- Beranda
- The Lounge
PENIPUAN MODUS BARU PENJUALAN HP ORIGINAL BUKAN REPLIKA DI DUNIA NYATA BUKAN ONLINE
...
TS
iancalisa
PENIPUAN MODUS BARU PENJUALAN HP ORIGINAL BUKAN REPLIKA DI DUNIA NYATA BUKAN ONLINE
Quote:
Langsung saja saya ceritakan kronologisnya.
Malam sekitar pukul 18.30 di wilayah jalan Pejompongan atau jalan Tentara Pelajar depan Kementrian Kehutanan RI, teman saya bermaksud menghilangkan kantuk sejenak dengan berhenti di pinggir jalan dan beristirahat sebentar di atas motornya. Rupanya rasa kantuknya yang berat membuat dia sempat pulas beberap menit sebelum seseorang membangunkannya.
P (Penipu): "mas, mas..."
Terderang suara sayup-sayup berusaha membangunkan teman saya itu. Sambil membuka mata perlahan dia berusaha menyapa balik.
K (Korban/teman saya): "iya mas, ada apa?"
Saat itu dalam pikiran teman saya adalah mungkin orang itu ingin tanya alamat karena ia sering ditanya alamat oleh orang-orang yang melewatinya ketika berhenti di pinggir jalan.
P: "Ini mas, saya mau jual hp saya".
Penipu segera menunjukkan hp nya. Merk Samsung GT-I9500. "Asli ini mas, lihat aja kameranya, bagus"
K: "Berapa duit?"
P: "2 juta aja mas, pasarannya 6 jutaan bos"
Teman saya langsung cek keasliannya. Karena dia memang penjual hp replika, jadi dia tau benar mana yang asli dan mana yang replika. Cek imei, sensor, model number, kejernihan layar, dll. Semuanya otentik, barang asli dan dia sangat yakin. Langsung terlintas dalam pikirannya bahwa ini barang curian, untuk memastikannya dia basa-basi dulu ke penjualnya.
K: "Ini asli apa replika?"
P: "Asli bos, kalo replika mah sensornya gak bisa digituin (jari didekatkan ke sensor maka layar berubah warna menjadi hijau)"
K: "Ah, replika juga banyak yang begitu, gw kan jualan replika, jadi tau lah. Udah 1,5 juta aja ya".
P: "Gak bisa bos, udah 1.8 deh saya lepas"
K: "Ya udah tapi saya gak ada cash nih, cari Sevel yang ada ATM-nya"
P: "Gak usah ke sevel bos, di depan ada kok atm, deket. Tapi cepetan ya bos, jangan berisik"
Teman saya ini memang penjual replika, yang terlintas dalam pikirannya saat itu adalah dia akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda jika dijual kembali. Saat itu dia tidak peduli hp yang akan dia beli itu hasil curian atau bukan. Yang penting MURAH! Niatnya picik? Memang. Tapi tidak seperti biasanya, saya tahu teman saya itu tidak pernah bertransaksi dengan barang yang tidak jelas statusnya, walaupun sangat murah sekalipun. Tapi entah setan apa yang merasukinya, terkena hipnotis atau bukan, atau mungkin karena dia baru saja bangun tidur jadi masih setengah sadar tidak bisa berpikir jernih, atau entah apalah, dia langsung setuju.
Begitu deal, mereka langsung pergi cari atm. Ternyata si Penipu tidak sendiri, dia berdua dengan temannya berboncengan. Begitu sampai di ATM, di wilayah belakang gedung DPR-MPR, si Penipu sering mengatakan "Cepat ya bos, jangan berisik". berkali-kali dia bilang begitu ke teman saya. Karena dipikir teman saya itu barang curian, jadi teman saya itu "memakluminya". "Iya bos tenang aja, gw gak akan berisik, ngertilah gw" Masa bodoh itu barang haram atau tidak, yang penting murah abis pikirnya. Teman saya langsung masuk ke ATM sementara Penipu dan temannya menunggu di luar.
