Ini Modal Buat yang Mau Bergiat di Organisasi Nirlaba
TS
estimewa
Ini Modal Buat yang Mau Bergiat di Organisasi Nirlaba
Spoiler for cek repost:
Ane sudah cek ke seluruh penjuru Kaskus, yang bertautan dengan sumber ini cuma profil penulisnya gan. Ini linknya: SMA cuma Setahun, Lulus Cum Laude FH UI. Sementara yang ane bikin trit di mari bersumber di bukunya.
Spoiler for Organisasi Nirlaba menurut wikipedia:
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.
Menjadi aktivis untuk gerakan nirlaba itu gampang-gampang susah lho. Gampangnya adalah karena biasanya untuk berkecimpung di bidang ini tidak membutuhkan syarat macam-macam. Yang penting punya waktu luang untuk terlibat. Susahnya kalau ternyata kita tidak bisa konsisten kita bisa melenceng dari niat awal yang bisa berakibat fatal.
Nah agar kita bisa nyaman bergiat di organisasi nirlaba, ada tips di buku Orang Jujur Tidak Sekolahyang ditulis oleh Andri Rizki Putra.
1. Murnikan niat
Spoiler for :
Tanya ke dalam hati agan, sebenarnya, apa sih niat agan berkegiatan sosial? Apakah memang benar-benar untuk membantu sesama demi tujuan menjadikan keadaan di sekitar menjadi lebih baik? Atau ada motif lainnya?
Motif di sini bisa bermacam-macam. Misal, ada yang punya target tertentu di bidang politik bisa saja aktif kegiatan sosial untuk nyari massa, atau meningkatkan reputasi di mata masyarakat, bisa juga untuk mempercantik CV supaya bisa diterima di universitas top dunia karena memiliki social involvement di masyarakat. Bahkan, bahkan sekadar untuk ikut-ikutan tren saja.
2. Tentukan Tujuan dan Parameter Keberhasilan
Spoiler for :
Tujuan dan ukuran keberhasilan itu penting bagi program yang akan kita bikin. Jadi, teman-teman atau masyarakat yang ingin gabung bisa memiliki gambaran jelas mengenai kegiatan yang akan dijalankan. Masyarakat bisa termotivasi untuk kommit saat berkegiatan sosial.
Lalu apa yang bisa menjadi parameter berhasilnya program yang kita jalankan? Intinya, parameter itu harus jelas dan riil, artinya benar-benar dapat dilihat wujudnya pada masyarakat.
3. Konsisten dan Berkomitmen
Spoiler for :
Sebelum memulai sebuah kegiatan sosial, yakinkan diri bahwa agan benar-benar mau dan mampu menjalankannya. Ini penting, masyarakat sebagai penerima manfaat dalam kegiatan sosial bukanlah kelinci percobaan. Jangan sampai tingkah laku agan yang tidak konsisten dan komitmen yang setengah-setengah membuat mereka merasa disia-siakan. Segala sesuatu yang sudah dimulai harus diselesaikan dan mampu kita pertanggungjawabkan.
Jika agan masih berstatus mahasiswa, pastikan dengan baik waktu dan tenaga yang mampu kita alokasikan untuk menjalankan kegiatan sosial tersebut dengan sebaik-baiknya. Kita harus cermat membagi waktu antara
mengikuti kegiatan perkuliahan dan melakukan kegiatan sosial yang kita jalankan.
Begitu juga dengan agan yang bekerja, harus pintar dan cermat membagi waktu antara bekerja dan melakukan kegiatan sosial.
4. Share The News and Get New People
Spoiler for :
Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan sosial tidak semata-mata pengaruh “status” orang yang tergabung di dalamnya. Besar kecilnya figur seseorang yang tergabung dalam suatu kegiatan sosial tidak menjadi jaminan keberhasilan program. Hal terpenting adalah komitmen dan dedikasi. Percuma saja jika orang yang memiliki status yang tinggi baik dari sisi pekerjaan, finansial, maupun pendidikan tidak mampu berkomitmen. Orang yang berkomitmen dan berdedikasi bisa berasal dari mana saja, apa pun latar belakang yang mereka miliki.
5. Minimum Income For Maximum Result
Spoiler for :
Poin ini mungkin tidak selalu dapat diaplikasikan untuk semua kegiatan sosial. Memang ada program sosial yang memang memerlukan “dana” berupa uang sebagai penggerak utama berjalannya kegiatan. Namun, menurutku, akan lebih baik jika kita dapat menekan penggunaan
uang sebagai motor utama. Jika memang bisa dijalankan dengan cara swadaya, itu jauh lebih baik.
Juga melakukan proses screening pada setiap sumbangan uang yang masuk ke dalam yayasan. Jangan sampai ada sumbangan uang yang memiliki “motif” tersembunyi untuk kepentingan tertentu di luar kepentingan yang senantiasa agan emban. Segala sumbangan yang masuk harus semata-mata untuk pencapaian tujuan utama agan.
6. Siapkan Regenerasi Sedini Mungkin
Spoiler for :
Figur memang diperlukan dalam mendirikan, memulai, dan membesarkan sebuah yayasan. Namun, akan lebih baik jika figur-figur yang dianggap berpengaruh atas jalannya suatu kegiatan sosial bisa “share their spotlight” agar teman-teman lain yang tergabung dalam kegiatan sosial tersebut juga memiliki predikat dan reputasi yang sama baiknya. Dengan demikian, jika kelak figur berpengaruh tersebut tidak lagi berada di dalam
lingkaran, setiap kegiatan yang ada tetap dapat berjalan dengan antusiasme yang sama dan mungkin lebih tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk menganggap siapa pun yang bergabung dalam sebuah kegiatan sosial sebagai leader alias pemimpin. Jadikan mereka sebagai pemimpin yang ikut menyumbangkan pemikirannya dalam menjalankan progam-progam sosial yang dijalankan.
7.Inovatif dan Open-minded
Spoiler for :
Kemampuan melakukan inovasi tidak hanya dibutuhkan oleh mereka yang sedang membangun dan menjalankan usaha atau para entrepreneur. Dalam menjalankan program-program sosial, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif juga sebuah harga mutlak.
Sebab, mereka yang telah berusaha kreatif dan inovatif di bidang komersial dalam berwirausaha saja belum tentu mendatangkan profit yang setimpal, apalagi kegiatan sosial.