TEMPO.CO, Makassar - Pasca penangkapan Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin, Musakkir, di Hotel Grand Malibu, Makassar, Jumat dini hari, 14 November 2014, sosok Nilam Ummi Qalbi, menjadi misteri. Mahasiswi yang tertangkap basah sedang berpesta sabu-sabu bersama Musakkir di kamar 312 hotel itu sebelumnya disebut kuliah di Unhas. (Baca: Misteri Mahasiswi Nyabu Bareng Wakil Rektor Unhas)

Nama Nilam Ummi Qalbi dibeberkan oleh penyidik kepolisian. Profilnya diketahui dari salah satu akun Facebook-nya. Dari akun yang aktif, Nilam terakhir mengunggah fotonya pada 13 November 2014 pukul 02.25 Wita. Nilam juga aktif di Twitter dengan akun @Nilam_UQ. Namun akun ini tak bisa diakses. (Baca: Skandal Sabu, Wakil Rektor Unhas Musakkir Dipecat)

Dalam foto yang diunggahnya itu, Nilam tampak memakai kaca mata, mengenakan kaos tanpa lengan berwarna gelap dipadu celana pendek ketat. Dia berdiri di depan papan nama bertuliskan ‘Raja Ampat, Piece and Paradise’. Dari keterangan profilnya, Nilam mengaku berasal dari Bandung dan kini tengah belajar di Makassar. (Baca: Guru Besar Unhas Segera Jadi Tersangka)

Nilam mengklaim tengah kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya, Jalan Mappaodang, Makassar. Ia pun menulis bahwa pernah bersekolah di SMA Negeri 10 Makassar. Dalam akun pribadinya di Facebook, warga Jalan Mawar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan tersebut memiliki teman sebanyak 635 orang. (Unhas Geger, Guru Besar dan Mahasiswi Nyabu)

Saat ditelusuri ke kampus Bongaya seperti yang tertera di akun Facebook miliknya, pihak kampus mengakui Nilam kuliah di tempat itu. Namun, staf Bagian Akademik dan Kemahasiswaan STIEM Bongaya enggan menunjukkan data tentang Nilam. "Kami tidak bisa perlihatkan. Mesti menghadap dulu dengan Wakil Ketua III," kata staf tersebut.

Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menangkap Nilam dan Musakkir bersama dosen Unhas, Ismail Alrip. Di kamar 312 itu polisi menyita dua paket sabu lengkap dengan alat isapnya. Wakil Kepala Satnarkoba Polresta Makassar Komisaris Muhammad Fajri Mustafa mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan ada indikasi pada penetapan tersangka. (Tertangkap Nyabu, Ini Pembelaan Guru Besar Unhas)


http://www.tempo.co/read/news/2014/1...ng-Dosen-Unhas






Cendolnya gan semoga barokah