Liputan6.com, Jakarta Jika di Amerika Serikat punya gerakan kampanye sebagai bentuk kepedulian penyakit
ALS lewat Ice Bucket Challenge, di Indonesia punya I Like Dangdut Challenge. Tantangan I Like Dangdut mengajak kamu semua untuk ikut gerakan goyang dangdut sekaligus beramal.

Lewat I Like Dangdut Challenge yang diadakan Indosiar ini, kamu bisa membantu memberikan donasi untuk program pendidikan di Indonesia. Tentu saja, kamu diminta kreatifmenciptakan suatu goyangan khas milikmu kemudian menantang tiga orang temanmu.
Lalu bagaimana caranya?

1. Download lagu I Like Dangdut disini
2. Buat video rekaman goyangan khas kamu dengan backsound lagu sudah kamu download.
3. Video rekaman berisi pernyatan kalau kamu menerima tantangan I Like Dangdut Challenge, kemudian rekam videomu sambil bergoyang diiringi backsound lagu I Like Dangdut.
Terakhir kamu harus menantang tiga orang atau suatu grup yang ingin kamu tantang untuk melakukan I Like Dangdut.
4. Upload video rekaman goyangan khas kamu di www.vidio.com dengan mencantumkan nama kamu dan beri tagar #ILIKEDANGDUT
5. Lalu share video kamu di media sosial seperti Twitter dan Facebook dengan tagar tersebut dan mention tiga orang teman yang kamu tantang. Jangan lupa juga buat mention @IndosiarID dan @vidiodotcom
Orang yang menerima tantangan I Like Dangdut wajib menyumbang minimal Rp50 ribu. Jika tidak melakukannya maka wajib memberikan sumbangan minimal Rp500 ribu. Jangan lupa video harus menarik dan berdurasi maksimal tiga menit.
Transfer sumbangan kamu ke BCA Cab. Taman Ratu atas nama PT. INDOSIAR VISUAL MANDIRI dengan no. rek. 162 3 200900.
Ayo, buruan ikutan! Kapan lagi berjoget dangdut sambil beramal untuk pendidikan di Indonesia.

Joget Dangdut Paling Aneh ala Dirut Semen Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Joget dangdut memang gampang-gampang mudah. Tapi apa jadinya jika pemimpin perusahaan ditodong untuk joget dangdut. Seperti yang dialami Dirut PT Semen Indonesia, yang berjoget dangdut paling aneh.

Jika dunia sempat dihebohkan dengan tantangan `Ice Bucket Challenge` yang ditujukan untuk menggalang dana bagi para penyandang amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yakni penyakit saraf yang menyerang neuron yang mengendalikan otot lurik.
Orang-orang yang menerima tantangan `Ice Bucket Challenge` harus menyiramkan satu ember air es ke tubuhnya sendiri. Jika seseorang memberi tantangan dan Anda menolak atau tidak merespons dalam 1x24 jam, maka orang yang ditantang tersebut siap-siap merogoh kocek US$ 100 atau kira-kira Rp 1,21 juta (kurs: Rp 12.147 per dolar AS).

Tak mau kalah, di Indonesia juga memiliki program yang berkonsep sama dengan `Ice Bucket Challenge` yaitu `I Like Dangdut Challenge`. Tantangan `I Like Dangdut` yang diadakan Indosiar mengajak siapa pun untuk ikut gerakan goyang dangdut dan memberikan donasi untuk program pendidikan di Indonesia.
Pejoget bebas bergaya apapun saat bergoyang dan kemudian diwajibkan menantang tiga orang teman untuk mengikuti tantangan I Like Dangdut Challenge`. Apabila menerima tantangan ini Anda wajib berjoget minimal menyumbang Rp 50 ribu. Namun kalau menolak wajib, Anda menyumbang minimal Rp 500 ribu.

Tak hanya masyarakat awam, para pejabat dan petinggi perusahaan juga diajak untuk berjoget di `I Like Dangdut Challenge`. Ini tentu pemandangan tak biasa, melihat para pejabat dan CEO perusahaan yang biasanya kaku dan jaim mau bergoyang dangdut.
Salah satu yang menerima tantangan ini adalah Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto. Dwi bersama dua rekannya yaitu Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ditantang mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk berjoget ala `I Like Dangdut Challenge`.

"Saya Dwi Soetjipto, Dirut PT Semen Indonesia Tbk. Saya akan menerima tantangan Bapak Dahlan untuk berjoget di I like Dangdut. Siapa takut," kata Dwi seperti dikutip dari vidio.com, Kamis (30/10/2014).

Ayah empat anak ini mengaku berani terima tantangan ini karena ingin turut berkontribusi terhadap pendidikan untuk membangun sarana pendidikan antara lain sekolah.
"Sekarang saya akan masukkan sumbang kepada I Like Dangdut," kata Pria Surabaya, 10 November 1955 itu sambil memasukkan uang sebesar Rp 1 juta.

Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya itu menerima tantangan I Like Dangdut di ruang kantornya. Dia mengenakan jaket biru dongker, dengan baju putih bertulisan I Like Dangdut dan celana hitam.
Tak lupa, helm proyek putih berlambang logo Semen Indonesia menjadi penutup kepalanya. Di samping kiri, Dwi terdapat 4 sak semen yang mewakili produk dari dihasilkan perusahaan yang dipimpinnya.
Lalu bagaimana aksi suami dari Handini ini saat berjoget?
"Musiiik," kata Dwi seraya membuka dan melempar jaket biru dongkernya.

Kemudian Dwi mulai bergoyang ke kanan ke kiri sambil menggerak-gerakkan tangannya. Sambil tersenyum, Dwi tak malu bergoyang dengan gayanya yang khas. Tangan Dwi bergerak seperti pendekar silat.

Tiba-tiba Dwi melakukan gerakan yang mengagetkan. Dia menendangkan kaki kirinya ke atas, kemudian diikuti kaki kanannya. Lalu bergoyang santai lagi ke kanan sebentar, dan gerakan menendang dua kali dilakukannya. Di akhir tarian, Dwi menendangkan kakinya sekali.
Gerakan ini memang cukup mengagetkan, namun ini biasa buat Dwi. Pasalnya, sejak kecil Dwi memang mengikuti seni beladiri karate dan pencak silat.
Usai berjoget, Dwi pun menantang tiga orang untuk melakukan joget ala I Like Dangdut. Siapa saja yang ditantang Dwi?

"Yang paling dekat rekan-rekan di Corporate Secretary di Kantor Jakarta. Kedua, sahabat saya yang sangat saya mencintai dangdut Direktur Keuangan Semen Indonesia Bapak Ahyani dan Direktur Utama PT Semen Tonasa Bapak Unggul atas untuk melakukan tantangan I Like Dandgut yang saya lakukan. I Like Dangdut," tutup Dwi sambil mengacungkan dua jempol. (Ndw/Igw)