Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

salesnyentrikAvatar border
TS
salesnyentrik
Liz Muray, Gelandangan Menuju Harvard



Elizabeth ‘Liz’ Murray adalah jebolan Universitas Harvard, AS. Bagi perempuan ini, kuliah di universitas yang terkenal itu bukanlah perkara mudah. Bagaimana tidak, dia adalah seorang gelandangan, yang bahkan untuk makan sehari-hari saja sulit.

Liz dilahirkan di New York, AS, dari orang tua pencandu narkoba. Saat punya uang, orang tuanya memilih membelanjakannya untuk kokain dan heroin. Padahal saat itu, Liz dan adik perempuannya tengah kelaparan. Terpaksa, kakak beradik itu makan es batu.

Menurut Liz, kedua orang tuanya adalah orang yang cerdas namun tidak pandai mengasuh anak karena ketergantungan pada obat dan akibat kemiskinan. Di sekolah, Liz kerap di-bully teman-temannya karena bau dan kumal. Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, namun Liz sangat menyayangi keluarganya. ‘Mantra’ dari ibunya pun dia hafal benar, ‘suatu hari hidup akan menjadi lebih baik’.

Saat Liz berusia 15 tahun, sang ibu meninggal akibat HIV/AIDS. Jenazahnya dimakamkan dengan peti mati yang merupakan hasil sumbangan.

Tak lama, sang ayah tidak mampu membayar kontrakan sehingga harus pindah ke rumah penampungan tunawisma. Liz pun tinggal di jalanan. Dia kerap tidur di dekat kereta bawah tanah atau di bangku taman. Dia pun beberapa kali mencuri buku sebagai bahan bacaan.

Meski hidup di jalanan kota New York, Liz tetap berniat untuk melanjutkan sekolahnya di SMA dan sekaligus menghidupi adiknya. Dibanding siswa-siswi yang lain, Liz memang lebih lambat memulai pendidikan sekolah menengahnya. Meski begitu dia mampu menyelesaikan sekolahnya dalam dua tahun. Saat sekolah, Liz mengambil kelas malam, dan menghabiskan waktu siangnya untuk bekerja.

Kemudian perempuan kelahiran 1980 ini mendengar kabar ada beasiswa bagi siswa miskin. Beruntung, dia lulus ujian dan diterima sebagai mahasiswi Universitas Harvard pada tahun 2000. Namun pada 2003, dia terpaksa pindah ke Columbia University di New York agar bisa merawat ayahnya yang sakit.

Sang ayah kemudian meninggal pada 2006 karena AIDS. Setelah itu, Liz memutuskan kembali ke Harvard untuk menyelesaikan kuliahnya. Akhirnya dia lulus pada 2009 menggondol gelar sarjana di bidang psikologi.

Oprah Winfrey memberinya penghargaan Chutzpah dan Liz bisa bertemu Bill Clinton. Dia juga berkesempatan berbicara dengan sejumlah tokoh seperti Tony Blair, Mikhail Gorbachev dan Dalai Lama. Liz membuktikan pada dunia bahwa seorang gelandangan seperti dia, bisa meninggalkan kehidupan pahit di jalanan asal punya keinginan kuat dan komitmen.

Kini Liz Murray dikenal sebagai pembicara profesional. Bahkan kisah hidupnya pernah difilmkan, ‘Homeless to Harvard: The Liz Murray Story’.


Sumber :http://www.santaibro.com/?p=2897
0
2.3K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.