Isu rencana kenaikan harga bahan bakar bersubsidi (BBM) bukan hanya ditolak politisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Politikus PDI-P Effendi Simbolon menyatakan, partainya telah menuangkan dalam 'buku putih' terkait solusi masalah krusial tersebut.



Dalam buku tersebut, selama dua dekade di luar pemerintahan, PDI-P merekomendasikan beberapa hal yang perlu diperbaiki pemerintah terkait tata kelola migas yang dinilai bobrok. "Kami melalui justifikasi yang cukup kuat dan (buku putih) itu berlandaskan pada kajian serta studi cukup matang. Tanya ke beliau (Presiden Jokowi) dong," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (5/11).



Menurut Effendi, kebobrokan tata kelola migas telah diungkap dalam 'buku putih' sekaligus berbagai alternatif dan solusi. Dalam buku tersebut, kata dia, dijelaskan beberapa proses penanganan pengelolaan energi yang selama ini tak digarap serius pemerintah.



"PDI-P sudah memberikan beberapa rekomendasi pada pemerintah termasuk diversifikasi, konversi energi, pembangunan kilang baru, pemotongan tata niaga baik impor maupun ekspor, sampai pembubaran Petral. Tetapi, itu tak pernah dilakukan. Pembiakan mafia dan orang-orang yang melakukan kartel di bidang migas tetap dibiarkan," tuturnya.

baca selanjutnya: http://goo.gl/Skvyk4

pdip mau jatuhkan jokowi