Ini adalah sebuah kisah nyata tentang saya…dan sahabat baik saya, yaitu...
kegagalan!
Quote:
Kisah ini durasinya panjang banget, sepanjang antrian mobil menuju Puncak pas long weekend. So, kalo agan/aganwati ga ada waktu/lagi males baca, save/bookmark dulu, baca pas lagi santai. Kalo mau nonton versi video, boleh gan:
Sebelum mulai, ane mau ngucapin makasih utk agan/aganwati yg rela membaca tulisan ane yg bergelimang huruf ini . Makasih banyak jg utk Kaskus, staf,mimin, momod, dkk . Dan terakhir makasih buat fans yg mana ane ga punya.
So, let’s get started, cekidot gan!
Spoiler for Chapter 1:
Chapter 1 (Beginning of Destiny)
Teeeet…teeeet…
Bunyi bel sekolah menandakan waktu pulang berbunyi keras, mata para murid yang separuh tertutup seperti abis dugem semalam suntuk pun kembali terbelalak lebar seperti baru lihat foto para member AKB48 pake bikini . Yupz, saat itu saya adalah seorang pelajar SMP, meski muka saya lebih mirip mahasiswa tingkat akhir.
Masih sibuk memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tas yang sudah ‘the kill’, nampak beberapa baris di belakang bangkuku, satu orang murid laki2 berwajah mirip personil boyband Korea (yg posisinya tukang bongkar pasang panggung), masih asik duduk santai di bangkunya sambil terus bergulat dengan kertas dan pensilnya. Ngapain tuh anak? Ngerjain PR? Mustahil di SMP ini ada murid serajin itu!Rasa penasaran yang menyeruak dalam pikiran membawaku melangkah menghampiri murid aneh itu…sebenarnya sih saya yg lebih aneh.
“Oi, ngapain?” Tanya saya agak dingin. “Biasa, lagi gambar,” jawab singkat murid bernama Sam (bukan nama sebenarnya) tanpa sedikit pun matanya berpaling dari kertas gambarnya. “Oh, lu suka ngegambar?” Sekelebat mata saya melihat sebuah judul komik yang ada di samping kertas Sam, “eh, lu suka ‘One Piece’?” “Iya…lu, Don?”
“Gua mah maniak ‘One Piece’ kali!”
Oh ya, belum ngenalin diri. Perkenalkan, saya Don (nama disamarkan...kaya' tukang baso boraks aja, disamarkan), waktu itu umur saya 14 tahun, murid SMP kelas 3 yang lebih bandel daripada mesin motor matic keluaran terbaru. Yupz, siapa saya mungkin ga penting bagi Anda…tapi semoga kisah saya ini bisa berkhasiat bagi Anda…(obat kali berkhasiat)
Sadar punya kesamaan interest, kita berdua yang sebelumnya saling bersikap dingin bagai Messi dan Ronaldo kalau ketemu di acara sunatan massal, sekejap berubah bagai dua gadis muda yang ketemuan di reuni playgroup. Dan kita pun mulai suka ngobrolin soal anime, manga, sampai akhirnya…
“Eh, lu kan suka ngegambar, gua suka nulis cerita fantasy, loh,” entah dari mana kepikiran ide ini, padahal sebenernya saya jarang mikir, “gimana kalau kita bikin manga (komik)? Lu yg gambar, ceritanya dari gua.”
“Ok, boleh juga tuh!”
"Dan setelah membuat manga," mataku menajam, setajam komentar haters, senyumku melebar, selebar spanduk caleg di pinggir jalan, "kita kuasai dunia...ZA HA HA HA HA!!!"
Dan mulai dari sinilah takdir kita dipertaruhkan.
Spoiler for Chapter 2:
Chapter 2 (Little Step of a Hobbit)
Hari Minggu tiba, saya ajak Sam dan 4 teman sekelas yang lain gathering (kumpul) di rumah saya pasca acara favorit kita, Doraemon.
