SETELAH BACA JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK
.....NO SARA.....
KALAU BOLEH SKALIAN KASIH
TS JUGA GAK NOLAK
Jangan salah sangka dulu dengan judulnya.....(bagi yg berpikiran ngeres)
maksudnya disini adalah.... wisata kuliner extra hot di jogja yang benar2 mantaf gan......
Khususnya bagi pecinta kuliner pedes dan seneng blusukan ni.... wkwkwk.....
Jogja memang terkenal dengan makanan manis nya tapi jangan salah... bagi pecinta kuliner Hot jogja juga sangat menjanjikan..............
Langsung aja
1. Mie Des ( Bakmi pedes )
Quote:
Bantul punya masakan khas yang harus (banget!) dikunjungi. Yak, namanya adalah Mie Pedes Pundong atau mi Bangkok. Miedes Pundong ini berbeda dari bakmi jawa, mie ayam, atau mie-mie lainnya di daerah Jogja.
Miedes dibuat dari tepung singkong/tapioka, yang diolah sedemikian rupa sehingga hasil akhirnya setelah dimasak akan berbentuk balok berukuran besar dan dipotong kecil-kecil sekitar 5-10 cm. Jelas berbeda dengan mie pada umumnya yang penampangnya bulat, kecil, dan panjang atau dengan kwetiau yang gepeng-gepeng. Setelah dimasak, mie ini akan terasa sangat kenyal, melebihi kenyalnya kwetiau.
Cara penyajiannya seperti membuat mie goreng atau mie godhog, dengan kubis,seledri, bawang goreng, dan timun sebagai hiasan. Yang khas, sesuai namanya, penyajian default mie ini adalah rasa pedas. Namun kita bisa meminta pada penjual untuk memasak dengan tingkat kepedasan tertentu. Selama menunggu pesanan matang, kita akan ditemani segelas teh panas gula batu yang rasanya slurp!
Ngomong-ngomong, saat akan dimasak, mie singkong ini ditimbang terlebih dahulu. Baru kemudian dimasak. Khusus mie goreng, setelah dimasak pun mienya ditimbang dahulu baru disuguhkan. Mungkin ini cara penjual agar satu porsi dengan porsi lainnya adil. Hehe…
Oh ya, satu hal lagi, mie pedes berbeda dengan mie lethek yang juga diproduksi di daerah Pundong. Mie lethek berwarna agak kehitaman dan bentuknya panjang-panjang. Sedangkan mie pedes berbentuk balok dan warnanya agak transparan.
Mie pedes ini sudah semakin jarang ditemui di Bantul. Berkat bantuan Berto dan juga google, kami berhasil menemukan dan mencoba 3 warung mie pedes pundong. Berikut review kami untuk masing-masing tempat tersebut:
1.1. MieDes Patalan
Menuju ke tempat ini dari Yogyakarta mudah saja. Ikuti terus Jalan Parangtritis hingga ke sekitar kilometer 14. Sekitar 2 perempatan setelah perempatan Manding, perhatikan kanan jalan. Akan ada klinik Patalan di kanan jalan. Warung Miedes akan berada persis sebelum klinik.
Rasa masakan di sini agak berubah-ubah. Namun yang paling enak tetaplah mie godhognya. Sayang, harganya agak tidak stabil. Dulu ketika kami pertama kali ke sini (sekitar Oktober-November 2011) harganya Rp5.500 lalu berubah menjadi Rp5.000 dan Awal Oktober 2012 ini sudah naik menjadi Rp6.000. Sedangkan harga tehnya (kalau tidak salah) Rp1.000. Oh ya, dari segi banyaknya porsi, miedes Patalan yang paling sedikit di antara tiga tempat yang pernah kami kunjungi.
