Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
PR Mendagri Bertumpuk, Kok Malahan Fokus ke Kolom Agama KTP aja? Emang Kurang Kerjaan
Kontroversi Agama di KTP Bisa Jadi Bola Politik
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 | 21:44 WIB

TEMPO.CO, Jombang - Kontroversi penghapusan kolom agama dalam kartu tanda penduduk dapat menjadi bola politik yang mengganggu pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pendapat ini disampaikan Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi.

"Pasti banyak protes dan akan menjadi beban pemerintah, karena masih banyak yang harus diurus," kata Hasyim seusai acara silaturahmi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur dengan ulama se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin, 10 November 2014. (Baca berita lainnya: MUI: KTP Kosong Agama Sulitkan Penanganan Jenazah)

Hasyim meminta kolom agama dalam KTP tidak dihapuskan kecuali atas permintaan pemiliknya sendiri. "Negara jangan menghilangkan identitas agama dalam KTP. Itu rawan dan akan terjadi banyak masalah," kata kiai yang pada kampanye lalu mendukung calon presiden Joko Widodo. "Kalau memang ada yang tidak ingin menggunakan kolom agama, bisa meminta resmi supaya tidak dicantumkan. Jangan negara yang menghilangkan identitas agama."

Penghapusan kolom agama di KTP masih menjadi kontroversi. Pihak yang setuju penghapusan beralasan lebih baik dikosongkan untuk mengakomodasi masyarakat yang menganut agama dan aliran kepercayaan yang tidak diakui pemerintah. Ada juga yang setuju semua identitas agama dan kepercayaan pemilik KTP dicantumkan meski menganut agama dan kepercayaan selain yang diakui pemerintah.

Pendapat lain mengatakan identitas agama pemilik KTP penganut enam agama yang diakui pemerintah tetap dicantumkan. Sedangkan kolom agama pemilik KTP yang menganut selain enam agama tersebut dikosongkan. Enam agama yang diakui pemerintah antara lain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
http://www.tempo.co/read/news/2014/1...i-Bola-Politik


Kemendagri yang bertanggung-jawab atas kondisi kehidupan Sosial-Politik di dalam negeri, sebenarnya bukan tidak sedikit memiliki pekerjaan rumah yang ditinggalkan Mendagri yang lama, dan harus segera diselesaikan oleh Menteri yang baru. Ini buktinya:
Quote:


--------------------------------------

PR Mendagri Bertumpuk, Kok Malahan Fokus ke Kolom Agama KTP aja? Emang Kurang Kerjaan

Memang seharusnya figur yang duduk di Mendagri itu, selain figur yang kuat dan berwibawa, adalah tokoh yang paham betul dunia birokrasi. Seoranng politisi seperti Tjahjo Kumolo, yang sejak muda sudah menekuni dunia politik semenjak dia duduk di kepengurusan GOLKAR zaman Eyang Harto (ORBA) dulu, lalu kemudian loncat ke PDIP saat Reformasi bergulir di awal tahun 2000 lalu hingga diangkat menjadi Mendagri saat ini, adalah figur yang professional di dunia politik praktis semata. Dunia Birokasi? Boleh dikatakan tokoh ini sangat minim pengalaman atau bahkan hampir tidak ada. Padahal kalau bukan orang yang bukan akhlinya ditaruh di pos kementerian yang strategis seperti Kemendagri ini, apalagi yang ditaruh politisi, yaa beginilah jadinya ... masalah-masalah kecil dan ecek-ecek yang seharusnya bisa diselesaikan di tingkat Dirjen, malahan dipilihnya untuk di 'blow up' ke publik, bukannya mengangkat pekerjaan rumah yang lebih krusial dan prioritas seperti Pemilukada serentak 2015 nanti misalnya


emoticon-Turut Berdukaemoticon-I Love Indonesia emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh AkuCintaNanea 10-11-2014 23:00
0
3.1K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.