rajabijaksanaAvatar border
TS
rajabijaksana
Please! Buat para Pendaki, Jangan Selfie di Puncak Mahameru..


Buat para pendaki Gunung Semeru sebaiknya jangan mendaki ke Mahameru. Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyampaikan, mereka yang naik ke Semeru dankemudian berfoto ria, sebenarnya ilegal.

"Jadi memang sudah beberapa lama ini dilarang mendaki ke Mahameru. Cuma ya ada saja pendaki yang bandel, alasannya sudah tanggung sampai di Semeru dan kapan lagi naik," kata petugas taman nasional, Tuangkat saat berbincang, Rabu (5/11/2014).

Menurut dia, sebenarnya para pendaki sudah diingatkan sejak di bawah agar mendaki hanya sampai Kalimati saja. Di Puncak Mahameru biasanya para pendaki kerap selfie sebagai kenang-kenangan. "Kami sampai tanda tangan di atas materai, agar sampai Kalimati saja," imbuhnya.

Menurut dia, para pendaki tetap banyak yang nekat naik ke Mahameru. Alasan pelarangan karena rawan longsor, gas beracun, dan badai yang bisa terjadi tiba-tiba.

"Kami petugas serba salah bagaimana, sebenarnya kami sudah beri pengarahan," tutup dia.

Sumur

Bagaimana menurut agan agan kaskuser, khususnya para pendaki? emoticon-Matabelo





Ini Penyebab Mahasiswa S-2 UGM Tewas Saat Mendaki Gunung Semeru




MALANG, KOMPAS.com — Achmad Fauzy (30), mahasiswa program pascasarjana (S-2) jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tewas saat mendaki Gunung Semeru. Dia diketahui tewas karena tertimpa batu yang jatuh dari Gunung Semeru.

Pria yang berasal dari Desa Tulaan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, itu mengalami luka parah di bagian kepala, dan tewas di lokasi kejadian, tepatnya di wilayah Watu Gede.

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Selasa (4/11/2014) siang. Menurut keterangan Ketua Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, korban berangkat bersama lima teman pendaki lainnya yang juga mahasiswa S-2 UGM.

"Mereka izin mendaki ke Pos Ranu Pani pada Minggu (2/11/2014) pada pukul 14.00 WIB dengan tujuan Kalimati. Pada pukul 17.00 WIB, rombongan berangkat mendaki dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo," ujar Ayu di kamar jenazah RSSA Malang, Selasa, saat menyambut kedatangan jenazah.

Saat tiba di Ranu Kumbolo, tiga pendaki tetap tinggal di tempat, sementara tiga pendaki lainnya memaksa melanjutkan pendakian ke Kalimati.

"Pada Senin (3/11/2014) pukul 05.00 WIB, ketiga pendaki sampai di Kalimati. Seharusnya, pendakian sudah berakhir di Kalimati. Akan tetapi, ketiganya memaksakan diri melanjutkan pendakian ke Gunung Semeru. Pada pukul 07.45 WIB, ketiganya sampai di Watu Gede, dan beristirahat,"kata Ayu.

Setelah tak lama tinggal untuk beristirahat di Watu Gede, ia melanjutkan, tiba-tiba muncul angin kencang dan badai kering. Angin tersebut mengakibatkan batu-batu longsor dari atas Gunung Semeru, dan langsung menimpa bagian belakang kepala korban.

"Saat tertimpa batu, korban terguling-guling ke bawah. Dari hidung korban keluar darah. Kedua teman korban sudah menolongnya, tetapi korban tak sadarkan diri, dan langsung meninggal," katanya.

Dua pendaki yang saat itu bersama korban, Dedy dan Ali Akbar Hasibuhan, selamat dari longsor. Pada pukul 17.00 WIB, petugas TNBTS mendapatkan laporan dari petugas di Pos Ranu Pani.

"Yang melapor ke Pos Ranu Pani adalah Ali Akbar Hasibuan, rekan korban sendiri. Selasa, tim SAR dari TNBTS melakukan evakuasi, dan korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSSA Malang," katanya.

Ayu mengatakan, ketiga pendaki sudah dilarang mendaki ke Semeru atau ke Mahameru karena angin yang besar menjelang pergantian musim.

"Ketiga pendaki itu salah mengambil waktu pendakian. Seharusnya, itu adalah waktu untuk turun, tetapi ketiganya malah naik," katanya.

"Saya sudah ingatkan bahwa pendakian seharusnya hanya sampai di Kalimati karena status Semeru sudah Waspada II sejak dua tahun lalu. Jika memaksa naik, risiko akan terjadi," ungkap Ayu.

Ayu berharap kepada para pendaki untuk tidak lagi mendaki ke wilayah Kalimati karena bisa membahayakan keselamatan mereka.

Jenazah korban akan diberangkatkan langsung ke rumah duka pada Rabu (5/11/2014) besok dari Malang melalui Bandara Juanda, Surabaya. Korban diketahui sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di daerahnya. Untuk meniti kariernya, korban melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana di UGM Yogyakarta.

"Istri korban juga seorang dokter di Kabupaten Aceh Singkil," kata Ayu.
Sumur


Berdasarkan pengalaman TS berangkat summit itu malam sekitar pukul 21.00 sampe 22.00 jadi tiba di puncak pagi hari 06.00 dan melihat sunrise. Mahasiswa UGM ini justru sebaliknya, berangkat summit pagi hari, padahal pagi hari itu jam 08.00 - 09.00 Semeru aktif mengeluarkan asap/ wedus gembel beserta materialnya. emoticon-Matabelo
Diubah oleh rajabijaksana 06-11-2014 13:02
cometogether
cometogether memberi reputasi
1
28.4K
130
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.