Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yantiqueAvatar border
TS
yantique
Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim
Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim
Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim

Lion Garap Halim Perdanakusuma
RABU, 15 OKTOBER 2014 , 05:57:00

JAKARTA - Lion Group segera mengucurkan investasi senilai Rp 5 triliun untuk pengembangan bandara udara (bandara) Halim Perdanakusuma.

Memanfaatkan aturan yang memersilakan pihak swasta untuk membangun dan mengelola lapangan terbang itu dan rencananya akan dibuat dengan standar kualitas tinggi.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengatakan pihaknya terutama pemilik Lion Group, Rusdi Kirana, memang sudah memerkirakan akan terjadi lonjakan penumpang di industri maskapai penerbangan Indonesia. Atas dasar itu pihaknya melakukan empat hal.

"Pertama kita pesan banyak armada. Kedua, membuat pusat pelatihan pilot dan kita bangun 35 hektar lahan di Balaraja dan Bandara mas. Ketiga membangun Maintenance Repair and Overhaul (MRO)," ulasnya di Jakarta, kemarin.

Hal terakhir yang belum terealisasi dan segera diwujudkan adalah membangun bandara. Meski, menurutnya, langkah untuk memulai sudah dilakukan pada 2004 saat menilai bandara Halim bisa jadi alternatif.

"Tahun 2006 akhirnya kami bicara dengan pihak Angkatan Udara (AU) kemudian menjalin kerjasama," aku pria akrab disapa Edo ini.

Kemitraan membuahkan sebuah perusahaan bernama PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS). Sekitar 80 persen sahamnya dimiliki Lion Group dan sisanya koperasi AU (Inkopau).

"Sekarang, setelah sekitar hampir 10 tahun, akan kita realisasikan dengan membangun bandara. Selama itu pula kita terus berupaya mewujudkannya," kata dia.

Visinya, bandara Halim harus jadi etalase negara. Maka dari sisi desain akan banyak tampilan batik. Bandara ini juga harus jadi gerbang negara khususnya Jakarta sehingga tampilannya harus menarik.

"Terakhir, harus nyaman. Fasilitasnya bagus, karpetnya bintang lima, granitnya juga yang terbaik. Karena karpetnya saja sudah bintang lima maka ya penerbangannya menyesuaikan. Tapi statusnya bandara umum," tegasnya.

Nilai investasi untuk pengembangan bandara Halim ini, menurutnya, sekitar Rp 5 triliun, sudah termasuk membangun monorail yang akan membawa calon penumpang ke bandara itu.

"Pendanaannya dari kami semua. Tapi ini banyak yang menawarkan pendanaan sih, jadi kemungkinan dari internal 50 persen, sisanya pinjaman," pikirnya.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Kiswo Darmawan, sebagai pihak yang akan membangun proyek ini mengatakan monorail didesain akan melintas dari stasiun Dukuh Atas (jalan Sudirman, Jakarta) ke Halim. Kapasitasnya 120 orang per gerbong.

"Di stasiun Dukuh Atas itu kan sekarang bertemu dengan kereta api. Nantinya juga ada pertemuan dengan MRT (Mass Rapid Transportation) dari arah Lebak Bulus. Jadi sangat terintegrasi," ulasnya.

Kiswo mengatakan total lahan yang akan dikembangkan di Halim seluas 21 hektar. Bandara ini akan memiliki 17 gate (pintu) dan sepenuhnya menggunakan garbarata. Kapasitas penumpang didesain 11,5 juta pertahun.

"Adhi Karya terima tantangan ini dan kami sepakat dengan semua konsep yang ada. Bahkan kami usulkan dibangun underpass dari tol dalam kota ke kawasan Halim," tuturnya.

Dengan bantuan monorail dan underpass, lahan parkir Halim nantinya diyakini tidak akan sesak. Terlebih kawasan parkir itu sendiri memang didesain jauh dari lokasi terminal dan sebagai gantinya disediakan bus atau transportasi masal lain untuk mengangkut penumpang dari parkiran itu.

"Terminal ini didedikasikan untuk full service airlines. Maka fasilitasnya juga harus sesuai," terusnya.

Kiswo meyakinkan bahwa sepanjang pembangunan bandara ini, operasional yang ada tetap bisa berjalan normal. Selain membangun terminal, pihaknya juga akan membangun taxi way agar nantinya tidak terjadi antrian panjang baik untuk takeoff maupun landing. "Target kami pembangunan antara 8 sampai 9 bulan," yakinnya.