“Ok, teman2! Kita bikin komik, yuk!” Ga banyak protes dari yg laen, pasrah kali… “Nama tim kita apa?”
Awalnya kita mau kasih nama The Ganteng-Only Group, tapi karena sadar nama ini tak sesuai kenyataan & takutnya jadi hoax, akhirnya kita menamai Tim kita, Mugi Laris Kaizokudan(MLK), dengan saya sebagai kaptennya.
Tiap hari Minggu pagi hingga sore, kita berenam mengerjakan komik ini. 1 bulan…2 bulan…3 bulan, komik tak kunjung usai.
“Eh, komik kita dah ampe mana nih?”
“Udah ampe niat…”
“Dafuq”
Akhirnya, 6 bulan setelah MLK terbentuk, sebuah komik pun jadi! Eitz, jangan senang dulu…saat hari sekolah tiba (waktu itu kita dah SMA, pada pisah2), kita coba memamerkan hasil karya dan kerja keras kita ke teman2 sekelas. Apa kata mereka?
“Jelek banget!”
“Aneh nih komik!”
“Ga akan laku!”
Hari Minggu berikutnya datang, seperti biasa, kita gathering…beda dengan atmosfer biasanya yang dipenuhi canda tawa bagai nonton acara lawak, gathering kali ini lebih banyak diam seperti lagi ziarah di kuburan . Muka kita pun jadi kusut, meski sebenernya hari2 biasa juga udah kusut sih.
Puluhan lembar kertas hasil jerih payah kita pun kita lempar begitu saja ke dalam tempat sampah dan biarkan menjadi sejarah. Usaha pun kita mulai lagi dari nol. Kali ini bukan komik, tapi kita ganti dengan novel.
Spoiler for Chapter 3:
Chapter 3 (Ordeal of The Oblivious One)
Dimulai dari 1 kata, 1 kalimat, 1 paragraf, 1 chapter, akhirnya jadilah 1 naskah novel yang dikerjakan dalam waktu 6-7 bulan. Tanpa memamerkan lagi ke orang lain, kita coba kirim naskah itu ke penerbit. 1 bulan berlalu tanpa kabar, 2 bulan masih tanpa kabar, 3 bulan masih nihil, dan 4 bulan…pluk!
Sepucuk surat dari sebuah penerbit besar pun berlabuh di rumahku. Jantung berdegup kencang, sekencang motor Valentino Rossi, tangan bergetar kuat, bagai hendak membuka surat tagihan kartu kredit…tak berlama2, aku pun memberanikan diri membuka surat itu, dan…
JRENG! JRENG!
“Maaf, naskah Anda tak bisa kami terbitkan…” Itulah inti suratnya. Beuh, rasanya bagai ketiban atlet sumo…manuscript setebal 402 halaman kertas A4, font Times New Roman 12 pt, dengan spasi 1.5 itu ditolak mentah2 oleh penerbit. Kita coba ke penerbit lain...3-6 bulan kemudian, datanglah surat dari penerbit yang isinya…ditolak lagi! Beberapa kali, masih ditolak juga…
Oh ya, selama masa ini, kita juga suka ngisi waktu senggang dengan ber-cosplay. Tipe cosplay kita tuh, low-cost cosplayers…ok bagian ini ga penting, lanjut ke cerita berikutnya…
Ga kerasa, kita udah kelas 3 SMA (ga nyangka bisa kesampean juga), novel kita yg statusnya bagai pepatah “mati segan hidup tak mau” harus diakui adalah kekalahan
“Sekarang kita boleh aja kalah...tapi sebentar lagi kita pasti menang!”Ucap saya “Menang apa?”
"Menangis...”
