Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dmacosAvatar border
TS
dmacos
Makna dan Mengapa Hanya kata Tut Wuri Handayani yang populer ?
Makna dan Mengapa Hanya kata Tut Wuri Handayani yang populer ?

Kata-kata Tut Wuri Handayani memang melekat pada kita yang mengenyam bangku sekolah, dari TK hingga SMA selalu dicekoki dengan kata tersebut. Akan tetapi apakah kita tau arti dan maknanya?. Sebenarnya yang jarang kita tau sebelum kata tersebut ernyata ada kata-kata lain sebelumnya yaitu :

Spoiler for spoiler:


yang bermakna ING NGRASA SUNG TULADA (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), ING MADYA MANGUN KARSA (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide) dan TUT WURI HANDAYANI (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan). Sehingga Tercipta kalimat : Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan.

Hanya Tut Wuri Handayani yang menjadi populer

Ketiga kalimat ungkapan atau slogan ini diciptakan oleh Bapak Pendidikan Indonesia kita sekaligus Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara. Meski ketiga kalimat itu saling berkaitan dan berkesinambungan, kenapa hanya Tut wuri handayani yang menjadi populer ikon sekolah dan sampai ada logonya hingga di peralatan seragan sekolah kita?

Padahal padanan kata tesebut menunjukkan kepada institusi pendidikan (sekolah, guru dan pendidik lainnya) untuk senantiasa memberikan teladan (mencontohkan tindakan yang baik) dan juga menciptakan prakarsa dan ide. tugas institusi tidak hanya sebagai pemberi dorongan dan arahan saja. Masih ingat dibenak saya selama 23 tahun mengenyam pendidikan (TK – Kuliah) hanya ada segelintir pendidik yang melakukan 3 pilar Ki Hajar Dewantara, selebihnya hanya memberi arahan saja. Selama sekolah kita dituntut akan nilai-nilai otak kiri, mengikuti pemikiran orang lain dan tak banyak contoh teladan yang bisa kita ikuti dari para pengajar.

Diharapkan Ketiga Ajaran Tersebut Dipraktikan dan Dipopulerkan

Sejatinya Pendidik / Institusi di indonesia dan didunia ini haruslah kembali ke Tiga Ajaran Ki Hajar Dewantara ini. Agar mampu menciptakan pengajar yang bisa menjadi suri tauladan, mampu berbaur dengan murid dan dapat merangsang inovasi, ide dan pemikiran-pemikiran hebat murid-muridnya juga mendorong dan memotivasi agar anak didiknya kelak bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Jadi mulai sekarang, baiknya kita – para murid, para anak didik dan para calon pengajar dan guru mulai harus mempopulerkan ketiga ajaran tersebut : “Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani” dan juga menjadi dasar dalam ilmu pengajaran dan kepemimpinan agar kelak nanti anak didik kita mencontohkan apa yang kita ajarkan.

SUMBER
Diubah oleh dmacos 11-10-2014 08:42
0
4.6K
21
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.