- Beranda
- The Lounge
Bagaimana Jika Agan Sudah Menikah Tapi “Harus” Hidup Terpisah ???
...
TS
milanistilombok
Bagaimana Jika Agan Sudah Menikah Tapi “Harus” Hidup Terpisah ???
Quote:
MUKADDIMAH
Image courtesy of nescafesejuk.blogspot.com
Membicarakan masalah cinta dengan segala problematikanya tidak akan pernah habis untuk dibahas dan selalu menarik untuk dibicarakan. Tapi yang akan ane bahas disini bukanlah sebuah kisah cinta antara dua insan berlainan jenis yang masih sebatas “hubungan pengakuan antara aku dan kamu” atau apa mungkin nama dan istilahnya, tapi ini tentang sebuah hubungan yang sudah Syah secara Agama dan Hukum dihadapan Sang Pencipta dalam sebuah ikatan suci yang bernama Pernikahan. Dalam Thread sederhana kali ini ane akan sedikit membahas tentang pasangan yang sudah menikah tetapi harus menjalani hubungan jarak jauh (long distance relationship). Ketika pasangan, baik suami ataupun istri terikat pekerjaan atau pendidikan di luar kota ataupun di luar negeri, mau tidak mau dengan berat hati bila tak ingin mengorbankan salah satu pekerjaan atau pendidikan satu sama lain, maka hubungan jarak jauh lah yang musti dijalani. Apa yang ane tulis ini sebagian besar adalah pengalaman pribadi karena memang sampai saat ini ane masih hidup terpisah dengan istri ane.
Semoga thread sederhana ini bisa Bermanfaat
Semoga thread sederhana ini bisa Bermanfaat
Quote:
Perjuangan Hidup Orang yang Sudah Menikah
Tapi Harus Hidup Terpisah
Tapi Harus Hidup Terpisah
Quote:
Sebuah Pilihan yang Sulit
Image courtesy of ibnumushab.blogspot.com
Tidak ada pasangan yang ingin menjalani hubungan long distance relationship (LDR) kalau bukan karena terpaksa bila mereka sudah menikah. Akan tetapi, karena faktor-faktor tertentu (Biasanya faktor ekonomi atau pendidikan) maka beberapa pasangan harus menjalani hubungan jarak jauh, entah itu di luar kota, luar pulau, bahkan sampai diluar Negeri. Saat mengambil keputusan itu saja sudah teramat sulit, apalagi jika sudah menjalaninya. Jika “hidup terpisah” itu terjadi sebelum menikah, mungkin tidak akan terlalu menjadi beban karena masing-masing pihak sudah mempersiapkan diri dan saling mengetahui kondisi masing-masing, tapi jika “hidup terpisah” itu terjadi setelah pernikahan dan sebelumnya tidak ada bayangan sama sekali untuk hidup terpisah, mungkin hal itu akan menjadi sebuah masalah yang cukup besar. Bisa saja ketika masih belum mulai menjalani kita merasa sudah cukup kuat, namun semuanya akan berubah menjadi berat ketika sudah mulai menjalani.
Image courtesy of ibnumushab.blogspot.com
Tidak ada pasangan yang ingin menjalani hubungan long distance relationship (LDR) kalau bukan karena terpaksa bila mereka sudah menikah. Akan tetapi, karena faktor-faktor tertentu (Biasanya faktor ekonomi atau pendidikan) maka beberapa pasangan harus menjalani hubungan jarak jauh, entah itu di luar kota, luar pulau, bahkan sampai diluar Negeri. Saat mengambil keputusan itu saja sudah teramat sulit, apalagi jika sudah menjalaninya. Jika “hidup terpisah” itu terjadi sebelum menikah, mungkin tidak akan terlalu menjadi beban karena masing-masing pihak sudah mempersiapkan diri dan saling mengetahui kondisi masing-masing, tapi jika “hidup terpisah” itu terjadi setelah pernikahan dan sebelumnya tidak ada bayangan sama sekali untuk hidup terpisah, mungkin hal itu akan menjadi sebuah masalah yang cukup besar. Bisa saja ketika masih belum mulai menjalani kita merasa sudah cukup kuat, namun semuanya akan berubah menjadi berat ketika sudah mulai menjalani.