Teman saya cukup berhati-hati, pertama dia mengajak ke sevel supaya transaksi di keramaian membuatnya aman dari tindakan tak terduga yang mungkin saja dilakukan oleh Penipu. Tapi karena Penipu tidak mau diajak ke sevel, hanya mau ke ATM terdekat, teman saya tak masalah, yang penting lokasi ATM berada di lingkungan ramai. Nah kebetulan ATM di wilayah belakang gedung DPR-MPR memang ramai dan banyak Satpam atau Security di sana, jadi kekhawatiran teman saya berkurang. Seandainya dia dibawa ke lokasi ATM yang sepi, teman saya pasti akan menolak dan segera kabur dari mereka, katanya.
Setelah menarik uang sebesar 1.7 juta, teman saya langsung menghampiri penipu.
K: "bos, 1.7 aja ya, biar cepet aja nih"
P: "yah 1.8 dong bos. Ya udah gapapa 1.7, langsung kantongin aja nih bos hp nya. gak enak banyak [I]security[/I]"
Si Penipu langsung berusaha memasukkan hp-nya dan menerima uangnya.
P: "Oke, deal ya. makasih ya bos..."
K: "Oke sama-sama...."
Selesai. Keduanya berpisah, tarik gas motor masing-masing.
Karena kondisi di jalan macet, teman saya tidak sempat cek ulang hp-nya. Apa yang dilihat dan rasakan saat memegang hp pertama kalinya sudah menjadi kesan di pikirannya dan meyakinkan dirinya bahwa itu original. Jadi dia terus melaju sampai rumah dan akan melihatnya nanti begitu sampai rumah.
Teman saya bilang "gw yakin banget itu original, gw udah sempet cek semuanya. imei tembus, sensor oke, model number di system settingan asli, kualitas layar dan warna mantep, gw yakin karena kan lo tau sendiri gw penjual Samsung replika, jadi gw ngertilah ngebedainnya gimana. dipegangnya juga beda".
Begitu teman saya menceritakan. Yang ternyata apa yang dia bawa tidak sesuai seperti awal dia cek. Barang yang dibawa ternyata Samsung mainan. Ya, mainan gan! kalau hp replika sih masih mending gan, masih bisa berfungsi dan bisa dijual kembali. Meskipun rusak, spare partnya masih bisa dikanibalin buat servisan. Tapi ini apa? begitu sampai di rumah dia mendapati bahwa hp-nya dalam kondisi mati. Dia pikir karena baterainya habis, lalu dia cas (charge), tapi dicaspun gak ada sinyal kehidupan sama sekali. Dia buka baterainya. Oh noooo.... dia mendapati label samsung berbahasa Inggris, jelas menandakan itu bukan original (FYI: Label asli berbahasa Indonesia untuk Samsung original di Indonesia). Kecurigaannya berlanjut ketika melihat tampilan casing mesinnya yang aneh. Ringan banget seperti tidak ada mesin di dalamnya. Penasaran, lalu dia bongkar dan ternyata benar bahwa itu cuma casing mainan yang diisi baterai replika. Jadi hp terasa berat karena baterainya, bukan karena bobot mesin+baterai. Merataplah teman saya itu yang telah kehilangan uangnya begitu saja 1.7 juta. Akhirnya, niat piciknya (untuk membeli dan menjual kembali barang yang disangka haram) terbayar dengan penyesalan.
Analisa TS:
Teman TS bilang bahwa semua dialog dan kejadian tersebut berlangsung cepat dan terburu-buru. Kondisi cepat atau terburu-buru itu memang mungkin sengaja dikondisikan oleh pelaku penipuan. TS sendiri menduga bahwa mereka sudah profesional dan sering berhasil melakukan trik ini. Melihat calon korban yang sedang tertidur, kondisi gelap di malam hari, lingkungan ramai banyak security, hal-hal tersebut sangat mendukung aksinya. Menurut TS, penipu bukan penghipnotis, tapi dia tau kata-kata hipnotis, yaitu dengan mengatakan secara berulang "cepat bos, jangan berisik ya". Kata-kata yang berulang itu secara ilmu psikologis akan masuk ke dalam alam bawah sadar kita dan secara tidak langsung menghipnotis korban sehingga menggerakkan korban untutk melakukan suatu tindakan. Dan meskipun tidak dikatakan secara langsung bahwa itu hp curian, kata-kata berulang tersebut memang efektif untuk meyakinkan korban bahwa itu hp curian sehingga transaksi harus dilakukan secara cepat. Korban yang terlena dengan harga murah itu pasti setuju bertransaksi cepat.
