Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kang.mudeAvatar border
TS
kang.mude
Peristiwa Ledakan Gudang Peluru Marinir Cilandak Tahun 1984


Selamat pagi agan/agan wati
emoticon-Kiss

ane mau posting sejarah ledakan gudang peluru tahun 1984

nah sebelum itu jangan lupa ya cendol nya emoticon-Blue Guy Cendol (L)

ane gak terima bata, karena ane bukan kolektor bata emoticon-Marah emoticon-Blue Guy Bata (L)




Tragedi ledakan gudang amunisi milik Marinir TNI AL di Cilandak terjadi pada hari Selasa 30 Oktober 1984. Setelah ledakan pada pukul 20.00 WIB, gudang kemudian terbakar. Akibatnya banyak peluru nyasar ke permu****n penduduk hingga menyebabkan ribuan warga diungsikan.

Di Kompleks Marinir Cilandak kala itu, ada enam gudang peluru dengan koleksi rupa-rupa jenis bom, peluru, ranjau, granat, serta banyak pak bahan peledak TNT. Maka wajar ketika ledakan terjadi, banyak peluru semburat ke berbagai arah.


Akibatnya dipemu****n warga, kaca jendela pecah, langit-langit banyak yang copot, lampu lampu neon jatuh pecah., termasuk kaca-kaca di Rumah Sakit Fatmawati, yang berjarak sekitar 2,5 KM dari pusat bencana.

Peluru nyasar ke bangunan rumah sakit bagian belakang, tapi tak meledak. Sekitar 370 pasien diungsikan ke RS Pertamina, RS Yayasan Jakarta, ke Apotek Retno, Gereja HKBP, Balai Rakyat, dan masjid.

Sebuah peluru juga menembus dan menghancurkan tembok Asrama Putri II. Ledakan dan desingan-desingan peluru menyusul setelah ledakan pertama hingga esok hari berikutnya. Di tengah bunyi ledakan dan desing peluru itu, penduduk kawasan Cilandak diungsikan.


Quote:


Selain itu, sebuah peluru roket pun jatuh di kawasan Perumnas Depok-I. Bahkan persis di belakang gedung untuk melayani STNK, di Polda Metro Jaya Jakarta, juga ada peluru roket amblas ke dalam tanah.




Berikut catatan dari pengalaman atau sejarah para saksimata yang mengalami kejadian yang membuat warga Jakarta ngeri dan takut.



Terlihat garis-garis lesatan peluru yang terbang dengan acak yang terbang dari arah berwarna oranye cerah dilangit ketika terjadi ledakan “Gudang Peluru” pada Tragedi Cilandak 1984




Ledakan pertama itu memiliki dampak yang jauh lebih luas, tak hanya menimpa anggota TNI. peluru berterbangan kemana-mana. Hampir seluruh Jakarta terkena efeknya.

Tahun 1984 lalu, gudang peluru Cilandak memuat senjata sekelas roket dengan ukuran sebesar batang pohon kelapa. Peluru roket ini disimpan sejak zaman Soekarno ketika masa pembebasan Irian Barat.

DUNIA dalam Berita TVRI masih berlangsung, ketika terdengar ledakan. Maka, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, bak diguncang gempa besar. Seperti tak bisa dipercaya, gudang peluru milik Marinir Angkatan Laut di pinggir Jalan Cilandak KKO meledak , Senin malam pekan ini ketika penyiar TV, Idrus dan Pungky Runkat masih menyiarkan peristiwa-peristiwa dunia.

Di kompleks Marinir itu ada enam gudang peluru. Koleksinya, jangan ditanya. Berjenis-jemis bom, peluru, ranjau, granat. Misalnya, ada sejumlah ranjau untuk tank. Lalu peluru-peluru roket berjarak tembak 15 km.

Seorang anak yang berada 100 meter dari ledakan akan muntah darah jantungnya tergetar. Kemudian ada howitzer 140 mm, ada peluru-peluru meriam antitank. Juga di situ disimpan bahan peledak TNT dalam pak-pak lima pon.



Peluru kelas sedang (medium gun) Howitzer 140mm



Memang, musibah ini tak sedahsyat film The Day After, tentang ledakan bom nuklir. Tapi dalam radius 2 km dari gudang yang meledak, kaca-kaca rumah habis rontok. Rumah Sakit Fatmawati, sekitar 2,5 km dari pusat bencana, panik. Tak hanya kaca jendela kamar-kamar pecah, langit-langit eternit banyak yang copot, lampu lampu neon jatuh pecah. Tak lama setelah terdengar ledakan pertama sebuah peluru nyasar ke bangunan rumah sakit bagian belakang. Peluru tak meledak, tapi terjadi kebakaran kecil yang bisa dipadamkan.

Tak ada korban.Tapi peluru nyasar justru menyelamatkan penghuni RS Fatmawati. Menurut seorang suster, ledakan pertama terdengar sekitar pukul 20.00. Tapi belum besar, mirip ledakan mercon bila orang Betawi punya hajat. Kemudian disusul ledakan-ledakan yang makin keras. Lalu ada instruksi agar para suster menenangkan pasien. Seluruh penghuni rumah sakit itu pun lalu berdoa. Tapi setelah ada peluru nyasar dan terjadi kebakaran itu, kepanikan tak bisa dibendung. Apalagi setelah ledakan terdengar makin seru, dan bangunan rumah sakit terasa tergetar, pengungsian pun segera dilakukan.

Sekitar 370 pasien diungsikan ke berbagai tempat: RS Pertamina, RS Yayasan Jakarta, ke Apotek Retno, Gereja HKBP, Balai Rakyat masjid – yang berlokasi agak jauh dari gudang mesiu itu. Sekitar pukul 00.30, Selasa, pengungsian usai. Di halaman RS Fatmawati masih tampak berceceran ranjang-ranjang pasien. Sejumlah petugas keamanan berjaga-jaga.Dua pasien meninggal. “Mungkin kena serangan jantung,” ujar seorang suster. Dankarena panik 35 bayi dapat diungsikan, tapi tanda pengenal bayi tak sempat dipasang. “Wah, bisa tertukar orangtua bayi-bayi itu nanti,” kata seorang perawat tak berdaya.

Untunglah, setelah semua pasien diungsikan, baru sebuah peluru menghajar Asrama Putri II. Peluru itu menembus tembok, tembok pun hancur. Sebuah pesawat televisi masih tampak utuh terjepit reruntuhan tembok.Dan penduduk? Mirip di zaman perang, di tengah bunyi ledakan-ledakan, di tengah desing peluru, penduduk kawasan Cilandak mencoba mengungsi menjauhi sumber bencana. Di sisi timur, penduduk lari ke arah Pasar Minggu. Dibuka pos darurat: di Stasiun Pasar Mingu, di masjid sekitar kawasan itu, di sebuah SD di utara pertigaan Jalan Pasar Minggu dan Kalibata.

Di Jalan Warung Buncit, rombongan pengungsi, anak-anak, orang tua, berjalan bergegas muncul dari jalur jalan menuju selatan di perempatan Warung Buncit dan Duren Tiga.Bahkan di daerah Condet, yang terpisah oleh Sungai Ciliwung dari kawasan Pasar Minggu, banyak penduduk yang mengungsi. Peluru ternyata nyasar sampai ke Condet, sekitar 7 km dari Cilandak. “Kayak ada gunung meletus, jalanan penuh orang mengungsi,” kata seorang anggota Hansip dari Kelurahan Bale Kambang, Condet. Para pengungsi banyak memenuhi masjid.

Di Jalan Panglima Polim sampai ke Jalan Thamrin, mobil-mobil melaju dari selatan. Tampaknya, mobil para pengungsi – hampir tiap mobil penuh penumpang. Dan bau mesiu samar-samar masih tercium dari depan Hotel Indonesia.Di Kompleks Marinir AL, Cilandak, itu sendiri, menurut beberapa sumber, suasana bak medan perang. Sekitar pukul 21.30 empat mobil pemadam kebakaran sudah berada di lokasi gudang peluru. “Tapi begitu kami akan meyemprotkan air ke arah kebakaran,” tutur Sanwani, 29, salah seorang petugas pemadam kebakaran, “Terdengar rentetan letusan seperti senapan mesin.” Maka, semua orang di lingungan itu berhamburan. Juga para anggota Marinir (di kompleks itu ditempatkan enam batalyon), yang pada saat itu sudah berpakaian lengkap, beransel, dan bersenjata, ikut menghambur. Mungkin mereka sebenarnya sedang bersiap untuk latihan. Dua hari sebelum terjadi bencana, di kompleks itu memang ada latihan.

Mobil-mobil pemadam kebakaran langsung berbalik arah, menjauhi tempat kebakaran. “Tapi sebuah mobil kami tertinggal, karena semua panik,” kata Sanwani.Sementara itu, para Marinir menyelamatkan tank dan panser. Kendaraan perang itu menjauhi tempat kebakaran, masing-masing memilih jalan sendiri. Di tengah jalan kendaraan itu sempat memunguti para pengungsi pejalan kaki.

Dari laporan radio 2 meter pada gelombang 144.810 KH diketahui bahwa Pangab Jenderal L.B. Moerdani, Pangdam V Jaya Mayor Jenderal Try Sutrisno, Kapolri Jenderal Anton Sudjarwo, dan Kapolda Metro Jaya Mayjen Soedarmadji meninjau langsung ke sekitar lokasi.

Ada informasi, konon peluru-peluru di gudang itu disimpan dengan ujungnya mengarah ke timur. Artinya, bila peluru itu meluncur, kebanyakan akan terbang ke arah Pasar Minggu.Ada benarnya, frekuensi peluru yang mendesing ke arah timur, menurut wartawan TEMPO yang mereportase musibah ini memang terasa lebih banyak. Di Kelurahan Bale Kambang, Condet, sebuah kepala peluru menghunjam ke halaman rumah penduduk di tebing Sungai Ciliwung.

Yang bikin panik, ketika kepala peluru pun jatuh di daerah yang lebih jauh, di kompleks perumahan Kopassandha, Cijantung I dan II. Soalnya, di antara dua kompleks ini pun ada gudang peluru. Seandainya sebuah kepala peluru nyasar menghantam gudang, kemungkinan besar gudang itu pun akan meledak. Untunglah, lima kepala peluru yang jatuh di sekitar kompleks.



Gudang amunisi TNI Kembali Meledak, Kali Ini di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara



Tepat 30 tahun berselang sejak ledakan gudang peluru di Cilandak pada tahun 1984 lalu, namun kembali terjadi, sebuah gudang peluru milik TNI meledak pada hari Rabu 5 Maret 2014 sekitar pukul 10:30 siang, berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun kali ini gudang amunisi yang meledak adalah markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pada saat kejadian, anggotanya sedang melakukan pengecekan gudang amunisi tersebut.
ledakan di pondok dayung priok

Lokasi markas TNI-AL di Pondok Dayung yang mirip pulau karena untuk menuju ke lokasi harus menggunakan perahu.

Kurang lebih pukul 08.15 WIB pagi seperti biasa anggota jaga gudang amunisi melaksanakan pengecekan rutin dari segi kebersihan, jumlah senjata dan aspek-aspek keamanan lain sampai dengan pada jam itu gudang amunisi aman.


Quote:


Memasuki pukul 09.05 secara tiba-tiba terlihat dan tercium kumpulan asap hitam pekat di gudang amunisi.

Reaksi anggota jaga seperti biasa dalam SOP secepatnya mengambil pemadam kebakaran kemudian disemprotkan dan waktu terus bergulir sekitar pukul 09.20 WIB, pertamanya terdengar ledakan kecil. Kurang dari 60 detik baru terjadi dentuman hebat.

Dari hasil penyelidikan sementara, terjadinya ledakan keras di gudang amunisi milik Markas Komando Pasukan Katak Armada Barat TNI AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara, karena terdapat Trinitrotoluena (TNT atau Trotyl). Efek TNT ini menyebabkan ledakan terdengar keras.
ledakan di pondok dayung priok 01





Gudang amunisi TNI meledak di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3/2014). (Foto: Twitter)


Karena di sana bukan gudang amunisi ringan tapi cadangan bahan peledak TNT ini yang barang kali efek ledakan menjadi hebat, jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati.


BERIKUT VIDEO NYA:







PENGALAMAN TEMAN-TEMAN KASKUS


Quote:


Quote:




SEKIAN DULU GAN POSTING DARI ANE

JANGAN LUPA GAN YANG IJO IJO emoticon-Blue Guy Cendol (L)





Diubah oleh kang.mude 07-03-2014 03:49
0
22.1K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.