Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mbiaAvatar border
TS
mbia
Diterjang Banjir, Ratusan Warga Jakarta Timur Mengungsi
Jakarta - Memasuki musim penghujan, banjir kembali menerjang sejumlah permukiman di Jakarta Timur pada Kamis (20/11) pagi. Banjir yang terutama disebabkan luapan Kali Ciliwung ini menyebabkan ratusan warga mengungsi.

Di permukiman Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur banjir yang mulai terjadi sekitar pukul 06.00 WIB telah mencapai ketinggian sekitar empat meter pada pukul 08.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, air dari luapan Kali Ciliwung telah meluber ke Jalan Jatinegara Barat.

Jalan yang menjadi akses wilayah Timur Jakarta menuju Jakarta Pusat itu ditutup untuk dilintasi kendaraan sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara Jalan Abdullah Syafei yang menghubungkan kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan telah teredam air dengan ketinggian sekitar 30 cm. Akibatnya, lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama di Jakarta Timur macet total.

"Ini masih ada tanda-tanda air akan terus naik. Ketinggian air bisa mencapai sekitar lima atau enam meter," kata Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu saat ditemui di lokasi banjir, Kamis (19/11) pagi.

Banjir kali ini, menurut Bambang telah merendam sebanyak 2.300 hingga 2.500 bangunan rumah warga yang berada di delapan RW di wilayah Kampung Melayu. Ribuan rumah itu dihuni oleh sekitar 5.152 keluarga atau sekitar 16.366 jiwa.

Sejauh ini, sebanyak 432 warga telah mengungsi di sejumlah posko yang telah disiapkan. Untuk Rumah Sakit Hermina terdapat 76 jiwa yang mengungsi, di Kantor Sudinkes 230 jiwa, Masjid At-tawabbin 39 jiwa. Sementara itu, sebanyak 57 jiwa mengungsi di Musholla Al-Alawabin dan di Pos RW 03 terdapat 30 jiwa yang mengungsi.

"Untuk pagi ini makanan berupa 1.000 bungkus roti dari PMI telah disalurkan kepada warga yang mengungsi. Untuk nanti siang dan malam, Sudinsos dan PMI akan kembali menyalurkan makanan," katanya.

Bambang menyatakan, banjir disebabkan meningkatnya volume air di Pintu Air Katulampa dan Pintu Air Depok pada Rabu (19/11) atau setelah hujan deras mengguyur kawasan Bogor dan sekitarnya. Jika air laut di utara Jakarta tidak pasang, dan kawasan Jabodetabek tidak kembali diguyur hujan, banjir diperkirakan akan mulai surut pada Kamis (20/11) malam.

"Itu baru akan surut. Tapi, jika air kembali meninggi, tim penanganan banjir dari BPBD, Sudinkes, Sudinsos, PMI, Satpol PP dan lainnya telah siap," katanya.

Di permukiman Bidara Cina, banjir telah merendam ratusan rumah warga di RW 05, 07, dan RW 11. Sebanyak 362 keluarga atau sekitar 1.500 jiwa terdampak banjir ini. Dari jumlah itu, sebanyak 50 warga mengungsi di sejumlah posko.

"Untuk Kelurahan Bidara Cina ketinggian air antara 10 cm hingga 50 cm. Sebanyak 50 warga mengungsi di RW 011, PAUD, Mushola dan sekretariat RW," kata Camat Jatinegara, Syofian Taher.

Siswa Diliburkan
Tak hanya rumah-rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti Puskesmas Kelurahan Bidara Cina, dan SDN 05 Bidara Cina dengan ketinggian sekitar 70 cm. Sebanyak 396 murid SDN 05 yang terdiri dari 12 rombongan belajar terpaksa diliburkan.

Rugun, Guru Kelas VI SDN 05 Bidara Cina menuturkan, air mulai masuk area sekolah sekitar pukul 05.00 WIB. Hingga kini air dengan ketinggian sekitar 70 cm telah merendam 10 ruang belajar, ruang kantor, dan kantin.

"Kalau banjir seperti ini otomatis murid-murid diliburkan. Apalagi banyak murid yang tinggal di bantaran kali yang rumahnya juga terendam banjir," katanya.

Rugun mengaku banjir kali ini terbilang di luar prediksi. Hal itu lantaran biasanya sekolah ini baru terendam oleh banjir dengan siklus lima tahunan.

"Tahun lalu sampai lima kali terendam banjir, makanya tidak memperkirakan akan terendam banjir tahun ini," ungkapnya.

Meski demikian, Rugun mengatakan, pihaknya selalu mengantisipasi banjir setiap memasuki musim penghujan. Buku-buku pelajaran dan berbagai perlengkapan telah ditaruh di lantai dua sekolah yang aman dan rendaman banjir.

"Sekarang guru-guru datang ke sini paling untuk mengamankan barang-barang yang belum sempat diselamatkan," katanya.

Tak hanya permukiman di Bidara Cina dan Kampung Melayu, banjir juga telah merendam permukiman di Gang Arus, Cawang, Jalan Cililitan Kecil yang menghubungkan kawasan Kramat Jati dan Kalibata, serta Jalan Hek Kramat Jati yang menghubungkan kawasan Cipayung dan Kramat Jati.

http://www.beritasatu.com/megapolita...mengungsi.html

semoga cepat berlalu
0
2K
21
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.