Berdasrkan analisa TS, kejadian intinya adalah pada saat mau transaksi, persis setelah korban mengambil uang dari ATM. Sebelum memberi hp dan memaksa korban untuk segera mengantongi hp, Penipu menukar hp original yang sebelumnya ditunjukkan (saat penawaran) dengan hp mainan yang sudah disiapkan. Hp originalnya dipegang oleh temannya yang mengendarai motor untuk berjaga-jaga bila ada sesautu hal yang tidak diinginkan penipu bisa langsung melarikan diri tanpa barang bukti. Penipu tidak perlu menghitung jumlah uang atau mengecek keaslian uang karena berapapun jumlahnya, uang yang didapat jauh pasti jauh lebih bernilai daripada hp mainan yang diberikan. Yang penting bagi si Penipu adalah: transaksi selesai, dapat uang, good bye...
Pelajaran dari kasus tersebut:
"NIAT PICIK AKAN SELALU TERBAYAR, SEKETIKA ITU JUGA ATAU DI MASA YANG AKAN DATANG"
Silakan bagikan link kasus ini agar keluarga agan, teman agan, saudara agan, dll. bisa lebih waspada.
Malam sekitar pukul 18.30 di wilayah jalan Pejompongan atau jalan Tentara Pelajar depan Kementrian Kehutanan RI, teman saya bermaksud menghilangkan kantuk sejenak dengan berhenti di pinggir jalan dan beristirahat sebentar di atas motornya. Rupanya rasa kantuknya yang berat membuat dia sempat pulas beberap menit sebelum seseorang membangunkannya.
P (Penipu): "mas, mas..."
Terderang suara sayup-sayup berusaha membangunkan teman saya itu. Sambil membuka mata perlahan dia berusaha menyapa balik.
K (Korban/teman saya): "iya mas, ada apa?"
Saat itu dalam pikiran teman saya adalah mungkin orang itu ingin tanya alamat karena ia sering ditanya alamat oleh orang-orang yang melewatinya ketika berhenti di pinggir jalan.
P: "Ini mas, saya mau jual hp saya".
Penipu segera menunjukkan hp nya. Merk Samsung GT-I9500. "Asli ini mas, lihat aja kameranya, bagus"
K: "Berapa duit?"
P: "2 juta aja mas, pasarannya 6 jutaan bos"
Teman saya langsung cek keasliannya. Karena dia memang penjual hp replika, jadi dia tau benar mana yang asli dan mana yang replika. Cek imei, sensor, model number, kejernihan layar, dll. Semuanya otentik, barang asli dan dia sangat yakin. Langsung terlintas dalam pikirannya bahwa ini barang curian, untuk memastikannya dia basa-basi dulu ke penjualnya.
K: "Ini asli apa replika?"
P: "Asli bos, kalo replika mah sensornya gak bisa digituin (jari didekatkan ke sensor maka layar berubah warna menjadi hijau)"
K: "Ah, replika juga banyak yang begitu, gw kan jualan replika, jadi tau lah. Udah 1,5 juta aja ya".
P: "Gak bisa bos, udah 1.8 deh saya lepas"
K: "Ya udah tapi saya gak ada cash nih, cari Sevel yang ada ATM-nya"
P: "Gak usah ke sevel bos, di depan ada kok atm, deket. Tapi cepetan ya bos, jangan berisik"
Teman saya ini memang penjual replika, yang terlintas dalam pikirannya saat itu adalah dia akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda jika dijual kembali. Saat itu dia tidak peduli hp yang akan dia beli itu hasil curian atau bukan. Yang penting MURAH! Niatnya picik? Memang. Tapi tidak seperti biasanya, saya tahu teman saya itu tidak pernah bertransaksi dengan barang yang tidak jelas statusnya, walaupun sangat murah sekalipun. Tapi entah setan apa yang merasukinya, terkena hipnotis atau bukan, atau mungkin karena dia baru saja bangun tidur jadi masih setengah sadar tidak bisa berpikir jernih, atau entah apalah, dia langsung setuju.
