Namaku Ervian, usiaku 16 tahun. Aku tinggal di sebuah kota tua di salah satu provinsi di Kalimantan. Aku tinggal di sebuah rumah yang bisa dibilang cukup lega.

Saat cerita ini bermula, ketika itu kedua adik kembarku, Ivan dan Evan, mereka masing-masing berumur 4 setengah tahun, sedang diajak ayah jalan-jalan ke alun-alun kota lalu sorenya akan berkunjung ke rumah nenek di kota yang berbeda dan pasti akan pulang sedikit lebih malam. Ibuku sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali jadi aku tidak bertemu ibuku dulu. Aku pun menjaga rumah sendiri. Tapi aku tak kesepian, aku punya banyak sekali teman di sekitar rumahku. Maka agar aku tidak kesepian, aku ajak mereka main dirumahku yang ada kolam renangnya, lapang serbaguna yang bisa dijadikan lapangan untuk bermain sepak bola. Mereka bermain dengan asyiknya, hingga siang.
Kemudian aku pun mengajak teman-teman perempuanku untuk mengerjakan PR sekolah kemarin. Setelah beres PR, aku ajak teman-teman kelasku yang laki-laki utuk main PES di PS4 ku yang baru dibelikan ibu. Kami main hingga lelah.

Badanku lengket sekali, capek sekali... Aku mandi sore dulu sekitar jam 5 di kamar mandiku di lantai dasar. Tenang, teman-teman ku masih mau menggantikanku untuk menjaga rumah, mereka bebas mau minum apa saja yang ada di dapur. Mumpung lagi tak ada ibu, aku bebas mandi selama mungkin karena air hangat dari pemanas air nya dapat menghilangkan rasa dingin di badan. Setelah 30 menit, aku tak kuat ingin buang air besar dulu, lalu Ivan membuka pintu kamar mandiku dan ku bentak dia, "Hey, Van! Kakak sedang BAB! Jangan sembarang buka dong!", Evan pun menjawabku, "Iya, Kak. Kami akan main di bawah saja" aku pun membalas lagi, "Ya sudah sana!" nadaku bentak sambil ngeden.

Jam setengah tujuh, Ibu pun pulang dan jam 9 malam Ayah baru pulang, kami pun lengkap kembali.