Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

erta.aleAvatar border
TS
erta.ale
[Esuk Dele Sore Tempe]Jokowi Nilai Perlu Mempersulit Investor Asing Masuk
DELE

Jokowi Nilai Perlu Mempersulit Investor Asing Masuk


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo menilai perlunya memberikan batasan-batasan agar calon investor asing tidak mudah masuk ke Indonesia.Menurut Jokowi, langkah ini penting dilakukan dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015 nanti.

"Pasar domestik jangan dimasuki dari luar, caranya seperti apa, hal-hal berkaitan dengan perizinan misalnya, daerah harus berikan kecepatan kalau itu investor lokal, domestik, tapi kalau yang dari luar, enggak apa-apa lah sedikit disulit-sulitin," kata Jokowi dalam acara debat capres/cawapres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu(15/6/2014). Tema debat kali ini mengenai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Jokowi menjawab pertanyaan capres lainnya, Prabowo Subianto mengenai langkah yang akan dilakukan Jokowi dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015.

Menurut Jokowi, dalam menghadapi ASEAN Economic Community, pemerintah harus membuat regulasi atau peraturan agar investor asing tidak begitu mudah masuk ke Indonesia. Jokowi mengatakan, langkah yang sedikit menghambat masuknya investor asing ini juga dilakukan negara-negara lain. "Kepentingan barrier untuk regulasi tuh itu jangan sampai menjadi peluang besar bagi mereka, di negara lain pun pasti ada barrier-nya," ucap Jokowi.

Terkait dengan perbankan, kata Jokowi, Bank Indonesia selaku pembuat regulasi bisa membatasi pihak asing yang ingin membangun bank di Indonesia demi kepentingan ekonomi negara. "Karena kalau lihat kita mau mendirikan bank di negara lain itu sangat sulit sekali, tidak segampang di tempat kita, hambatan itu harus mulai dibangun dengan regulasi, peraturan-peraturan, pemerintah pusat, BI, daerah. Yang utama lindungi ekonomi kita terutama yang berkaitan dengan ekonomi rakyat," ucapnya.

Jokowi juga menilai tidak ada masalah dengan pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community 2015. Dia meyakini Indonesia bisa menghadapi pasar bebas tersebut jika pertumbuhan ekonomi baik dan pengusaha berkembang dengan baik.

Sumur


TEMPE

Jokowi Ajak Pengusaha Asing Berinvestasi di Indonesia


Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak pengusaha Cina untuk giat berinvestasi di Indonesia. Dalam pidatinya di hadapan 300 pengusaha Indonesia dan Cina, Jokowi mempromosikan berbagai peluang usaha, dan kemudahan investasi di Indonesia.

Jokowi mengatakan akan membangun jalur kereta api di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dalam lima tahun ke depan, dia juga menawarkan peluang investasi pembangunan 24 pelabuhan, beberapa bandar udara, pembangkit listrik, infrastruktur jalan darat, kilang, pengolahan mineral dan batu bara di Indonesia. Ada juga rencana untuk membangun kawasan industri di beberapa lokasi, dalam hal pengembangan industri manufaktur, hingga kerjasama perdagangan.

“Inilah kesempatan Bapak-Ibu semuanya untuk masuk ke investasi ini,”ujar Jokowi, dalam pidatonya yang dipublikasikan di laman resmi Sekretariat Kabinet, Senin (10/11). Dalam pidatonya, Jokowi mengulang kalimat tersebut hingga beberapa kali.

Dalam pertemuan bertema ' Indonesia-China, Trade, Investment, and Economic' itu, Jokowi mengaku bahwa berbisnis di Indonesia saat ini sudah lebih mudah. Dia telah mengurangi hambatan investasi yang selama ini membebani pengusaha. Bahkan dia juga berjanji akan membantu investor yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Jokowi mengatakan masalah utama yang selalu menghambat investor dalam berbisnis di Indonesia adalah perizinan dan pembebasan lahan. Dia mengaku akan menyatukan semua perizinan dalam satu tempat. Sehingga perizinan bisa cepat, ada kepastian, pembayarannya jelas, dan investor bisa tahu kapan akan memulai proyeknya. Jokowi juga akan memerintahkan langsung kepada menteri dan kepala daerah agar ikut membantu investor dalam hal pembebasan lahan.

Dia mencontohkan, investor membutuhkan waktu dua hingga empat tahun untuk mendapatkan izin investasi pembangkit listrik. Bahkan di Sumatera Selatan, bisa mencapai enam tahun. Jokowi mengaku sudah menyelesaikan masalah perizinan ini, dengan menggabungkannya dalam sebuah kantor (one stop service). Dia mengatakan perizinan Sumatera Selatan sudah dipercepat menjadi hanya satu minggu.

Dalam hal pembebasan lahan, Jokowi mencontohkan pembangunan jalan tol lingkar luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), yang sempat terhenti selama tujuh tahun. Menurut dia, ada sekitar 143 keluarga yang menempati 1,5 kilometer jalan tersebut, yang tidak menerima ganti rugi. Namun, setelah dia datangi keluarga tersebut, masalahnya bisa selesai dalam waktu empat bulan.

Selain masalah perizinan dan pembebasan lahan, Jokowi juga mengatakan kepada pengusaha Cina, bahwa berbisnis di Indonesia bisa lebih kompetitif dibandingkan di negara tersebut. Terutama, biaya upah pekerja yang lebih murah dibandingkan Cina.

“Saya tunggu kedatangannya di Indonesia. Saya tunggu investasinya di Indonesia,” ujar Jokowi, menutup pidatonya, sebelum menemui Presiden Cina Xi Jinping.

Tidak hanya Cina, Jokowi juga menawarkan peluang investasi di Indonesia saat berbicara di hadapan kurang lebih 1.500 CEO dari berbagai negara. Bahkan dalam pertemuan APEC CEO Forum pagi tadi, Jokowi sempat menjanjikan pengurusan perizinan usaha di Indonesia hanya tiga hari.

Sumur

Kena dech...!!! emoticon-Ngakak
Diubah oleh erta.ale 13-11-2014 16:49
0
7.4K
99
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.