Begitu deal, mereka langsung pergi cari atm. Ternyata si Penipu tidak sendiri, dia berdua dengan temannya berboncengan. Begitu sampai di ATM, di wilayah belakang gedung DPR-MPR, si Penipu sering mengatakan "Cepat ya bos, jangan berisik". berkali-kali dia bilang begitu ke teman saya. Karena dipikir teman saya itu barang curian, jadi teman saya itu "memakluminya". "Iya bos tenang aja, gw gak akan berisik, ngertilah gw" Masa bodoh itu barang haram atau tidak, yang penting murah abis pikirnya. Teman saya langsung masuk ke ATM sementara Penipu dan temannya menunggu di luar.
Teman saya cukup berhati-hati, pertama dia mengajak ke sevel supaya transaksi di keramaian membuatnya aman dari tindakan tak terduga yang mungkin saja dilakukan oleh Penipu. Tapi karena Penipu tidak mau diajak ke sevel, hanya mau ke ATM terdekat, teman saya tak masalah, yang penting lokasi ATM berada di lingkungan ramai. Nah kebetulan ATM di wilayah belakang gedung DPR-MPR memang ramai dan banyak Satpam atau Security di sana, jadi kekhawatiran teman saya berkurang. Seandainya dia dibawa ke lokasi ATM yang sepi, teman saya pasti akan menolak dan segera kabur dari mereka, katanya.
Setelah menarik uang sebesar 1.7 juta, teman saya langsung menghampiri penipu.
K: "bos, 1.7 aja ya, biar cepet aja nih"
P: "yah 1.8 dong bos. Ya udah gapapa 1.7, langsung kantongin aja nih bos hp nya. gak enak banyak [I]security[/I]"
Si Penipu langsung berusaha memasukkan hp-nya dan menerima uangnya.
P: "Oke, deal ya. makasih ya bos..."
K: "Oke sama-sama...."
Selesai. Keduanya berpisah, tarik gas motor masing-masing.
Karena kondisi di jalan macet, teman saya tidak sempat cek ulang hp-nya. Apa yang dilihat dan rasakan saat memegang hp pertama kalinya sudah menjadi kesan di pikirannya dan meyakinkan dirinya bahwa itu original. Jadi dia terus melaju sampai rumah dan akan melihatnya nanti begitu sampai rumah.
Teman saya bilang "gw yakin banget itu original, gw udah sempet cek semuanya. imei tembus, sensor oke, model number di system settingan asli, kualitas layar dan warna mantep, gw yakin karena kan lo tau sendiri gw penjual Samsung replika, jadi gw ngertilah ngebedainnya gimana. dipegangnya juga beda".
Begitu teman saya menceritakan. Yang ternyata apa yang dia bawa tidak sesuai seperti awal dia cek. Barang yang dibawa ternyata Samsung mainan. Ya, mainan gan! kalau hp replika sih masih mending gan, masih bisa berfungsi dan bisa dijual kembali. Meskipun rusak, spare partnya masih bisa dikanibalin buat servisan. Tapi ini apa? begitu sampai di rumah dia mendapati bahwa hp-nya dalam kondisi mati. Dia pikir karena baterainya habis, lalu dia cas (charge), tapi dicaspun gak ada sinyal kehidupan sama sekali. Dia buka baterainya. Oh noooo.... dia mendapati label samsung berbahasa Inggris, jelas menandakan itu bukan original (FYI: Label asli berbahasa Indonesia untuk Samsung original di Indonesia). Kecurigaannya berlanjut ketika melihat tampilan casing mesinnya yang aneh. Ringan banget seperti tidak ada mesin di dalamnya. Penasaran, lalu dia bongkar dan ternyata benar bahwa itu cuma casing mainan yang diisi baterai replika. Jadi hp terasa berat karena baterainya, bukan karena bobot mesin+baterai. Merataplah teman saya itu yang telah kehilangan uangnya begitu saja 1.7 juta. Akhirnya, niat piciknya (untuk membeli dan menjual kembali barang yang disangka haram) terbayar dengan penyesalan.
