Tol Laut Jokowi Rp 1,5 Triliun Dibangun di Makassar

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Program transportasi barang pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, yang dikenal dengan Pendulum Nusantara (tol laut), ternyata dimulai di Makassar.

Bersama Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, revitalisasi Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar, akan memulai akhir tahun 2014 ini.

Surabaya mewakili barat Indonesia, dan Makassar representasi timur Indonesia. Total investasinya, sama masing-masing Rp 1,5 triliun.

"Dua pelabuhan itu akan dikembangkan dan dibangun dermaga baru, semua peraturan perizinan dan persiapan kami sedang proses, supaya semua bisa dimulai tahun ini," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo, amis (20/11/2014).

Konsep pengembangan dua pelabuhan vital itu, jelas Indro, adalah bussines to bussines. "Itu B to B, lengkapnya mengenai dana tanya ke Pelindo I, III dan IV," katanya.

Dengan tol laut ini menghemat biaya pengangkutan hingga 40%. Sedangkan durasi pengangkutan misalnya dari Bitung ke Makassar butuh 9,5 hari, dengan tol laut hanya 6 hari.

Kepada Tribun Timur, kemarin, Direktur Keuangan PT Pelindo IV, Budi Revianto, menjanjikan pembangunan infrastruktur vital ini secara fisik layanan tol laut dimulai terlihat Januari 2015.

"Konsep sudah jelas. Tinggal eksekusi konstruksi fisik karena harus menunggu izin pemerintah," ujarnya.

Investasi tersebut belum termasuk untuk pengadaan kapal-kapal besar yang akan bolak-balik di tol laut. Bersamaan revitaliasi 24 pelabuhan, pemerintah juga akan membangun 605 kapal tonase besar dengan investasi Rp 53,1 T.

General Manager (GM) PT Pelindo Cabang Makassar, Riman S Duyo, menjelaskan, sebagian program Makassar New Port (MNP) merupakan bagian dari tol laut itu sendiri khusus di sektor pengiriman barang peti kemas.

"Dana pemerintah Rp 1,5 triliun ini sekaligus untuk MNP tahap awal yang berfokus pada reklamasi, pengerukan laut, serta pembangunan dermaga di sekitar lokasi galangan kapal Makassar," kata Riman.

Tahap awal yang harus dilakukan yakni reklamasi lahan.

Selanjutnya pembangunan dermaga baru di dekat lokasi PT IKI.

"Nantinya disana akan dilakukan pengerukan laut hingga sedalam 14 meter sebagai tempat berstandar kapal besar kapasitas minimum 3.000 teus. Sementara kapasitas di Terminal Petikemas Makassar (TPM) masih sekitar 1.000 teus dengan kedalama laut 11 meter," katanya.

Selanjutnya akses dermaga atau konektivitas yang semuanya di tengah laut.

"Laiknya jalan tol yang kita lihat selama ini, tol laut juga akan punya jalur dan pintu tol dimana semua kapal melewati serangkaian administrasi yang terintegrasi dan cepat. Dan kesemuannya itu beraktivitas di atas laut sehingga butuh pembangunan jalan yang masuk menjorok ke laut," katanya.(*)

sumur

kota yg paling keras protesnya ternyata yg duluan dibangn tol lautnya, ayo demonya lebih anarkis lagi klo bisa