Spoiler for Chapter 4:
Chapter 4 (The Age of Void)
Fokus UN dan ujian masuk universitas, gathering Minggu pun lebih banyak digunakan untuk belajar, gitu sih niatnya mah…kenyataannya mah kalau lagi kumpul malah pada maen. Tapi ga masalah, karena akhirnya semua lulus UN! Saya sendiri udah diterima di salah satu universitas negeri. Fokus kuliah, MLK pun tak ada kegiatan apa2. Ini adalah masa void/vakum MLK.
Pada awalnya saya enjoy menjalani hidup di dunia perkuliahan, tapi…lebih dari satu semester, muncul satu ganjalan dalam hati yang bikin saya ga nyaman kuliah, sama kayak sisa rendang yang ganjel di sela2 gigi geraham pas lagi ngedate bareng gebetan, ga nyaman kan? Dua semester dijalani, saya memutuskan graduate dari universitas. (jiah graduate, emang member Idol Group!).
“Sam, dah lama kita ga berjuang bareng,” pertama kalinya gathering setelah hampir 1 tahun hiatus, “gimana kalo kita bisnis?”
“No problem…”
Cari ide, kita menemukan bisnis yg cocok utk pemuda kere kayak kita, bisnis online. Seperti bisnis online pada umumnya, kita butuh website, domain, hosting, dll. Semua selesai, dan…zonk! Ga ada yang ngunjungin website kita, traffic-nya bagai jalanan kota Jakarta pas lebaran.
Lanjut bisnis di dunia nyata…bisnis pulsa dan MLM. Malu juga sih nyeritain bahwa kita dulu pernah bergelut di 2 bisnis ini. Tak apalah, lagipula sukses tak mengenal malu, apalagi kemaluan. Beberapa lama kita jalani bisnis ini dengan sabar, khususnya sabar menghadapai olok2an orang…akhirnya gagal lagi!
Ironisnya, saya pernah ditipu sebesar 1,8 juta rupiah... apa boleh buat, pasrahkan, anggap sedekah. Dari pengalaman ini saya belajar…terima kasih Tuhan, karena pengalaman ditipu ini saya belajar…lain kali saya ga akan ketipu lagi, tapi saya yang nipu.(ya ga gitu juga kali!)
“Masih mau bisnis lagi, Don?”
“Iya, lah!”
“Mau jual apa sekarang?”
“Jual diri…”
“Jangan, kasian yang beli!”
Spoiler for Chapter 5:
Chapter 5 (Bamboo Tree)
Bikin komik, di-bully…
Tulis novel, ditolak penerbit…
Kuliah, kaga kelar…
Bisnis, rugi…
Yupz, itulah track record kita selama hampir 5 tahun…
Galau, stress, depresi, frustrasi…di tengah2 rasa desperate, di saat kita nyaris menyerah, ada satu hal yg buat saya sadar dan bersyukur...
Di sebuah trotoar jalan yang agak sepi, saya yang lagi jalan sambil merengungi nasib, melihat ada seorang pedagang buku yang lagi mangkal di pinggiran jalan, karena kalo di tengah jalan entar ketabrak...ok, garing. Anehnya, mata saya langsung terarah otomatis ke sebuah buku kecil sederhana berwarna pink dengan judul “Berpikir dan Berjiwa Besar” karya David J. Schwartz(bukan promosi/endorsement loh).
Gua harus punya nih buku!, entah kenapa ini baru pertama kalinya saya merasa pengen banget baca sebuah buku self-improvement, padahal sebelumnya saya males baca buku...baca majalah aja cuman liat covernya doank.
“Ini berapa, Pak?” Saya genggam buku itu (ya iyalah genggam buku, masa' iya genggam tangan tukang dagangnya?! Emang eike cowo apaan?!). “30.000, Mas,”jawabnya sambil senyum ramah.
Saya belilah buku itu.
Sampai di rumah, saya langsung buka dan baca buku pink itu sambil tiduran santai di atas kasur…beberapa jam setelah baca buku itu…PLAK! Rasanya pipi saya bagai ditampar Tuhan. Firasat berkata bahwa buku ini adalah jawaban dari Tuhan atas kegalauan karena kegagalan kita selama 4 tahun lebih setahun, and it's time to move on!