Analisa TS:
Teman TS bilang bahwa semua dialog dan kejadian tersebut berlangsung cepat dan terburu-buru. Kondisi cepat atau terburu-buru itu memang mungkin sengaja dikondisikan oleh pelaku penipuan. TS sendiri menduga bahwa mereka sudah profesional dan sering berhasil melakukan trik ini. Melihat calon korban yang sedang tertidur, kondisi gelap di malam hari, lingkungan ramai banyak security, hal-hal tersebut sangat mendukung aksinya. Menurut TS, penipu bukan penghipnotis, tapi dia tau kata-kata hipnotis, yaitu dengan mengatakan secara berulang "cepat bos, jangan berisik ya". Kata-kata yang berulang itu secara ilmu psikologis akan masuk ke dalam alam bawah sadar kita dan secara tidak langsung menghipnotis korban sehingga menggerakkan korban untutk melakukan suatu tindakan. Dan meskipun tidak dikatakan secara langsung bahwa itu hp curian, kata-kata berulang tersebut memang efektif untuk meyakinkan korban bahwa itu hp curian sehingga transaksi harus dilakukan secara cepat. Korban yang terlena dengan harga murah itu pasti setuju bertransaksi cepat.
Berdasrkan analisa TS, kejadian intinya adalah pada saat mau transaksi, persis setelah korban mengambil uang dari ATM. Sebelum memberi hp dan memaksa korban untuk segera mengantongi hp, Penipu menukar hp original yang sebelumnya ditunjukkan (saat penawaran) dengan hp mainan yang sudah disiapkan. Hp originalnya dipegang oleh temannya yang mengendarai motor untuk berjaga-jaga bila ada sesautu hal yang tidak diinginkan penipu bisa langsung melarikan diri tanpa barang bukti. Penipu tidak perlu menghitung jumlah uang atau mengecek keaslian uang karena berapapun jumlahnya, uang yang didapat jauh pasti jauh lebih bernilai daripada hp mainan yang diberikan. Yang penting bagi si Penipu adalah: transaksi selesai, dapat uang, good bye...
Pelajaran dari kasus tersebut:
"NIAT PICIK AKAN SELALU TERBAYAR, SEKETIKA ITU JUGA ATAU DI MASA YANG AKAN DATANG"
Silakan bagikan link kasus ini agar keluarga agan, teman agan, saudara agan, dll. bisa lebih waspada.
Kasus yang mirip dari kaskuser lainnya:
Quote:
Original Posted By siapasiloe►Ane pernah denger yg kyk gnian cmn beda cara...
Ada yg mendadak di angkot minta tukeran hp, hp si penipu keren abis , anggap aja samsung galaxy s4, terus korbannya misalnya hp nya samsung galaxy mega....
Cth kasus, penipu(p), korban(k)
lagi diangkot terjadilah percakapan yg demikian...
p : mas hp mw tukeran hp gk?
k: tuker hp apa?
P: (nunjukin s4)
k: tapi hp saya lebih gembel dari hp mas , gpp neh?
P: gpp mas...
K: kok pengen nuker hp sma ane??
p: ini sebenarnya hadiah bwt adik saya, cmn dia maunya galaxy mega...
*sebelumnya si korban sempat cek keasliannya, setelah dicek emang itu hp asli bukan mainan
K: ok deh mas saya mw tuker sma hp mas...
P: tapi tambah biaya yah bos , kan hp ane lebih canggih, tambah 300k aja deh... Hehehe...
kngitung2 masih untung) ok lah... (Sambil ngeluatin dompet nyari duit)
Mungkin disinilah asal mulanya... Ketika sih kotban sedang ambil uang ntuh orang langsung menukar s4 nya dengan barang mainan yg secara kasat mata mirip sengan s4...
