VIVAlog - Sebagai karyawan dengan gaji bulanan, kita harus pandai-pandai dalam mengatur pengeluaran. Salah sedikit saja bakal menyebabkan gaji kita tidak cukup sampai akhir bulan. Kecerdasan kita dalam mengatur pengeluaran, diperlukan agar keuangan kita tetap stabil sampai akhir bulan, bahkan mungkin malah menjadikan kita lebih kaya daripada bos di tempat kita bekerja.

Untuk bisa mengontrol pengeluaran, diperlukan sebuah kerangka dasar di mana kerangka dasar itu harus selalu kita patuhi. Kerangka ini berfungsi untuk memetakan pengeluaran kita, mengetahui ke mana uang kita akan mengalir nantinya. Setiap awal bulan saat kita menerima gaji, segera bagi gaji kita menuju kerangka-kerangka yang sudah kita siapkan.

Untuk bisa mengontrol pengeluaran, diperlukan sebuah kerangka dasar dimana kerangka dasar itu harus selalu kita patuhi. Kerangka ini berfungsi untuk memetakan pengeluaran kita, mengetahui kemana uang kita akan mengalir nantinya. Setiap awal bulan saat kita menerima gaji, segera bagi gaji kita menuju kerangka-kerangka yang sudah kita siapkan. Berikut 5 kerangka pengeluaran tersebut :
Dana sosial sebesar 5%

Kerangka pengeluaran yang pertama adalah untuk dana sosial. Dana sosial disini maksudnya adalah pengeluaran yang ditujukan untuk kegiatan amal, misalnya zakat, infak, sedekah dan amal-amal lain yang sifatnya berupa sumbangan. Kita tempatkan kerangka ini pada urutan pertama karena berhubungan langsung dengan Yang Diatas. Sebagai makhluk Tuhan, kita semua tahu bahwa semua sumber rejeki berasal dari Dia. Selain itu uang ini juga bukan hak kita, uang ini adalah hak orang lain yang cuma dititipkan kepada kita sebagai perantara dalam penyalurannya. Lantas kenapa jumlahnya 5%, bukankah seharusnya Cuma 2,5%. Yang wajib memang jumlahnya 2,5%, tetapi yakinlah bahwa sedekah atau amal merupakan investasi terbaik, return yang dihasilkan jauh melebihi investasi anda di saham, emas atau properti. Tuhan sebagai pemberi rejeki menjanjikan uang yang berlipat-lipat atas amal yang kita keluarkan. Bisa 7 kali, 70 kali bahkan sampai 700 kali lipat. Investasi apa yang mampu menjanjikan return sebesar itu? Saya yakin semua agama juga mengajarkan hal yang sama. Jadi 2,5 % adalah murni hak orang lain, sedangkan 2,5% adalah investasi kita dimasa mendatang.
Bayar hutang atau cicilan sebesar 20%

Kerangka pengeluaran yang kedua adalah untuk membayar cicilan dan hutang. Pengeluaran memang wajib berada diurutan atas, karena lagi-lagi ini adalah hak orang lain. Uang yang kita pinjam memang harus dikembalikan, baik itu pinjam di bank ataupun pinjam di perorangan. Berlaku bijaklah dalam meminjam uang, apalagi untuk kebutuhan yang bersifat konsumtif. Jangan sampai hutang tersebut akan menjadikan beban finansial bagi kita nantinya. Besaran ideal untuk cicilan hutang adalah tidak lebih dari 20% pendapatan. Memang rata-rata bank mau memberikan plafon cicilan sebesar 30% atau bahkan malah ada yang berani 40%, tapi saya sangat menyarankan jangan mengambil melebihi 20%. Akan sangat memberatkan dalam membayar, apalagi bagi anda yang sudah berkeluarga.
Kebutuhan hidup sehari-hari sebesar 45%

Kebutuhan sehari-hari seperti belanja, tagihan listrik, uang saku anak, transport merupakan pengeluaran terbesar dari gaji kita. Disini kita memang harus memberi porsi paling besar dari alokasi gaji kita. Besaran ideal untuk pengeluaran demi mencukupi kebutuhan sehari-hari adalah 45% dari gaji bulanan kita. Lebih sedikit pengeluaran memang lebih baik, akan tetapi juga berpengaruh terhadap gaya hidup kita. Terlalu hemat tidak baik untuk psikologis anda, anda akan selalu merasa hidup dengan tekanan. Gerak dan langkah kita juga terasa dibatasi dengan gaya hidup yang terlalu berhemat.
Dana cadangan sebesar 5%

