Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hobi_linuxAvatar border
TS
hobi_linux
Belajar dari Tianjin, Jokowi akan Kembangkan 24 Pelabuhan di Indonesia


Beijing - Pembangunan infrastruktur adalah program mutlak bagi Presiden Joko Widodo. Salah satu yang paling penting adalah membangun pelabuhan yang mumpuni. Salah satu pelabuhan yang layak ditiru adalah di Tianjin, Tiongkok.

Setelah meninjau pelabuhan Tianjin, Jokowi berbicara pada wartawan soal rencana jangka panjangnya dalam pembangunan pelabuhan. Untuk 5 tahun ke depan, ada 24 pelabuhan yang siap dibangun, dengan sistem konektivitas dan efisiensi terinspirasi dari Tianjin.

"Rencananya kita akan mengembangkan 24 pelabuhan dalam 5 tahun ini. Oleh sebab itu kenapa kita ke Tianjin, karena ini adalah perusahaan terbesar dan arah pengembangan ke depan," kata Jokowi di kereta cepat saat kembali dari Tianjin menuju Beijing, Minggu (9/11/2014).

Tak hanya pelabuhan, pembangkit listriknya pun akan dipelajari. Lalu memaksimalkan kemungkinan pembangunannya yang terintegrasi dengan pelabuhan dan zona industri.

"Jadi satu kenapa? menjadi lebih efisien, membawa barang ke pelabuhan dekat. Menarik listrik ke industri dekat, inilah yang terus kita ingin pelajari kan. Kenapa barang-barang mereka sangat kompetitif dan efisien, salah satunya terintegrasinya pelabuhan pembangkit listrik dan zona industri," paparnya.

Mulai tahun 2015, kata Jokowi, bakal ada empat pelabuhan yang dibangun. Dananya bisa berasal dari investasi atau APBN. Lokasinya di mana? Jokowi masih belum mau membocorkan.

"Nanti saya sebut," tambahnya.

Nilai investasinya juga belum mau dibocorkan Jokowi. Namun dia sempat menanyakan biaya pembangunan pelabuhan adalah Rp 70 triliun.

"Tianjin itu pelabuhan sangat efisien, pembangkit listrik saya tanyakan hanya 6 sen (per mega watt). Saya selalu tanya biaya, kereta cepat, antara Rp 150-200 miliar per kilometer," ungkapnya.



ember: http://news.detik.com/read/2014/11/0...n-di-indonesia

Jokowi Pun "Blusukan" di Pelabuhan Tianjin...


KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo blusukan ke gorong-gorong, ke tempat-tempat kumuh, pasar, dan bantaran sungai, itu sudah biasa. Namun, jika untuk kali pertama Presiden blusukan di negeri orang, tentu lain ceritanya.

Di sela-sela lawatan ke Tiongkok untuk menggelar pertemuan bilateral dengan pemimpin Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta menghadiri KTT APEC di Beijing, Minggu (9/11/2014) siang, Jokowi memilih blusukan ke Pelabuhan Internasional Peti Kemas Terpadu di Kota Tianjin. Tentu, blusukan itu bukan untuk mencari persoalan, melainkan untuk belajar dan memahami sistem dan pengelolaan infrastruktur di Pelabuhan Tianjin. Kali ini, ia blusukan dengan mengenakan jas serta berdasi. Memang suhu yang dingin di sana lebih cocok jika mengenakan jas atau jaket ketimbang hanya berkemeja putih, yang biasa dikenakannya di Tanah Air.

Perjalanan Presiden Jokowi dari Beijing menuju Tianjin ditempuh dengan menggunakan kereta cepat dari Stasiun Beijing Selatan. Tianjin yang berjarak 170 kilometer sebelah tenggara Beijing ditempuh dalam waktu kurang dari sejam.

Tiba di Tianjin, Presiden langsung menggelar pertemuan singkat dengan Wali Kota Tianjin Huang Xingguo. Setelah memperoleh gambaran tentang infrastruktur di Tianjin, Jokowi yang didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Mendag Rachmat Gobel langsung turun ke lapangan untuk melihat Pusat Layanan Terpadu Pelabuhan Tianjin. Di sana ia mendapat gambaran tentang bagaimana pelabuhan peti kemas terbesar ke-9 di dunia itu bisa melayani kargo 500 juta ton dan peti kemas hingga 13 juta TEU per tahun.

Pelabuhan Tianjin menjadi salah satu gerbang ekspor-impor yang menghubungkan lebih dari 600 pelabuhan di 180 negara dunia. Bisa dibayangkan betapa sibuknya pelabuhan itu saat beroperasi. Sayangnya, saat berkunjung ke sana, pelabuhan itu sedang libur sehingga tidak banyak aktivitas operasional yang bisa dilihat. Mungkin saja sengaja dipilih saat tidak banyak aktivitas sehingga kunjungan Jokowi itu tidak mengganggu operasional pelabuhan.

Dari sana, Jokowi dan rombongan bergerak ke Pembangkit Listrik Tianjin Beijing yang masih satu kawasan di Pelabuhan Tianjin. Pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 2.000 MW itu juga terintegrasi dengan fasilitas pemurnian air laut. Listrik produk pembangkit itu tak hanya memasok pelabuhan dan kawasan industri di sana, tetapi juga sebagian besar Kota Tianjin yang berpenduduk 14,1 juta jiwa, populasi yang sedikit lebih banyak dari warga di DKI Jakarta pada siang hari.

Teknologi pemurnian air laut yang dihasilkan pembangkit listrik itu pun layak dikonsumsi. Rombongan Jokowi bahkan mencicipi air hasil pemurnian yang sudah dikemas dalam botol plastik yang juga dijual di pasaran. Air layak konsumsi itu juga memasok sebagian kebutuhan air bersih di Kota Tianjin. Puas dengan blusukan itu, Jokowi dan rombongan menikmati lagi kenyamanan kereta cepat untuk kembali ke Beijing.

Jokowi bermimpi, kota-kota di Indonesia dapat dibangun layaknya Kota Tianjin yang ditunjang industri, infrastruktur, dan transportasi yang terintegrasi dan efisien. Tentu mimpi itu butuh proses dan investasi yang tidak sedikit. Persoalannya tinggal bagaimana bangsa ini bahu-membahu, bekerja keras, dan bersinergi untuk mewujudkan mimpi besar, mengembalikan kejayaan laut Indonesia.

Wahyu Haryo, dari Beijing, Tiongkok
-
sumber: http://nasional.kompas.com/read/2014...campaign=Kknwp
-

pernah nonton di Megastructure emg bagus ini pelabuhan di Tiongkok, ayo pak suruh teamnya download video Pelabuhan Terbaik Dunia: Liverpool, Port of Tyne, Port of Hamburg, Port of Barcelona, Port of Valencia (ada taman bermainnya), DNA kita adalah agribahari emoticon-I Love Indonesia (S)
0
1.4K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.