movieboxmaniaAvatar border
TS
movieboxmania
Agan rela kaca film mobil agan dilubangi demi ini...?
Bismillah, sebelum ke inti cerita ane berdongeng dulu gan mengenai sistem pembayaran lalu lintas atau Electronic Road Pricing.

Electronic Road Pricing atau ERP, merupakan sistem yang mengendalikan lalu lintas yang mewajibkan pengguna jalan membayar dalam jumlah tertentu untuk dapat melintasi suatu jalan.

Sistem yang manual, bisa kita saksikan atau kita alami gan, semisal kita bayar biaya masuk jalan tol di loket/pintu masuk tol yang dijaga mas atau mbak-mbak itu. Alternatif yang otomatis ya pakai gardu yang dijaga mesin, nah sampai di sini agan pasti udah tau kan yang Gardu Tol Otomatis (GTO) yang awalnya diaplikasikan oleh Jasa Marga & bank Mandiri?.

Pertanyaannya how it works?

Quote:


alat di mobilnya seperti berikut gan :
Quote:


dan model gerbangnya ada dua macam, seperti di palang pintu masuk tol atau seperti berikut :
Quote:


Intermezzo singkat
Pernah gak sih gan denger istilah RFID? seluk beluk RFID dapat dibaca dimari gan :

Quote:



salah satu aplikasi RFID di bidang transportasi adalah Mandiri e-Toll, BCA Flazz, T-Cash, dsb. Alat yang digunakan dalam sistem GTO di jalan tol saat ini menggunakan prinsip tersebut, tapi ane kurang begitu detil pahamnya gan mengenai frekuensi, maklum gan bukan anak elektro ane emoticon-Big Grin. Namun tabel mengenai frekuensi RFID dan kawan-kawannya dapat dilihat dimari gan :

Spoiler for “RFID freq”:


Nah dari kartu ke reader dia pakai RFID gan, sedangkan dari reader yang ada di mobil diteruskan ke mesin di gerbang itu gan, bisa pakai InfraRed (IR) atau pakai gelombang radio dengan frekuensi tertentu.



Sekarang coba kita mulai ke inti cerita gan, Biaya dan Manfaat dari penerapan ERP sendiri adalah :
  1. Pemerintah mendapatkan penghasilan tambahan dari uang virtual yang dibayarkan pengguna jalan di daerah khusus, misalnya di jalan tol, area 3 in 1, atau bahkan untuk sistem parkir.

  1. Sedangkan disisi pengguna jalan akan meningkatkan cost perjalanan karena di daerah-daerah terlarang agan-agan pengguna jalan harus bayar, namun disaat yang sama biaya ini mungkin lebih murah ketimbang agan kena tilang dan disaat yang sama pula, sebagian pengguna jalan yang tidak bersedia membayar di jalan yang mewajibkan pengguna jalannya membayar melalui sistem ERP akan memilih alternatif jalan lain, sehingga jalan-jalan tertentu akan lebih lengang.

  1. Dengan penerapan sistem tersebut, masyarakan juga dipaksa untuk menggunakan angkutan massal, trus pemerintah kan dapat uang tuh dari sistem ini, bisa digunakan untuk pengadaan dan perawatan angkutan umum yang layak dan nyaman gan.


Lalu daerah-daerah terlarang tersebut kita sebut saja didaerah MH. Thamrin atau Sudirman, ketika Pemerintah menetapkan daerah tersebut adalah daerah terlarang dan mewajibkan pengguna jalan untuk membayar, maka sebagaian pengguna jalan tersebut tentu akan berpikir ulang untuk membayar, alhasil jalan tersebut akan lebih lengang, agan yang mau bayar jadi lebih lengang plus pemerintah dapat uang yang bisa dikelola untuk pembiayaan pemeliharaan jalan.



GAN, TADI KACA FILM YANG HARUS DILUBANGI, MAKSUDNYA APA?

Oke, kita kembali ke teknis ERP ada yang berbasis InfraRed (IR) dan gelombang radio (RF) seperti wifi yang biasa kita pakai, di Amerika standar frekuensi RF yang digunakan adalah 915Mhz sedangkan standar Eropa adalah 5.8Ghz (CMIIW).
Mungkin agan sendiri, teman agan, atau saudara agan ada yang pakai e-Toll pass dengan sistem otomatis yang alatnya ditempelkan di dashboard mobil/On Board Unit (OBU). Ketika mobil agan dekat dengan pintu tol ada bunyi “TIT” trus palang pintu tol kebuka, nah alat yang saat ini ada di jalan tol di Indonesia (Mandiri e-Toll Pass) menggunakan IR (mohon koreksi kalau salah).

