Jakarta - Setelah melakukan aksi unjuk rasa, akhirnya Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) dan Front Pembela Islam (FPI) diterima beberapa pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (10/11).

Kedua organisasi masyarakat (ormas) ini menyatakan penolakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur DKI adalah harga mati.

Dalam pertemuan tersebut, terlihat Ketua GMJ Kyai Haji Fachruzy dan Ketua Umum FPI Habib Rizieq serta pimpinan DPRD DKI, seperti Wakil Ketua DPRD DKI dari fraksi PPP Abraham Lulung Lungana dan Wakil Ketua DPRD DKI dari fraksi Gerindra Mohammad Taufik. Tak terlihat perwakilan pimpinan DPRD DKI dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Ketua GMJ Kyai Haji Fachruzy mengatakan, perwakilan massa GMJ dan FPI tidak menerima kalau Basuki (Ahok) akan dilantik menjadi gubernur definitif pada 18 November 2014 mendatang.

Jika proses pelantikan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta tetap dilaksanakan, dia meminta DPRD DKI mengeluarkan hak politiknya yaitu hak interpelasi dan impeachment.

"Tolak Ahok adalah harga mati," ujarnya yang disambut dengan takbir "Allahu Akbar" dari para perwakilan yang berkumpul di ruang rapat pimpinan DPRD DKI lantai 9.

Kyai Haji Fachruzy mengusulkan pengganti Joko Widodo sebagai gubernur DKI Jakarta bukan Ahok, melainkan kader PDI-P terbaik yaitu Boy Bernadi Sadikin.

"Usulan untuk kursi gubernur harus diisi oleh kader PDI-P yang muslim sesuai asas proporsional penduduk Jakarta yang mayoritas muslim," kata Fachruzy.

Penulis: Lenny Tristia Tambun/LIS