Quote:
Harus Super Pandai Mengatur Uang
Image courtesy of cybershopping.cbn.net.id
Hidup terpisah setelah menikah itu secara kasarnya berarti akan ada dua dapur yang harus tetap mengepul, itu berarti harus ada pengeluaran extra dan juga sebuah kecermatan dalam mengelola keuangan supaya segala kebutuhan hidup tetap terpenuhi. Masalah paling utama dalam kehidupan berumah tangga adalah masalah ekonomi, jika kedua pihak sama-sama bekerja dan mempunyai penghasilan, maka masalahnya mungkin tidak akan terlalu berat, tapi jika hanya salah satu saja yang bekerja, maka disinilah tantangan hidup yang sebenarnya akan dihadapi. Sang suami/istri yang sedang pergi harus bisa mengatur keuangan sebaik mungkin dirantauan, dan sang istri/suami yang sedang ditinggalkan juga harus cermat dan cerdas dalam menggunakan uang. Itu baru urusan perut, belum lagi tempat tinggal dan juga biaya-biaya lainnya, termasuk biaya kangen atau biaya komunikasi, serta biaya mudik juga pastinya.
Image courtesy of cybershopping.cbn.net.id
Hidup terpisah setelah menikah itu secara kasarnya berarti akan ada dua dapur yang harus tetap mengepul, itu berarti harus ada pengeluaran extra dan juga sebuah kecermatan dalam mengelola keuangan supaya segala kebutuhan hidup tetap terpenuhi. Masalah paling utama dalam kehidupan berumah tangga adalah masalah ekonomi, jika kedua pihak sama-sama bekerja dan mempunyai penghasilan, maka masalahnya mungkin tidak akan terlalu berat, tapi jika hanya salah satu saja yang bekerja, maka disinilah tantangan hidup yang sebenarnya akan dihadapi. Sang suami/istri yang sedang pergi harus bisa mengatur keuangan sebaik mungkin dirantauan, dan sang istri/suami yang sedang ditinggalkan juga harus cermat dan cerdas dalam menggunakan uang. Itu baru urusan perut, belum lagi tempat tinggal dan juga biaya-biaya lainnya, termasuk biaya kangen atau biaya komunikasi, serta biaya mudik juga pastinya.
Quote:
Kepercayaan itu yang Utama
Image courtesy of erfikaj.wordpress.com
Pernikahan bukanlah sekedar status. Pernikahan adalah sebuah ikatan suci. Bila pasangan suami istri merasa telah siap dan mampu melakoni kehidupan rumah tangga terpisahkan jarak dengan komitmen yang kuat satu sama lain, ane yakin mereka bisa tegar dan kuat menghadapi godaan berupa apapun. Menurut seorang Psikolog dari Personal Growth, Ratih Andjayani Ibrahim, masalah rumah tangga umumnya terjadi karena lunturnya tingkat kepercayaan. Dalam membina hubungan suami istri, tingkat kepercayaan menjadi kunci kelanggengan hubungan. Apalah artinya jika di antara pasangan itu tidak ada kepercayaan, maka kesetiaan pun juga tidak ada. Untuk menjaga rumah tangga agar tetap langgeng, ada 3 pilar yang harus dipegang, yaitu love (cinta), hope (harapan), dan trust (kepercayaan). Jika ketiga pilar itu sudah dipegang teguh, Insya Allah semuanya akan berjalan dengan Indah, tidak peduli apakah harus hidup bersama ataupun harus terpisah oleh jarak.
Image courtesy of erfikaj.wordpress.com
Pernikahan bukanlah sekedar status. Pernikahan adalah sebuah ikatan suci. Bila pasangan suami istri merasa telah siap dan mampu melakoni kehidupan rumah tangga terpisahkan jarak dengan komitmen yang kuat satu sama lain, ane yakin mereka bisa tegar dan kuat menghadapi godaan berupa apapun. Menurut seorang Psikolog dari Personal Growth, Ratih Andjayani Ibrahim, masalah rumah tangga umumnya terjadi karena lunturnya tingkat kepercayaan. Dalam membina hubungan suami istri, tingkat kepercayaan menjadi kunci kelanggengan hubungan. Apalah artinya jika di antara pasangan itu tidak ada kepercayaan, maka kesetiaan pun juga tidak ada. Untuk menjaga rumah tangga agar tetap langgeng, ada 3 pilar yang harus dipegang, yaitu love (cinta), hope (harapan), dan trust (kepercayaan). Jika ketiga pilar itu sudah dipegang teguh, Insya Allah semuanya akan berjalan dengan Indah, tidak peduli apakah harus hidup bersama ataupun harus terpisah oleh jarak.
Quote:
Komunikasi itu Harus Tetap Terjalin
Image courtesy of ciricara.com
Ane sangat bersyukur ketika harus menjalani kehidupan seperti ini teknologi sudah berkembang dengan pesat sehingga jarak bukanlah sebuah halangan untuk tetap berkomunikasi dengan sang Istri. Ane tidak bisa membayangkan bagaimana orang-orang dulu ketika masih menggunakan surat menyurat untuk berkomunikasi dengan pasangannya yang jauh. Disaat menjalani hubungan terpisah seperti ini, komunikasi itu harus tetap terjalin, bila perlu, semua sarana yang bisa diakses harus digunakan supaya komunikasi tetap terjalin dengan baik. Memang tidak ada yang bisa mengalahkan komunikasi secara langsung dengan pasangan, apalagi jika ada sebuah permasalahan, namun jika menjalani kehidupan seperti ini, maka melakukan komunikasi dengan alat adalah sebuah pilihan terbaik. Tergantung masing-masing orang bagaimana bisa memanfaatkan dan menggunakan hal tersebut dengan sebaik-baiknya.
Image courtesy of ciricara.com
Ane sangat bersyukur ketika harus menjalani kehidupan seperti ini teknologi sudah berkembang dengan pesat sehingga jarak bukanlah sebuah halangan untuk tetap berkomunikasi dengan sang Istri. Ane tidak bisa membayangkan bagaimana orang-orang dulu ketika masih menggunakan surat menyurat untuk berkomunikasi dengan pasangannya yang jauh. Disaat menjalani hubungan terpisah seperti ini, komunikasi itu harus tetap terjalin, bila perlu, semua sarana yang bisa diakses harus digunakan supaya komunikasi tetap terjalin dengan baik. Memang tidak ada yang bisa mengalahkan komunikasi secara langsung dengan pasangan, apalagi jika ada sebuah permasalahan, namun jika menjalani kehidupan seperti ini, maka melakukan komunikasi dengan alat adalah sebuah pilihan terbaik. Tergantung masing-masing orang bagaimana bisa memanfaatkan dan menggunakan hal tersebut dengan sebaik-baiknya.
Quote:
Pertempuran Hati
Image courtesy of satumedia.info
Hidup terpisah, jauh dari Istri/Suami adalah sebuah pertempuran hati, ane merasakan sendiri hal tersebut, satu hari saja berpisah sudah sangat berat untuk dirasakan, apalagi beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Beruntunglah mereka yang merasakan hidup normal ketika sudah berumah tangga, dan bagi mereka yang merasakan juga apa yang ane rasakan, semoga selalu diberikan kesabaran untuk menjalaninya. Ane merasakan sendiri bagaimana ketika harus meninggalkan rumah dan istri untuk pergi jauh demi sebuah tugas, merasakan sendiri bagaimana rasanya harus bertemu hanya lewat suara, atau sesekali bisa saling melihat lewat video call, bagaimana jika ada masalah atau ada sebuah kejadian insidental dirumah sana, bagaimana jika bathin berontak karena nafkahnya tidak terpenuhi, dan sebagainya. Ane juka bisa merasakan bagaimana perasaan orang yang ane tinggalkan disana, beratnya menjalani hari tanpa pasangan. Apalagi jika sudah memiliki anak ? belum lagi omongan orang-orang yang suka menakut-nakuti dan juga berbagai cerita pahit tentang hubungan jarak jauh… tentulah pertempuran hati itu akan semakin sengit terjadi.
