Alhamdulillah Hot Thread! Thank you so much, Kaskusers!
Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum wr. wb.
Langsung aja ya!
DEWA 19 sebagai salah satu band papan atas tanah air yg sudah lama wira-wiri hilir-mudik di blantika musik Indonesia hingga saat ini ternyata juga bisa salah dalam membuat lirik lagu lho.
Setidaknya ada 2 (dua) lagu yg TS temukan memiliki kesalahan dalam liriknya.
Spoiler for Lagu Pertama:
Judul Lagu: Roman Picisan
Album: Bintang Lima (2000)
Lagu ini menjadi single top yg menandai kemunculan Elfonda Mekel alias Once sebagai vokalis pengganti Ari Lasso. Sayangnya, ada kesalahan dalam liriknya yg cukup fatal secara makna. Kesalahan tersebut nyata2 bisa dilihat di kedua baris pertama lagu tsb:
Tatap matamubagai busur panah
Yang kau lepaskan ke jantung hatiku
Coba simak baik2 kata2 yg ane bold.
Yg ane tangkep di sini, tatap mata diibaratkan sebagai busur panah yg dilepaskan ke jantung hati.
Menurut ane, kalo memang tatap mata yg dilepaskan (dari mata), maka kata busur panah seharusnya diganti dengan anak panah.
Definisi busur dan panah menurut KBBI online:
Busur: bilah kayu, bambu, dsb yg direntangkan dng tali untuk melepaskan anak panah Anak Panah: senjata berupa tongkat kecil runcing, panjang, berbulu pd pangkalnya dan tajam pd ujungnya, dilepaskan dng busur; anak panah
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa busurlah dipegang oleh pemanah, bukan anak panah. Anak panah adalah objek yg melesat dari busur panah.
Maka, jika ingin menggunakan analogi di atas dalam lagu DEWA, mata (sebagai busur) melepaskan tatapannya (sebagai anak panah) ke arah jantung hati.
Jadi, TS sarankan lirik lagu tsb diubah menjadi seperti ini:
Tatap matamu bagai anak panah
Yang kau lepaskan ke jantung hatiku
Okeh...
Sekarang lanjut ke lagu kedua.
Spoiler for Lagu Kedua:
Judul Lagu: Petuah Bijak
Album: Pandawa Lima (1997)
Lagu ini memang tidak menjadi single dalam album ke-4 band ini, namun cukup enak didengarkan. Sayang seribu sayang, ada kesalahan lagi dalam liriknya, tepatnya pada bait setelah Chorus:
Mungkin ini petuah bijak
Yang kau rasakan sebagai klise
Lelahkan kedua pasang telingamu
Kesalahan ada pada kata pasang. Nih, ane cantumin definisinya menurut KBBI:
Pasang: dua organ tubuh yg adanya (munculnya) bersama-sama, spt paru-paru, mata, dan telinga;
Kedua telinga manusia adalah salah satu organ tubuh yg diciptakan berpasangan oleh Tuhan YME. Dua telinga = sepasang telinga
Jika dalam lirik tersebut tertulis dua pasang telinga, maka maknanya menjadi 4 (empat) buah telinga!
Nah, maka dari itu, lirik di atas harusnya diubah menjadi seperti ini:
Mungkin ini petuah bijak
Yang kau rasakan sebagai klise
Lelahkan sepasang telingamu
Atau... biar lebih pas suku katanya jadi kaya gini:
Mungkin ini petuah bijak
Yang kau rasakan sebagai klise
Lelahkan kedua belah telingamu
Demikian analisa menurut ane.
Agan2 & Sista2 pada sependapat nggak?
Update dari TS setelah membaca komeng2 dari Agan2 & Sista2 sekalian:
Spoiler for Update!:
Sebelumnya ane mau ngucapin terima kasih banget buat yg udah mampir sekedar baca doang, kasih cendol, pujian, komen bermutu, masukan dan support, bahkan caci maki. Asli nggak nyangka kalo ternyata thread ini jadi HT. Sekali lagi thanks ya, semua! Maaf banget kalo nggak bisa ngasih tanggepan ke satu per satu.
Ane bikin thread ini sih awalnya cuman iseng aja, karena menurut Ane pribadi lirik2 tsb kok rasanya bikin kuping ane jadi gimanaaa gitu. Kenapa baru sekarang TS singgung masalah ini sedangkan keduanya sama sekali bukan lagu baru? Ya karena kebetulan wangsitnya baru dateng beberapa hari lalu!
Ada yg bilang Ane bikin ini karena Ane "anti DEWA 19". Statement ini salah besar. Ane ngefans banget dgn DEWA 19 sejak album Format Masa Depan (album ke-2) dan sempat mengagumi DEWA 19 sebagai band terhebat sampai dengan formasi Ari Lasso + Wong Aksan. Nggak ada maksud sedikit pun utk menjatuhkan, melecehkan, menghina ataupun melakukan hal-hal serupa terhadap band ini, khususnya kepada para Baladewa. Thread ini semata-mata iseng karena Ane ngerasa ada "something wrong" dengan lirik2 tsb.
Akhir kata, "lain lubuk, lain pula ikannya". Semua yg ada di dalam kepala Ane ini bisa jadi berbeda bahkan bertentangan dengan apa yg Agan2 & Sista2 pikir. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
"Kita takkan bisa berlari dari kenyataan bahwa kita manusia
Tempatnya salah dan lupa"
[Cintailah Cinta - DEWA 19]