K: nih hp mega + uang 300k
p: ok.... Neh s4nya....
Setelah pertukaran gak brp lama si penipu turun angkot....
Si p setelah itu iseng coba mw mainin hp barunya...
Sontak dia kaget mendapatkan barang mainan...
Ada yg mendadak di angkot minta tukeran hp, hp si penipu keren abis , anggap aja samsung galaxy s4, terus korbannya misalnya hp nya samsung galaxy mega....
Cth kasus, penipu(p), korban(k)
lagi diangkot terjadilah percakapan yg demikian...
p : mas hp mw tukeran hp gk?
k: tuker hp apa?
P: (nunjukin s4)
k: tapi hp saya lebih gembel dari hp mas , gpp neh?
P: gpp mas...
K: kok pengen nuker hp sma ane??
p: ini sebenarnya hadiah bwt adik saya, cmn dia maunya galaxy mega...
*sebelumnya si korban sempat cek keasliannya, setelah dicek emang itu hp asli bukan mainan
K: ok deh mas saya mw tuker sma hp mas...
P: tapi tambah biaya yah bos , kan hp ane lebih canggih, tambah 300k aja deh... Hehehe...
kngitung2 masih untung) ok lah... (Sambil ngeluatin dompet nyari duit)
Mungkin disinilah asal mulanya... Ketika sih kotban sedang ambil uang ntuh orang langsung menukar s4 nya dengan barang mainan yg secara kasat mata mirip sengan s4...
K: nih hp mega + uang 300k
p: ok.... Neh s4nya....
Setelah pertukaran gak brp lama si penipu turun angkot....
Si p setelah itu iseng coba mw mainin hp barunya...
Sontak dia kaget mendapatkan barang mainan...
Quote:
Original Posted By iand6661►wah modus sprti ini toh.
Ane jg pernah ngalamin kek gini...
kejadian nya di WTC surabaya bagian depan di sekitaran parkiran luar.. bukan parkiran dalam. -+ wktu itu thun 2008.
singkat cerita, yg kita cek pada awalnya emg beneran HP Asli gan. bener bener asli. Tp, begitu kita lengah, sebenernya si Maling itu punya 2 hp. 1 hp yg ditunjukin ke kita buat nge cek keasli an nya, yg satu dia simpen (hp yg rusak/mirip asli).
begitu deal, barang yg dikasih ke kita hp yg rusak tp tanpa sepengetahuan kita. dan pastinya dia minta cepet cepet transaksi sama persis alasannya agan ceritakan di atas td. waktu itu dia alasannya ke ane "buruan mas, saya ndak enak klo hp saya laku duluan, liat tuh temen saya, blm pada laku mas.."
ya entah kenapa ane nurutin aja semuanya..
alhasil... ternyata hp yg ane dpt hp rusak, hp batangan yg dilem, yg dikasih pasir.
namanya jg apes
Ane jg pernah ngalamin kek gini...
kejadian nya di WTC surabaya bagian depan di sekitaran parkiran luar.. bukan parkiran dalam. -+ wktu itu thun 2008.
singkat cerita, yg kita cek pada awalnya emg beneran HP Asli gan. bener bener asli. Tp, begitu kita lengah, sebenernya si Maling itu punya 2 hp. 1 hp yg ditunjukin ke kita buat nge cek keasli an nya, yg satu dia simpen (hp yg rusak/mirip asli).
begitu deal, barang yg dikasih ke kita hp yg rusak tp tanpa sepengetahuan kita. dan pastinya dia minta cepet cepet transaksi sama persis alasannya agan ceritakan di atas td. waktu itu dia alasannya ke ane "buruan mas, saya ndak enak klo hp saya laku duluan, liat tuh temen saya, blm pada laku mas.."
ya entah kenapa ane nurutin aja semuanya..
alhasil... ternyata hp yg ane dpt hp rusak, hp batangan yg dilem, yg dikasih pasir.