Dengan IR, gelombang dapat menembus kaca mobil & kaca film berbahan dasar metal. Sedangkan gelombang RF mau frekwensi 900 MHz atau 5.8Ghz, sulit gan menembus kaca film yang berbahan dasar metal (perlu diketahui kaca film ada yang berbahan dasar keramik dan metal). Kok bisa sih gak bisa menembus kaca film berbahan dasar metal? Jawabannya silahkan cari di gugel gan, hihihi, namun intinya adalah ada standar kekuatan gelombang yang diperbolehkan, gelombang dengan frekuensi 5.8Ghz dapat menembus bahan metal dengan kekuatan sinyal yang lebih tinggi, namun ada regulasi yang mengatur itu gan, tidak sembarangan. Penguat sinyal hape aja ilegal gan, haha.

Di Singapura sendiri, negara yang termasuk sukses di dunia menerapkan ERP, semua kaca film metal harus dilubangi gan, karena Singapura pakai 5.8 GHz standar Jepang emoticon-Big Grin, karena warganya sudah biasa taat sama pemerintah jadi aman-aman aja walaupun pastinya ada resistensi dari masyarakat di sana.

Dari penjelasan ane di atas yang ane dapat dari internet, (hehe), adalah solusi singkat dari hal tersebut, yakni ada dua macam, kita pakai alat bayar otomatis dengan gelombang 5.8Ghz tapi kita tidak pakai kaca film atau tetap pakai kaca film namun dilubangi pada daerah di mana kita memasang alat untuk pembayaran sistem ERP tadi. Atau solusi kedua kita pakai InfraRed (IR) yang rupanya tidak ada masalah saat menembus kaca film berbahan dasar metal maupun keramik.

Sistem ERP menggunakan frekuensi 5.8Ghz rupa-rupanja sudah diterapkan di Malaysia gan, namun oleh Pemerintah Malaysia dihentikan karena ada penolakan dari masyarakat untuk melubangi kaca film mobilnya, klo mobil murah sih gak apa-apa, tapi kalau agan beli mobil-mobil Mercy, Alphard, atau macam Lamborghini, agan rela kaca filmnya dilubangi demi pemasangan alat ERP?

beritanya bisa disimak dimari gan :
Quote:


Saat ini, pemerintah sedang merencanakan beberbagai cara untuk mengatasi kemacetan, terutama di Jakarta gan, seperti plat nomer ganjil genap (even-odd method), jalur 3 in 1, jalur 5 in 1, ada juga bayar denda/pajak melalui mekanisme ERP ini gan.

Nah, jika seandainya pemerintah akhirnya memutuskan untuk memilih sistem ERP untuk mengurangi kemacetan di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makasar agak pilih alat yang mana?

Sebagai end-user tentunya saya pribadi dan agan-agan sekalian akan pilih sistem yang tinggal “lheb” alias pasang trus beres, gak usah melubangi kaca film dan gak ribet. Dan dengan kata lain, alat dengan frekuensi 5.8Ghz sudah terbukti di Malaysia, TERBUKTI GAGAL!! wkwkwk.

Yang berhasil diterapkan tanpa harus melubangi kaca film juga sudah ada, yakni e-Toll pass ala Bank plat merah, dan dia pakai IR.

Sampai saat ini kita pantau aja gan, apa rencana pemerintah ke depannya, mudah-mudahan gak usah beli alatnya macam pembagian tabung gas gratis, trus gak usah ribet melubangi kaca film mobil, takutnya kayak Vkool & Solargard harus dilubangi gan emoticon-Takutkalau pemerintah pakai yang gelombang radio 5.8Ghz, di Singapura yang canggih gitu aja wajib dilubangi. Agan-agan rela, mobil keren beli mahal, dipasangi kaca film mahal pula, trus dilubangi hanya demi ERP ini? Padahal ada alternatif lain tanpa melubangi kaca film.... pakai IR semacam OBU eToll Pass Bank Mandiri.
Udah pasang mahal, eeeh.. mesti dilubangi.

Quote:



*diolah dari berbagai sumber
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 2 suara
Pilih yang gratis atau bayar?
Sistem ERP berbayar, tinggal lheb, dan gratis alat
100%
Sistem ERP berbayar, modifikasi mobil, trus beli alat
0%
Diubah oleh movieboxmania 05-11-2014 04:51
0
12.3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.