Quote:
Jakarta - KontraS menyoroti penegakkan hukum Polri. Terutama mengenai cara-cara penanganan Polri terhadap tersangka dalam sebuah kasus.
"Kalau kita lihat praktek di lapangan, sering kali polisi melakukan penegakkan hukum tapi di saat bersamaan menciptakan ketidakamanan atau rasa takut. Dalam penegakkan hukum orang dengam mudah dibunuh, ditembak. Jadi orang merasa kalau berurusan dengan polisi hidupnya makin suram," ujar koordinator KontraS, Haris Azhar yang menjadi pembicara.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi yang diselenggarakan di Kedai Tjikini, Jl. Cikini Raya, Jakpus, Selasa (4/11/2014), KontraS mengungkapkan beberapa temuannya mengenai perilaku oknum polisi yang tidak baik.
Haris pun memberi contoh ketika penggerebekan judi, sering kali terjadinya penembakkan oleh polisi terhadap pelaku. Sementara jika pelaku merupakan orang berpengaruh atau memiliki kekuasaan dan uang, maka pelaku perlakuannya pun berbeda.
"Kalau dari kelas menengah dan punya uang tapi tidak ada akses politik maka dia bisa lebih baik ditangani, misalnya sewa lawyer, bisa cari informasi," jelas Haris.
Kriteria lain dari penegakkan hukum terhadap menurut Haris adalah bagaimana pelaku memiliki akses politik meski tidak memiliki uang atau kekuasaan. Contohnya adalah bagaimana kasus pornografi penghina Presiden Joko Widodo, M Arsyad yang mendapat bantuan dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
"Orang yang punya uang atau tidak punya uang tapi punya akses politik dia bisa mendapat penyejuk-penyejuk. Dalam kasus Arsyad tidak ditunjukkan kerugiannya seperti apa.Lucunya, saat KontraS datang untuk tanda tangan pemindahan kuasa, langsung dicut pengacara Fadli Zon untuk penangguhan penahanan," cerita Haris
Jika seorang tersangka mendapat bantuan dari orang yang memiliki kekuasaan, menurut Haris maka penangannya bisa menjadi mudah. Meski begitu, penyelesain kasus itu disebut Haris menjadi tidak jelas.
"Kalau Arsyad dibebaskan dengam mekanisme Fadli Zon ini bagaimana dengan kasus-kasus lain seperti ini. Ada seorang istri di Yogya yang komplain soal mutasi suaminya di facebook. Dikasuskan oleh perusahaannya dan sampai ditangkap," cerita Haris.
"Seperti ibu-ibu yang di Yogya ini, apakah harus menunggu Fadli Zon? Orang jadi tidak berpegangan pada hukum tapi pada orang yang mau menolong," tambahnya.
Haris menyebut apa yang dilakukan Fadli Zon adalah sebagai sebuah tindak yang juga mempertontonkan pornografi. "Mempertontonkan kekuasaan kan pornografi," tutupnya.
sumber:
http://news.detik.com/read/2014/11/0...n-bantu-arsyad
makin ketara siapa sebenarnya si zonk pembela nasbung ini