1.2. MieDes Budhe-nya Berto
Kami sebut demikian karena kami lupa nama warung makannya. ) *maaf ya berto
warung miedes yang ini tidak jauh dari lokasi miedes Patalan. Di seberang klinik Patalan, ada gang yang sekitar 100 meter di dalam gang tersebut ada SD yang dibangun ulang oleh SCTV (SD ini bisa dilihat dari tepi jalan karena di depannya adalah sawah). Masuk ke dalam gang sejauh 500 meter, lurus terus melewati kuburan, hingga menemukan daerah terbuka (persawahan) yang gelap gulita tanpa lampu. Nah, itu tandanya Anda kebablasan ) Berbaliklah dan cari rumah yang menghadap ke persawahan tersebut. Di situlah lokasi miedes budhenya Berto yang cantik jelita
Kalau pendapat saya pribadi, miedes yang satu ini meski harganya sama-sama Rp6.000, tetapi secara kuantitas dan kualitas adalah yang terbaik di antara tiga warung miedes. Porsinya lebih banyak daripada miedes yang lain dan bumbunya lebih meresap, baik mie godhog ataupun mie gorengnya :9
1.3. MieDes Bomber
Cerita tentang pencarian MieDes Bomber ini agak unik. Karena sebenarnya kami mencari penjual Mie Lethek. Ternyata yang biasa berjualan mie lethek sudah berganti haluan berjualan miedes. Akhirnya (lagi-lagi) kami makan miedes. *dan sampai sekarang masih penasaran dengan mie lethek*
Nah, kalau miedes yang satu ini, agak lebih jauh daripada yang lain. Kita harus mengarahkan kendaraan menuju kota kecamatan Pundong. Jalannya cukup mudah, dari klinik Patalan, lurus terus ke selatan dan cari petunjuk jalan yang menunjukkan arah kecamatan Pundong. Kalau dari arah Jogja, kita akan belok kiri (tapi saya lupa itu jalan Parangtritis kilometer berapa. Setelah itu, ikuti terus jalan tersebut sampai menemukan perempatan pasar Pundong. Nah, itu tandanya (lagi-lagi) kebablasan :P Putar balik dan cari minimarket di sebelah utara jalan, nah miedes Bomber ini berada persis di sebarang minimarket itu. Agak mudah menemukan miedes ini karena ada baliho di depan rumah bertuliskan MIEDES pak BOMBER.
Lupa berapa harganya, tetapi secara porsi dan rasa, berada di tengah-tengah antara miedes yang lainnya. Hehe.
Kelezatan dibalik Pedasnya Rica-Rica Mentok Wirobrajan Jogja
Sejak pertengahan tahun 2012, saya merasa bahwa mentok (sejenis bebek) menjadi cukup populer. Meski sebenarnya penggunaan mentok ini sudah mulai dipergunakan sejak tahun-tahun sebelumnya, namun saya merasa popularitasnya mencapai puncak pada tahun 2012 ini. Yup, dan untuk membuktikan sendiri kelezatan unggas satu ini, saya pun menuju ke Warung Rica-Rica Mentok Wirobrajan.
Warung ini bisa dibilang sebagai salah satu tempat penjaja mentok yang cukup populer. Meski udara malam itu cukup dingin, saya pun memaksakan diri untuk meluncur ke Jl. Hos Cokroaminoto (tepatnya 300 meter utara perempatan Wirobrajan) untuk mencicipi rica-rica yang terkenal itu. Warung ini sempat dua kali terlewat oleh saya, dan akhirnya saya berhasil menemukannya. Warung ini cukup mungil, dan seolah terselip diantara ruko-ruko yang memadati kawasan tersebut. Saya pun bergegas masuk ke dalam dan memesan satu porsi rica-rica mentok tersebut.
Berhubung saya bukan penggemar berat pedas, saya pun memesan rica-rica mentok ini dengan level pedas sedang. Hanya untuk berjaga-jaga agar tidak kepedasan. Selama proses memasak, aroma pedasnya yang menggigit sudah bisa tercium. Hmmm, dari baunya itu, saya sudah merasa bahwa menu ini dijamin akan membuat saya kepedasan. Meski begitu, aromanya benar-benar menggoda dan membuat saya membulatkan tekad untuk tetap memakannya meski akan kepedasan.
Akhirnya pesanan saya pun tiba. Sekali lagi, aromanya benar-benar menggoda dan membuat saya ingin segera menyantapnya. Dengan perlahan, saya mulai mencicipi kuahnya terlebih dahulu. Yup, rasa pedasnya begitu lezat dan menggigit. Rasanya yang pedas ini langsung membuat badan saya menjadi panas. Dan ketika saya mulai menyantap mentok-nya, kelembutan dagingnya seolah langsung lumer di mulut. Dan rasa amis yang biasa ditemui di daging bebek pun hilang tak berbekas. Benar-benar memanjakan lidah. Meski berkeringat, saya pun tetap menghabiskan menu ini hingga suapan terakhir.
Di ujung makan malam saya, saya pun cukup terkejut karena menu yang saya santap tersebut hanya menghabiskan uang tak lebih dari Rp. 10.000 saja. Luar biasa. Tak heran jika kemudian warung ini menjadi salah satu penjaja mentok yang cukup dikenal di kalangan pecinta kuliner.
Sapa bilang gudek gak ada yg pedes... cekidot
lsg coba aja agan2 skalian....
Sebut aja mbah marto, mrpkan pemilik usaha gudek ini...
Umurnya sudah kepala 8, tp msh aja semangat jualan. Memang agak sulit untuk menemukan lokasi gudek mbah marto ini apa lagi yg bkn asli jogja....
Dapur Mbah Marto adalah ‘markas’ dari sejumlah mangut lele dan beberapa kuliner lain. Ada gudeg daun pepaya, ayam, telur, tahu, tempe, garang asem, dan sambal krecek. Sistem pelayanannya adalahself-service, silakan ambil apa yang ada di dapur
Untuk rincian harganya per Januari 2014 adalah sebagai berikut:
1. Gudeg Daun Pepaya: Dianggap sebagai pelengkap nasi sayur
2. Tempe, Tahu: Dianggap sebagai pelengkap nasi sayur
3. Sambal Krecek: Dianggap sebagai pelengkap nasi sayur
4. Nasi Sayur: Rp 4.000
5. Mangut Lele (Nggeneng): Rp 8.000
6. Garang Asem: Rp 6.000
7. Ceker: Rp 500
8. Ayamn potong: Rp 5.000
9. Ayam kampung :rp.10.000-15.000 liat ukurannya (gending / mentok)
10. Hati: Rp 8.000
11. Kerupuk: Rp 500
12. Es Teh / jeruk, Teh / jeruk Panas: Rp 2.000
Sekitar 5 bulanan yang lalu ada tempat makan baru nih di JogjaTempatnya enak buat makan ramean sama temen-temen, pemiliknya juga asyik diajak ngobrol. Yaitu mie pramuria & dimsum.
Lokasinya ada di daerah Wirobrajan. Kalau dari perempatan Wirobrajan nih, posisinya ada di 200 m sebelah timur perempatan, di utara jalan. Bukanya mulai dari jam 4 sore.
Menunya unik-unik deh. Menu andalan disini adalah mie dengan berbagai level kepedasan. Mulai dari level pramuria culun buat kamu yang sama sekali gak doyan pedas, trus level semriwing buat kamu yang doyan pedas tapi gak banget-banget, ada juga level galau buat rasa pedas yang pas. Nah, buat kamu yang suka tantangan, boleh cobain level klimaks, level pedas maksimal deh
Ada juga berbagai cemilan perangsang yang enak dinikmati bareng temen-temen sepulang ngantor atau kuliah. Oh iya, ada dimsum juga buat kamu yang doyan makan dimsum *siapa yang gak doyan coba makanan seenak dimsum*
Untuk minumannya alternatifnya gak terlalu banyak sih memang, tapi namanya yang unik bikin kita penasaran pastinya.
Untuk harga gak perlu khawatir. Seperti biasa, di Jogja paling terkenal yang namanya harga mahasiswa. Makan disini harganya terjangkau kok buat mahasiswa, buat yang udah kerja apalagi, tenang aja, pasti terjangkau
Harga makanannya cukup merogoh kocek 10-15rb rupiah aja, sedangkan minumannya sekitar 2-10rb rupiah. Pas di kantong kan?
Kalau dari hasil cobain kemarin sih, berikut penilaiannya :
RASA >> NAMPAR ***
Porsi >> nampar ***
Harga >> nampol ****
Kebersihan >> nampol ****
Pelayanan >> nampol ****
Lokasi >> nampol ****
Yang satu ini juga gak bakalan kalah nantang gans.....
Menu makan Sop dan gulai ayam (Sogul) yang berada di jalan C Simanjuntak 24/A, Terban tak kalah menantang selara pedas kalian. Pengunjung bisa bebas nambah cabe sesuai keinginan kalian, mau nambah 10 atau 100 pun tak masalah, selama kalian masih kuat tu lidah ma lambung. Selain rasa pedas yang menantang, dari segi cita rasanya pun akan membuat lidah kita bergoyang lebih enak.