cemenk...Avatar border
TS
cemenk...
Selamat Datang di Kota Solo


Sejarah kelahiran Kota Surakarta (Solo) dimulai pada masa pemerintahan Raja Paku Buwono II di Keraton Kartasura. Pada masa itu terjadi pemberontakan Masa Gerendi (Sunan Kuning) dibantu kerabat Keraton yang tidak setuju dengan sikap Paku Buwono I yang mengadakan kerjasama dengan Belanda. Salah satu pendukung pemberontakan itu adalah Pangeran Sambernyowo (RM Said) yang merasa kecewa karena daerah Sukowati yang dulu diberikan oleh Keraton Kartasura kepada ayahandanya dipangkas. Karena terdesak, Paku Buwono mengungsi ke daerah Jawa Timur (Pacitan dan Ponorogo). Dengan bantuan pasukan Belanda di bawah pimpinan Mayor Baron van Hohendrof serta Adipati Bagus Suroto dari Ponorogo pemberontakan berhasil dipadamkan. Setelah itu Keraton Kartasura dihancurkan Paku Buwono II lalu memerintahkan Tumenggung Wijil untuk mencari lokasi ibu kota Kerajaan yang baru. Pada tahun 1745, dengan berbagai pertimbangan fisik dan supranatural, Paku Buwono II memilih desa Sala, sebuah desa di tepi sungai Bengawan Solo sebagai daerah yang terasa tepat untuk membangun istana yang baru. Sejak saat itulah, desa Sala segera berubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Solo, Sala, atau Surakarta, adalah nama sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Kota Surakarta berdiri tahun 1745. Kota ini pernah menjadi pusat pemerintahan pada masa akhir Kesultanan Mataram. Setelah perpecahan Mataram, Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunagaran. Kedua pusat feodalisme Jawa ini memiliki keterkaitan dengan Majapahit, karena dinasti Mataram merupakan keturunan dari raja Kesultanan Demak, yang juga merupakan penerus suksesi dinasti Wijaya, sang pendiri Majapahit.
Dalam perkembangannya, Solo menjadi kota dagang penting (di Solo berdiri Syarikat Dagang Islam pada tahun 1905), kota wisata (dijuluki kota pelesir, dan kota budaya). Bangunan bersejarah, produk kesenian ini, makanan khas, serta hiburan mudah dijumpai di tempat ini dan di titik sekitar kota.
Mengunjungi Kota Solo seakan membawa kita ke masa di mana ambisi kehidupan duniawi dapat berjalan selaras dengan hasrat akan tradisi dan kearifan dalam menjalani kehidupan. Tak perlu khawatir akan berbagai hambatan yang akan kita temui di kota ini karena di sini Anda akan disambut oleh senyuman ramah dan tawaran akan berbagai bantuan yang tulus. Karena masyarakat Kota Solo dikenal dengan temperamennya yang halus dengan intonasi bicara yang cenderung pelan dan sangat menghormat, khas warga Jawa Tengah, membuat kita akan semakin enggan untuk segera beranjak meninggalkan kota ini.
Sebagai kota dengan sejarah pemerintahan kerajaan Jawa masa lalu, Solo menjadi saksi betapa panjangnya perjalanan dan pembelajaran yang dialami, dalam melewati masa demi masa dan berbagai akulturasi budaya yang akhirnya membentuk karakter dan memberi warna tersendiri pada perkembangan Kota Solo.

Spoiler for Gerbang alun-alun utara Keraton Kasunanan Surakarta:


Spoiler for Pendapa Keraton:


Spoiler for Ngarsopuro:


Spoiler for Stadion Manahan:


Spoiler for Bukti no repsol:


Alhamdulillah kalo misal ada yang mau kasih ini
emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Rate 5 Star

0
5.3K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.