Dan mulai dari sana kita jadi sering baca buku self-improvement, ikut seminar motivasi, nonton film inspiratif, banyak belajar dari tokoh2 idola kita, Thomas Alva Edison, Abraham Lincoln, dkk, dan slowly but surely mind set & mental attitude kita berubah jadi lebih baik dan lebih positif.
“Kenapa kita selama ini gagal?”
“Why, Don, why?”
“Novel kita ditolak, itu bukan salah penerbit! Bisnis kita rugi, itu bukan salah orang lain! Kita gagal, itu bukan salah Tuhan!”
“Jadi…siapa yang salah?”
“Yang salah…ya kita sendiri! We’re the one to blame. Bukan kitanya, tapi pikiran dan sikap kita yang salah! 98,4% anak muda kayak kita takut gagal dan gampang menyerah…sedangkan kita yang udah berjuang sejauh ini, berkali2 jatuh, berkali2 gagal…kita masih bisa bangkit lagi…kita adalah bagian dari 1,6%-nya”
“Dari mana Anda dapet angka 98,4% itu?!?”
“Cari di google! You know what? Tuhan cuman memberi ujian pada umatnya sesuai kemampuan umat itu…dan Tuhan pun tau kita bisa melewati semua ujian ini! Sam, I tell you what…”
“What?”
“We’re…chosen.”
“How do you know we’re chosen?!?”
“Cari di google!”
Akhirnya kita menemukan satu filosofi yang mana di mana menjadi filosofi MLK, yaitu filosofi pohon bambu. Apa itu filosofi pohon bambu? Boleh tonton video di bawah ini:
Spoiler for Chapter 6:
Chapter 6 (Secret of Failure)
Balik ke judul trit ini…rahasia gagal. Anda pasti sering liat di buku atau di seminar, bagaimana cara agar jadi orang sukses? Apa rahasia untuk sukses? Kisah sukses pengusaha…beuh, udah mainstream kan! Sekarang apa Anda tau rahasia gagal? Apa rahasia besar di balik kegagalan? Bagaimana kisah gagal orang2 terkenal? Dari pengalaman selama lebih 10 tahun ini, saya share pada Anda rahasia besar yang tersembunyi di balik kata kegagalan…
1. Gagal = Belajar
BLEDUG!!!
Ini adalah eksperimen Thomas Edison ke-1500 yg meledak… “Argh! Kita gagal lagi, Pak!”Keluhan asisten Edison. “Kita ga gagal!” Edison balas menyentak,“kita belajar!”
Thomas Alva Edison…sosok idola saya yg punya mindset & mental attitude sangat positif. Gagal 2000 kali sebelum menemukan lampu pijar, tapi baginya itu bukan gagal, tapi belajar!
Untung kita hidup di abad 21, udah banyak alat ditemukan, sekolahan banyak, tutorial bergelimpangan di YouTube…coba kalau kita hidup 1000-2000 taun yg lalu, org2 jaman dulu ga ngenal kata gagal, mereka belajar! Masak, gagal, masak lagi, gagal lagi, masak lagi, jadi deh 1 resep makanan. Wright Brothers punya impian untuk terbang…bikin pesawat, jatuh, bikin lagi, jatuh lagi, ga keitung berapa kali percobaan, akhirnya berkat “kegagalan” mereka, sekarang kita kenal pesawat terbang.
Itu rahasia besar pertama…seandainya Anda gagal dalam hal apapun, jangan ngeluh, “ah, sial gagal gua!”,tapi bersyukur, “yes, saya punya kesempatan belajar!”
2. The more you fail the more successful you’re gonna be
Saya bukan ahli matematika (orang nilai matematika gua paling bagus aja 65!), tapi saya punya rumus sukses:
Sukses = Gagal + 1
Simple kan?