Saat ini Lion Group sedang melakukan finalisasi proses administrasi. Diharapkan pada November sudah mulai tahap pembangunan sehingga Agustus 2015 sudah mulai beroperasi
http://m.jpnn.com/news.php?id=263662


SELASA, 14 OKTOBER 2014 | 19:05 WIB
Bangun Bandara Halim, Lion Gandeng Adhi Karya

Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim
Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim

TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group menggandeng PT Adhi Karya (persero) untuk membangun Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Menurut pemilik Lion Group, Rusdi Kirana, kerja sama ini mencakup pembangunan terminal penumpang modern dan fasilitas lain. "Seperti taxi way, apron, dan garbarata," kata Rusdi dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Oktober 2014.

Menurut Rusdi, proyek ini bertujuan meningkatkan kapasitas Bandara serta menciptakan kenyamanan pengguna jasa angkutan udara. Proyek ini diharapkan selesai dalam sembilan bulan. Nantinya, Bandara Halim mampu menampung 11 juta penumpang per tahun.

Bandara Halim akan dikelola PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), anak perusahaan Lion Group. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, badan hukum Indonesia diperbolehkan menjadi pengelola atau operator bandara.

Menurut Rusdi, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta diprediksi tidak akan mampu menampung pertumbuhan penumpang yang terjadi sejak 2004. Karena itu, manajemen maskapai ini pada 2004 menjajaki peluang pemanfaatan Bandara Halim untuk menambah kapasitas penerbangan dari dan menuju Jakarta.

Pada 2005, perjanjian kerja sama ditandatangani antara PT ATS dan Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) untuk pemanfaatan lahan Bandara seluas 21 hektare.
http://www.tempo.co/read/news/2014/1...eng-Adhi-Karya

SENIN, 08 SEPTEMBER 2014 | 14:34 WIB
Lion Air Akan Bangun Bandara di Lebak Banten

Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan swasta Lion Air akan membangun bandar udara sendiri di Lebak, Provinsi Banten. Presiden Direktur Lion Rusdi Kirana bersama Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius Jonan terbang dengan helikopter menyusuri jalur kereta dari Jakarta hingga Banten pada 9 Juli 2014.

Cita-cita Lion ini diungkap seorang pejabat kepada Tempo pada pertengahan Agustus lalu. Pemerintah Provinsi Banten mengkonfirmasi soal itu. Sekretaris Daerah Banten Muhadi menyebutkan adanya surat permintaan rekomendasi gubernur dari Bupati Lebak. Surat bernomor 050/940-BPMPPT/2014 tertanggal 27 Juni 2014 itu berisi permohonan penetapan pembangunan bandara ke dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.

Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi Banten menindaklanjuti dengan membahas rencana pembangunan bandara. "Rapat dilakukan pada 18 Juli lalu," kata Muhadi kepada Tempo, Agustus lalu. (Baca: Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspress Bandara)

Kabar mengenai rencana ekspansi Lion Group di Lebak telah tercium di Kementerian Perhubungan. Sekitar awal Agustus, Rusdi Kirana dan Direktur Umum Edward Sirait datang ke Kementerian Perhubungan meminta dukungan akses bandara melalui jalur kereta menuju Lebak.

Juru bicara Kementerian Perhubungan, Julius Adravida Barata, mengatakan keinginan Lion merupakan rencana yang masuk akal. "Mereka mau mendatangkan pesawat yang banyak," katanya. Sekretaris Perusahaan Lion Air Adhitya Simanjuntak tak menampik kabar itu. "Prastudi kelayakan memang sudah dilakukan di Lebak," ujarnya. Sedangkan Rusdi memilih irit bicara. "Sepertinya belum waktunya. Maaf," katanya. Jonan pun bungkam.

Rencana Lion membangun bandara menjadi laporan majalah Tempo berjudul "Megaproyek Bandara Singa" yang terbit Senin, 8 September 2014.
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...i-Lebak-Banten

----------------------------

Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim
Lion Air tiru AirAsia: Bangun Bandara Sendiri di Banten & Investasi Rp 5-T di Halim
Bandara AirAsia di KL

DI Asia Tenggara, ada 2 maskapai besar yang sedang naik daun, yaitu AirAsia dan Lion Air. Seperti halnya AirAsia yang punya jaringan dan bisnis maskapai penerbangannya di berbagai negara Asia, maka Lion Air pun sudah mengembangkan sayapnya ke luar Indonesia dengan membentuk maskapai penerbangan lokal di negara-negara ASEAN, seperti di Malaysia, Vietnam dan juga Filipina serta Kamboja. Adalah sebuah keharusan bagi Lion Air untuk punya 'base camp' berupa bandara sendiri di tanah airnya, yaitu Jakarta-Indonesia. Air Asia sudah lebih dulu memiliki bandaranya sendiri di Kuala Lumpur, jadi memang sewajarnya Lion Air pun harus mengikuti langkah AirAsia itu kalau mau menjadi pesaing sehat dan baik bagi AirAsia kedepannya
Diubah oleh yantique 14-10-2014 23:50
0
7K
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.