Kerangka berikutnya adalah dana cadangan yang fungsinya sebagai back up pada saat terjadi kondisi darurat. Idealnya dana cadangan ini besarnya adalah 5% dari gaji bulanan kita. Dan jumlah total dana cadangan yang nganggur jangan sampai lebih dari 6 kali gaji bulanan kita. Kenapa dana cadangan ini kita batasi Cuma 6 kali gaji? Bukankah semakin banyak cadangan semakin bagus, kita jadi punya dana yang cukup jika sewaktu-waktu butuh? Saya rasa dana cadangan 6x gaji sudahlah cukup. Terlalu banyak dana cadangan menjadikan uang kita tidak berkembang, karena dana cadangan ini hanya kita simpan dalam bentuk tabungan reguler di bank saja. Alangkah baiknya jika ada dana cadangan lebih, kita alihkan dana cadangan itu menuju ke instrumen investasi dengan return yang lebih besar daripada hanya sekedar ditabung di bank. Bagi anda yang khawatir dana cadangan sebesar 6x gaji masih kurang, anda bisa mengalokasikan sisa dana cadangan ke investasi jangka pendek yang sewaktu-waktu bisa diambil. Emas misalnya, sewaktu-waktu anda butuh uang, anda bisa menjual emas itu. Saat ini saham juga sudah bisa dicairkan sewaktu-waktu lho.
Investasi sebesar 20%

Karena konteks kita disini adalah mengatur keuangan untuk karyawan dengan gaji bulanan, maka saya memperbesar porsi kerangka investasi dari biasanya 10% menjadi 20%. Biasanya saya membagi investasi dan bisnis masing-masing sebesar 10%. Namun kali ini saya asumsikan anda tidak ada waktu untuk mengurusi bisnis. Waktu anda sepenuhnya adalah untuk bekerja. Oleh karenanya porsi pengeluaran untuk bisnis kita alokasikan menuju ke investasi. Fungsi dari investasi ini adalah untuk melipatgandakan uang anda tanpa anda harus mengeluarkan keringat. Biarkan uang anda yang bekerja, biarkan orang lain yag bekerja, anda tinggal duduk manis dan menunggu uang anda menjadi berlipat. Lantas investasi apa yang harus dipilih? Pilih investasi yang aman, dalam artian uang anda akan terus tumbuh dan besarnya pertumbuhan haruslah lebih besar daripada inflasi. Pandai-pandailah memilih investasi, karena investasi inilah yang nantinya menjadi kendaraan anda untuk mencapai tujuan finansial. Entah itu ingin kaya, ingin pensiun dini atau hanya sekedar ingin pendapatan lebih besar dari bos anda mungkin. Tempatkan uang anda di instrumen investasi yang tepat, yang tidak akan tergerus besarnya inflasi, misalnya properti dengan membeli tanah, rumah, atau jenis properti yang lain. Perlu diketahui bahwa investasi di bidang properti akan memberikan anda keuntungan setidaknya 20% setahun, bahkan lebih jika anda pandai memilih properti yang anda beli. Dan sesuai hukum penawaran dan permintaan, harga properti akan terus naik, karena jumlah barang yag ditawarkan tetap sedangkan orang yang butuh properti terus bertambah jumlahnya. Selain properti, anda mungkin bisa menjadikan saham sebagai kendaraan investasi. Dengan membeli saham, anda juga tidak perlu bersusah payah untuk bekerja, biarkan manager perusahaan yang bekerja untuk anda sebagai pemilik modal. Mulailah dengan kecil-kecilan, beberapa ratus ribu sudah bisa memiliki saham saat ini.
Asuransi 5%

Kerangka pengeluaran terakhir adalah asuransi, besarnya 5% dari gaji anda. Investasi juga penting artinya karena kita tidak ada yang bakal tahu kejadian esok hari. Oleh karenanya investasi diperlukan untuk memproteksi anda, tidak hanya jiwa anda yang diproteksi tetapi juga keuangan anda. Saat ini mungkin anda sehat wal afiat, siapa tahu nanti pas pulang kerja anda kecelakaan dan harus membutuhkan uang banyak untuk pengobatan. Disiniah fungsi dari asuransi, menjaga agar anda tidak terlalu terbebani secara finansial.

Demikian 6 kerangka pengeluaran yang wajib anda ketahui jika anda ingin sukses secara finansial, entah itu pengen pensiun dini, penghasilan tambahan, pengen cepet kaya. Yang terpenting untuk bisa sukses dalam mengatur keuangan adalah komitmen anda untuk tetap berada di kerangka yang telah anda buat sendiri. Tidak ada kesuksesan yang instan, selalu membutuhkan waktu dan kerja keras, disiplin serta kratifitas. Semoga tips mengatur keuangan pribadi ini berguna bagi kita semua.