Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tohayamachiAvatar border
TS
tohayamachi
bantu petisi KPI gan buat serial mahabharata
Mempertimbangkan Kembali Surat KPI nomor 2582/K/KPI/11/14 tertanggal 6 November 2014


Y. Amanda Syaputri
Indonesia
217
Supporters
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat Nomor 2582/K/KPI/11/14, tertanggal 6 November 2014 terhadap serial Mahabharata yang sedang tayang di Antv. KPI menilai tayangan serial Mahabarata yang ditayangkan ANTV pada 1 November 2014 pukul 20.25 WIB melakukan sejumlah pelanggaran, antara lain:

tidak memperhatikan ketentuan tentang perlindungan terhadap anak-anak dan remaja;
tidak memperhatikan ketentuan tentang penggolongan program siaran; serta
larangan adegan kekerasan yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Secara lebih rinci disebutkan, katanya, program tersebut secara eksplisit menayangkan adegan perkelahian antara dua orang serta saling tendang dan memukul dengan menggunakan pedang hingga mengeluarkan darah. KPI menilai tayangan tersebut dapat menimbulkan kengerian dan ketidaknyamanan pada masyarakat.

KPI mengajukan agar Antv memindahkan jam tayang Mahabharata menjadi jam 22.00 WIB. Jika teguran tidak diindahkan maka serial Mahabharata akan dihentikan penayangannya.

Kami menilai bahwa alasan peneguran yang diajukan KPI tersebut kurang tepat karena hal-hal sebagai berikut :

1. KPI Tidak Mempertimbangkan Konteks Cerita

Episode yang dikritik adalah episode perang Bharatayudha. Episode ini masih akan berlangsung hingga episode 265 (hingga 38 episode lagi). Adegan PERANG tentu saja ada adegan kekerasan seperti saling tendang, saling pukul, bertarung dengan pedang, panah & gada, dan PASTI mengeluarkan darah. Kalau adegan PERANG tidak ada adegan seperti itu maka bukan PERANG namanya. Inilah konteks episode tersebut: PERANG. Perang antara dharma (kebenaran) vs adharma (ketidakbenaran). Serial Mahabharata bukan mengajarkan kekerasan seperti adegan kekerasan di acara tv lain seperti pembunuhan, bullying, dan sebagainya.

2. Bukan Adegan Sungguhan

Adegan PERANG ini difilmkan murni dengan spesial efek VFX. Prajurit-prajurit yang banyak bertarung itu sebenarnya layar hijau (green screen) yang kemudian diisi oleh grafis komputer. Adegan duel bahkan tidak melukai satu pemain pun. Ya, mereka tidak mengeluarkan darah. Yang kita lihat sebagai darah hanya pewarna atau stiker yang diberi grafis.

3. Menilai Perang Bharatayudha sebagai Kekerasan Berarti Mendiskreditkan Sumber Kisah Mahabharata

Kisah Mahabharata adalah bagian itihasa (sejarah) dari kitab Weda. Ketika disebarkan ke Nusantara di masa kerajaan Hindu maka Mahabharata menjadi bagian dari budaya Indonesia yang dilestarikan dalam kisah wayang. Mahabharata telah dituturkan dari berbagai generasi dengan cara yang sama yaitu menyertakan bagian PERANG Bharatayudha. Bahkan lakon PERANG Bharatayudha adalah yang paling ditunggu dalam pementasan wayang. Kini hal itu dipindahkan ke dalam format televisi. Menganggap PERANG Bharatayudha mengerikan berarti menganggap itihasa Weda mengerikan & lakon wayang mengerikan.

4. Double Standard

Acara-acara di tv lain banyak sekali yang menunjukkan kekerasan. Contohnya sinetron-sinetron yang menunjukkan adegan bullying, KDRT, penculikan, pembunuhan. Mengapa acara-acara seperti itu tidak ditegur? Padahal acara-acara itu sudah membawa nilai kekerasan dari episode awal sedangkan Mahabharata hanya menampilkannya di episode-episode terakhir. Jangankan sinetron yang fiksi bahkan program berita juga menampilkan kekerasan. Anggota DPR baru pada sidang paripurna perdana saling adu mulut hingga menghilangkan palu. Lalu ada seorang anggota DPR yang membalikkan meja sebagai bentuk keberatannya. Itu semua disiarkan live, bahkan diulang-ulang seharian. Mengapa tayangan berita tentang itu tidak ditegur? Menurut kami, ini lebih jelas efeknya karena anggota dewan justru tidak mengajarkan tata krama pada generasi muda.

5. Mahabharata adalah Kisah yang Mendidik

Mahabharata telah dilestarikan dari generasi ke generasi karena kisahnya yg banyak untuk dijadikan teladan. Pengorbanan, rasa hormat pada yang lebih tua, kedermawanan, komitmen & konsisten memenuhi janji. Kehadiran serial Mahabharata di Indonesia adalah oase karena sebelumnya belum ada acara tv/serial buatan negeri sendiri yang mengajarkan nilai-nilai itu. Mengapa jadi seperti panas setahun dihapus hujan sehari? Hanya karena adegan PERANG manfaat kisah Mahabharata jadi seperti dilupakan? Justru pada episode terakhir Krishna akan mengajarkan kita tentang apa itu kebenaran dalam 30 menit penuh. (Episode terakhir tayang 1 jam) Apa kita akan melewatkan ini hanya karena KPI yang buru-buru mengambil keputusan?

Kami memang penggemar serial Mahabharata. Kami bukan mempermasalahkan ancaman serial Mahabharata akan dihentikan. Bahkan kami tidak takut untuk itu karena kami sudah paham dengan kisah Mahabharata. Kami hanya mohon KPI mempertimbangkan poin-poin ini dalam menilai serial Mahabharata & mencabut teguran beserta sanksinya.

Terimakasih banyak atas perhatian dan kebijaksanaan para komisioner.

Makin kesini makin kblinger KPI ini

Tolong isi petisinya disini gan

https://www.change.org/p/komisi-penyiaran-indonesia-mempertimbangkan-kembali-surat-kpi-nomor-2582-k-kpi-11-14-tertanggal-6-november-2014?recruiter=124273985&utm_campaign=twitter_link_action_box&utm_medium=twitter&utm_source=share_petition
0
10.7K
132
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.