hagnyanawati ini wanita gatelan juga, sebab dia melayani ajakan mesum. Nah, ketika Setija melihat istrinya dikangkangi adik kandungnya, langsung Samba dibunuh. Mayatnya disobek-sobek, maka dalam perwayangan, ini lakonnya bernama: Samba sebit.

Yang terjadi di Sumatera Barat, ini agak lain. Bukan adik yang nakal, tapi kakak sendiri yang rakus. Safrizal juga tidak sampai tega membunuh sang kakak yang melarikan kekasih, tetapi cukup demo tuntut keadilan dengan memanjat tower. Padahal meski dia berhasil dirayu dan mau turun kembali, tak ada jaminan bahwa kekasihnya dikembalikan.

Anak muda dari Jorong Kototuo, Nagari Kotolamo, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumbar, ini sedang bahagia sekali. Sebab di kala pertama kali mengenal asmara, berhasil memiliki kekasih yang jelita nan rupawan. Vina yang namanya tanpa Panduwinata ini memang nyaris sempurna. Wajah ayu, bodi seksi, kulit putih bersih. Kalau dikupas, dijamin seperti singkong, putih dan mempurrrr lagi.

Yang mengagumi kecantikan Vina bukan saja para tetangga, tetapi juga kakak kandung Safrizal, yakni Sopian. Padahal dia sendiri sudah punya istri lumayan cantik. Namun demikian dia pengin juga terhadap Vina ini. Maka bila para tetangga sekedar mengagumi, Sopian justru pengin pula……menggumuli.

Sesuai dengan misi dan visinya, Sopian kini memanfaatkan kesempatan. Asal Vina diajak main ke rumah oleh Safrizal, dia mencoba berpromosi diri sekaligus berkampanye tentang dirinya. Sebab melihat lagak dan lagu Vina, Sopian yakin hanya dengan satu putaran pasti kena.

Safrizal tidak tahu bahwa kakak kandungnya yang sudah punya istri ini masih juga punya rencana jahat seperti itu. Tahu-tahu dia hanya kaget, saat pergi ke rumah doi Vinanya tidak ada. Kata keluarga gadis itu dijemput oleh Sopian. “Katanya kamu yang nyuruh kakakmu menjemput Vina,” ujar calon mertoku.

Paniklah Safrizal, karena tiba-tiba kehilangan “kendaraan”-nya. Dia mencoba SMS dan telepon Vina, tapi tidak aktif. Begitu juga nomer kakaknya, sama-sama tidak aktif. Sejak itu dia jadi bingung macam merpati jantan diambil jodohannya. Paling konyol, bila merpati hanya terbang ke sana kemari, Safrizal langsung memanjat menara telepon selular sambil teriak-teriak, “Vina, Vina, pulang dong, aku rindu kamu!”

Keluarganya mencoba membujuk agar turun, tapi malah naik semakin tinggi. Polisi Polsek Kapur IX pun diturunkan. Setelah dibujuk berjam-jam lamanya, akhirnya Safrizal mau turun. Katanya Vina sudah menunggu di bawah. Padahal……..

Kakaknya juga yang serakah, kayak KMP.(Gunarso TS)