Image courtesy of satumedia.info
Hidup terpisah, jauh dari Istri/Suami adalah sebuah pertempuran hati, ane merasakan sendiri hal tersebut, satu hari saja berpisah sudah sangat berat untuk dirasakan, apalagi beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Beruntunglah mereka yang merasakan hidup normal ketika sudah berumah tangga, dan bagi mereka yang merasakan juga apa yang ane rasakan, semoga selalu diberikan kesabaran untuk menjalaninya. Ane merasakan sendiri bagaimana ketika harus meninggalkan rumah dan istri untuk pergi jauh demi sebuah tugas, merasakan sendiri bagaimana rasanya harus bertemu hanya lewat suara, atau sesekali bisa saling melihat lewat video call, bagaimana jika ada masalah atau ada sebuah kejadian insidental dirumah sana, bagaimana jika bathin berontak karena nafkahnya tidak terpenuhi, dan sebagainya. Ane juka bisa merasakan bagaimana perasaan orang yang ane tinggalkan disana, beratnya menjalani hari tanpa pasangan. Apalagi jika sudah memiliki anak ? belum lagi omongan orang-orang yang suka menakut-nakuti dan juga berbagai cerita pahit tentang hubungan jarak jauh… tentulah pertempuran hati itu akan semakin sengit terjadi.
Quote:
Yang Terjadi adalah yang Terbaik
Image courtesy of islamiyanti.blogspot.com
Tidak ada yang menginginkan hidup terpisah bila sudah menikah, hanya karena faktor keterpaksaanlah sehingga hal itu harus dijalani, apa yang terjadi adalah yang terbaik. Selalu ada makna dibalik semua peristiwa, hanya kadang kita tidak selalu bisa mencernanya dengan singkat, terkadang semua butuh waktu baru bisa kita memahaminya. Percayakan hidup kita pada Sang Pencipta. Bila kita berkomitmen untuk tetap menjaga kesetiaan dan kepercayaan terhadap pasangan di manapun ia berada, niscaya kita akan tenang menjalani kehidupan rumah tangga tanpa harus merasa khawatir yang berlebihan. Semua kembali kepada masing-masing pribadi tiap manusia.Teguhkan dalam hati, biarpun jauh di mata, namun tetap dekat di hati. Satu hal yang harus tetap diingat adalah apapun pilihan hidup yang kita jalani saat ini, semua tentu memiliki risiko masing-masing
Image courtesy of islamiyanti.blogspot.com
Tidak ada yang menginginkan hidup terpisah bila sudah menikah, hanya karena faktor keterpaksaanlah sehingga hal itu harus dijalani, apa yang terjadi adalah yang terbaik. Selalu ada makna dibalik semua peristiwa, hanya kadang kita tidak selalu bisa mencernanya dengan singkat, terkadang semua butuh waktu baru bisa kita memahaminya. Percayakan hidup kita pada Sang Pencipta. Bila kita berkomitmen untuk tetap menjaga kesetiaan dan kepercayaan terhadap pasangan di manapun ia berada, niscaya kita akan tenang menjalani kehidupan rumah tangga tanpa harus merasa khawatir yang berlebihan. Semua kembali kepada masing-masing pribadi tiap manusia.Teguhkan dalam hati, biarpun jauh di mata, namun tetap dekat di hati. Satu hal yang harus tetap diingat adalah apapun pilihan hidup yang kita jalani saat ini, semua tentu memiliki risiko masing-masing
PENGALAMAN PRIBADI
Diubah oleh colot_nay 26-08-2015 05:12
adolfsbasthian memberi reputasi
1
159.5K
Kutip
1.1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.9KThread•90KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya