Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alimszAvatar border
TS
alimsz
Pakai Moge Ini Siap-siap Dilabrak


Tingkah laku pengendara motor gede (moge) memang tak luput dari kesan arogan. Hal ini tak lain karena ada saja oknum rider yang kerap ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan raya.

Hal tersebut juga diakui Ratson, salah satu anggota klub moge, Ridis Biker. Bahkan Ratson yang sering melakukan test ride sepeda motor Can-Am Spyder menyatakan pernah dilabrak oleh salah satu anggota militer saat mengendarai motor tersebut.

"Saat melintasi wilayah militer dengan Can-Am, saya disebut 'songong', karena dibilang nyetir sembarang," ujar Ratson saat ditemui di wilayah Alam Sutera, Tangerang, Rabu, 5 November 2014.

Namun Ratson membantah bahwa aksinya itu membahayakan pengendara lain. Ia mengatakan bahwa cara mengendarai Can-Am memang berbeda dari sepeda motor pada umumnya.

"Sebab kalau naik Cam-Am Spyder, posisi badan harus mengikuti arah motor agar salah satu ban depan tidak terangkat. Ini cara untuk mengimbangi bantingan motor, kalau tidak begitu motor akan limbung dan sulit mengendalikan arah motor," katanya.

Ratson juga mengatakan teknik gaya berkendara Can-Am Spyder mirip seperti mengendarai motor All-Terrain Vehicle (ATV).

"Intinya kalau sudah terbiasa mengendarai ATV atau mobil pasti bisa bawa motor Can-Am. Agar bisa mahir setidaknya butuh waktu dua minggu," ujar Ratson.

Can-Am tergolong motor atau mobil?

Kehadiran Can-Am Spyder di Indonesia memang belum terlalu lama seperti sepeda motor besar lainnya.

Direktur Utama PT BRP, Dimas Sudiro, menyatakan awal kehadiran Can-Am masuk Indonesia di Desember 2009 sempat membuat bingung petugas Samsat. Hal ini dikarenakan Samsat mencatat kendaraan beroda tiga ini bukan masuk kategori sepeda motor, melainkan sebuah mobil.

"Karena dari Samsat motor ini dianggap masuk dalam kategori mobil, pernah salah satu pemilik Can-Am mencoba masuk ke jalan tol, namun tidak lama kemudian dihentikan oleh polisi," ucap Dimas.

"Sebetulnya kalau dipikir-pikir boleh masuk tol, karena di depan pintu masuk tol yang dilarang hanyalah roda dua, bukan roda tiga," ucap Dimas yang disambut tawa para wartawan.

Sumber : Viva
0
5.4K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.