Seandainya Anda gagal 10 kali, ditambah 1 kali lagi usaha, maka nilai sukses Anda adalah 11, dst. Berarti kalau Anda ingin nilai sukses Anda makin besar, perbanyak juga nilai kegagalan Anda. Ga percaya?
Eksperimennya gagal 2000 kali, akhirnya jadi penemu terbesar sepanjang sejarah…Thomas Alva Edison.
Gagal berkarir di dunia politik selama lebih dari 30 tahun, akhirnya jadi presiden USA paling berpengaruh sepanjang sejarah…Abraham Lincoln.
Ditolak casting 1500 kali, akhirnya jadi salah satu legenda action Hollywood…Sylvester Stallone.
Mereka sudah membuktikannya…Anda?
3. Gagal = the Just of God
Kadang kalau kita gagal, kita sering ngeluh dan marah ke Tuhan, kan? Hayo ngaku! Saya kasih ilustrasi, ada orang ceking badan cuman kulit ma tulang. Nah, dia harus ngangkat beban 100 kg, kira2 bakal kuat ga? Engga, kan! Nah, ada lagi orang besar, kekar, sixpack-nya ampe ke muka2, terus dia harus ngangkat beban 100 kg, kira2 bisa ga? Bisa, kan! (mudah2an bisa lah...)
Nah, sama kaya' hidup kita, Tuhan ngasih beban yang sebenernya sama aj kaya' org lain, tp kita sering nganggap beban/masalah kita terlalu berat, kenapa? Bukan karena bebannya yang berat, tapi kitanya aja yang terlalu lemah utk ngangkat beban itu! Makanya org yg dah sering latihan beban lebih kuat daripada org yg ga pernah latihan beban. Berarti Tuhan Maha Adil, kan?
Orang yang dah sering gagal (dan bangkit lagi) ibaratkan si kekar, sedangkan orang yang takut gagal, sekalinya gagal langsung nyerah, ibaratkan si ceking. Menurut Anda, siapa yang akan sukses nantinya? Si kekar, dong! Adil, kan?
Sebenernya masih ada rahasia gagal lainnya, kisah hidup ane pun masih panjang. Tapi disebabkan oleh agan/aganwati yg udah teler, stok huruf juga udah abis. Ya udah segini dulu. Boleh follow ig ane: @donnybarnesimoga2 ane update deh.
Utk yg pernah gagal meraih impian, atau yg masih di tengah jalan utk meraihnya…
Utk yg lagi putus asa karena bisnisnya lesu, atau yg masih mikir2 merintis usaha…
Utk yg lagi galau diputusin pacar, atau yg ungkapan cintanya ditolak…
Utk yg menderita karena kondisi ekonominya buruk, atau kesehatannya yg buruk…
Utk yg lagi serius belajar demi nilai ujian, ataupun yg lagi banting tulang demi mencukupi kebutuhan sehari2…
Saya Don Barnés, dan teman saya, Dwi Sam…
kami adalah Mugi Laris Kaizokudan, teman baru Anda, dan kami persembahkan trit ini untuk Anda…
Anda mungkin hanya tau Edison, Lincoln, sebagai orang2 sukses, padahal dibalik itu, mereka jauh lebih banyak gagalnya! Souichirou Honda, penemu perusahaan otomotif asal Jepang yg terkenal itu pernah bilang, “orang2 hanya tau kisah sukses saya yg 1%, padahal 99% dari kisah saya adalah kegagalan!”
Dari pengalaman gagal selama 10 tahun lebih, akhirnya kita sadar bahwa gagal dan sukses itu sebenernya sama aja! Apa yang beda? Sikapnya! Kegagalan itu sebetulnya bukan hal yang buruk…gagal akan jadi buruk kalau Anda sikapi dengan buruk juga.
Sebagai penutup, ingat pepatah Jepang kuno ini: “kalau kau jatuh 7 kali, bangkitlah 8 kali!”