namanya jg apes
Quote:
Original Posted By Mr. Popo►Hati2 gan penipuan model HP dummy ginian udh ada sejak jaman 6600 jadi barang trendy, pelakunya g terduga, korbanya beragam, dari Mahasiswa, pekerja kantor, hingga buruh pabrik, sudah sekitar 5 orang temen ane kena penipuan kaya gini, satiu di deket Roxy, satu di Cibitung, satu di kawasan segitiga Senen, satu di skitaran Salemba, n satu lagi di Pinggir jalan Daan Mogot, kesemuanya selalu terjadi di pinggiran jalan gan, dan kesemuanya temen ane lagi nunggu angkutan umum. Maka hati2 agan2 yg naik angkutan umum n punya HP yg menarik atau potensial menjadi sasaran empuk pelaku kriminal model ginian..
WASPADALAH
WASPADALAH
Quote:
Original Posted By ikarkebo►Yah gan kalo dipinggir jalan mah mendingan gan.
Ane pernah tau kejadian gini di counter hape gan.
Bayangin tuh nekatnya itu orang, counter hape pinggir jalan yg rame dan ada orang nongkrong.
Yah yg nongkrong sih ga curiga, namanya orang ke counter hape kan ga 1 / 2 orang,
pasti banyak dan ga mungkin merhatiin satu2 pada transaksi apa.
Kejadiannya jadi, itu penipu naek motor berdua ama temennya,
temennya satu lagi tetep dimotor dan motor tetep dinyalahin,
kalo merhatiin yg bawa motor pasti emang curiga karena bawa motor ko ga dimatiin pas transaksi di counter hape,
pasti ada niatan jahat, cuman kalo ngeliat yg turun ini (pelaku yg transaksi ama penjaga counter) semua sirna.
Asli gan santai dan lugu, udah gitu ga grasauk grusuk,
bener profesional.
Skenarionya lebih rapi,jual hape ke counter, semua diperiksa dan dipastiin,
pas penjaga ambil uang, hape dengan cepet dituker make yg dummy.
Ane pernah tau kejadian gini di counter hape gan.
Bayangin tuh nekatnya itu orang, counter hape pinggir jalan yg rame dan ada orang nongkrong.
Yah yg nongkrong sih ga curiga, namanya orang ke counter hape kan ga 1 / 2 orang,
pasti banyak dan ga mungkin merhatiin satu2 pada transaksi apa.
Kejadiannya jadi, itu penipu naek motor berdua ama temennya,
temennya satu lagi tetep dimotor dan motor tetep dinyalahin,
kalo merhatiin yg bawa motor pasti emang curiga karena bawa motor ko ga dimatiin pas transaksi di counter hape,
pasti ada niatan jahat, cuman kalo ngeliat yg turun ini (pelaku yg transaksi ama penjaga counter) semua sirna.
Asli gan santai dan lugu, udah gitu ga grasauk grusuk,
bener profesional.
Skenarionya lebih rapi,jual hape ke counter, semua diperiksa dan dipastiin,
pas penjaga ambil uang, hape dengan cepet dituker make yg dummy.
Quote:
Original Posted By mulawarmand►Temen gw juga pernah,...
Kayanya penipunya udah sering nih,..
Yg dikasih malah dummy,...
Pantesan gak nyala,...
Hahahaha,...
Kayanya penipunya udah sering nih,..
Yg dikasih malah dummy,...
Pantesan gak nyala,...
Hahahaha,...
Quote:
Original Posted By gegandul89►Lain kali hati hati gan,
Gw juga pernah kena kaya ginian nih jam 10an malem, emang lagi kurang amal aja gw,
Sama modusnya ane kena tipu duit 400rb ,
Gw juga pernah kena kaya ginian nih jam 10an malem, emang lagi kurang amal aja gw,
Sama modusnya ane kena tipu duit 400rb ,
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 7 suara
Pernahkah agan mengalami hal seperti kasus di thread ini?
pernah
0%tidak pernah
100%Diubah oleh iancalisa 06-11-2014 13:46
0
13.3K
Kutip
67
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya