Silahkan browse sendiri di berita, medsos dan di forum2 diskusi, 2 kalimat sakti yang paling sering dipakai panasbung utk menyerang tokoh2 tertentu.
Jika tokoh2 yang tidak disukai mereka bekerja , mereka bilang "pencitraan", jika ada kasus yang menimpa junjungan mereka atau org yang sepaham dgn perjuangan mereka , misalnya ditangkap KPK atau polisi, mereka pasti bilang "kriminalisasi".
Jika ada kasus besar yang lebih heboh dari kasus yang sedang terjadi , mereka bilang "pengalihan isu".
Quote:
1. Pengalihan Isu
2. Pencitraan
3. Kriminalisasi
cth berita:
Quote:
DPR Tandingan Manuver Pengalihan Isu Kenaikan BBM
Pembentukan pimpinan DPR tandingan yang diprakarsai parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dinilai sebagai manuver untuk mengalihkan isu kenaikan BBM yang rencananya akan dilakukan waktu dekat ini.
Bukan tidak mungkin, manuver yang sudah terang-terangan melabrak konstitusi negara ini merupakan bagian dari ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi-JK untuk menjelaskan ke publik perihal rencana kenaikan BBM.
Demikian disampaikan Presiden Perhimpunan Simpul Aktivis Seluruh Indonesia (Persira) Fuad Bachmid kepada RMOL sesaat lalu (Jumat, 31/10).
Fuad melihat ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi-JK menjelaskan alasan kenaikan BBM akibat ketidakmampuan anggota kabinet kerja dalam merespon kritik publik terkait masalah defisit APBN. Menteri ESDM, Sudirman Said dan Menteri BUMN, Rini Soemarno, adalah menteri yang paling bertanggungjawab.
Dia membandingkan, saat kenaikan BBM di Pemerintahan SBY-Boediono periode lalu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri ESDM, Jero Wacik dan Menteri BUMN, Dahlan Iskan selalu kompak dalam mengelola kritik itu sebagai bahan intropeksi dalam mengeluarkan solusi cerdas berkaitan dengan kenaikan BBM. Bahkan Dahlan Iskan membangun komunikasi intens dengan DPR untuk mencari kesepahaman dalam, begitupun juga dengan pers dan kelompok civil society.
"Nampaknya Presiden Jokowi tidak punya konsep yang strategis dalam memberdayakan kabinetnya untuk terjun langsung menyelesaikan dinamika terkini," pungkas Fuad.
http://politik.rmol.co/read/2014/10/...-Kenaikan-BBM-
Quote:
Fadli Zon: Jangan Kriminalisasi Wong Cilik
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengaku prihatin dengan kasus hukum yang mendera rakyat kecil khususnya yang dialami Muhamad Arsyad (23). Pria yang berprofesi sebagai tukang tusuk sate itu ditahan Bareskrim Mabes Polri karena diduga membully Presiden Jokowi di Facebook.
"Saya sangat prihatin terhadap apa yang terjadi. Jangan sampai terjadi kriminalisasi terhadap wong cilik," ujanya Fadli usai mengunjungi kediaman Arsyad di Jalan Haji Jum RT 09 RW 01, Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jumat (31/10/2014).
Menurutnya, hukum jangan hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas. "Kita ingin memastikan hukum itu ditegakkan tanpa pandang bulu," lanjutnya.
Fadli mengatakan, banyak pelanggaran-pelanggaran pilpres lalu yang tidak diungkap. "Sebaiknya penegakan hukum tidak bisa hanya pada satu orang. Harus merata tidak bisa hanya diambil dari satu orang," tandasnya.
Dari kediaman MA, Fadli Zon bersama keluarga dari MA mendatangi Gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jumat (31/10/2014). Kedatangan Fadli, diakui untuk memberi bantuan dalam proses hukum MA.
"Kami concern dan prihatin dengan MA yang dituduh melakukan pelanggaran hukum terkait penghinaan terhadap Pak Jokowi. kami ingin meneliti dan mengkaji proses hukum MA," ujar Fadli, sebelum memasuki Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Kedatangan Fadli Zon sekitar pukul 10.40, juga didampingi oleh keluarga MA. Tampak ibu MA, yaitu MR (48), memegang tangan Fadli Zon. Mereka datang juga bersama ayah MA, serta dua orang kerabat laki-laki. (okezone/Kompas)