Jokowi Mau Naikkan Harga BBM November, Eks Gubernur BI: Tidak Tepat!

sum of ber
Jakarta -Pemerintahan baru pimpinan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 3.000/liter pada November tahun ini. Apakah November merupakan waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM?

"Bukan momen yang tepat untuk menaikkan harga BBM karena perekonomian sedang turun," tegas Darmin Nasution, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam diskusi 'Bedah Tuntas Solusi Defisit Transaksi Berjalan' di Avara Lounge and Function Hall, Epiwalk, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Menurut Darmin, kenaikan harga BBM bersubsidi memang harus dilakukan. Kebijakan ini dibutuhkan untuk mengurangi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Ini (kenaikan harga BBM) harus diambil karena nggak ada ruang untuk menghindarinya. Dia salah satu sumber persoalan (penyebab defisit)," sambung dia.

Namun, Darmin menilai November bukanlah waktu yang tepat. Mantan Direktur Jenderal Pajak ini menyarankan pemerintah menaikkan harga BBM saat panen raya.

"Zaman Orde Baru, BBM dinaikkan April ketika panen raya. Atau kalau meleset maka dilakukan pada Oktober, ketika musim panen ubi. Dengan begitu, lonjakan harga-harga nggak terlalu terasa," jelasnya.

Soal besaran, Darmin menilai ada baiknya pemerintah menerapkan kenaikan harga BBM secara berkala dalam 3-5 tahun. "Saya kira-kira kenaikannya 20-25% sekali naik," sambung dia.

Kenaikan harga pada saat panen raya dan dilakukan secara bertahap, menurut Darmin, akan memberikan dampak optimal bagi perekonomian sekaligus tidak terlampau membebani masyarakat.

"Ini adalah titik optimum perubahan harga BBM supaya tidak memukul balik. Kalau dilakukan dengan tepat, kenaikan harga BBM akan menambah ruang APBN," tutur Darmin.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
ya sudah pusing saya