JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Koalisi Antiutang Dani Setiawan menilai, Presiden Joko Widodo tidak akan lepas dari bayang-bayang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam penyusunan kabinet. Menurut dia, meski Jokowi menyatakan bahwa memilih menteri adalah hak prerogatifnya, status Jokowi sebagai "petugas partai" tidak dapat dihilangkan begitu saja.

"Jokowi sering bilang kabinet hak perogratif presiden. Namun, Megawati bilang, Jokowi itu adalah petugas partai. Indikasinya kuat bahwa bayang-bayang Megawati menentukan kabinet juga," kata Dani, Jumat (24/10/2014), kepada Kompas.com.

Dani mengaitkan analisanya dengan kultur politik di Indonesia bahwa ketua umum partai bisa jadi lebih berkuasa ketimbang kadernya yang menjadi pejabat. Apalagi, Mega memiliki latar belakang yang spesial.

"Apalagi ketum parpol punya modal yang kuat, misalnya garis keturunan yang tidak dapat disaingi orang lain. Jadi apa yang diminta, tak bisa disanggah," lanjut Dani.

Dani menduga, kondisi ini yang menyebabkan ditundanya pengumuman nama-nama menteri di Pelabuhan III Terminal Petikemas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (23/10/2014) lalu. Menurut dia, kemungkinan ada tarik menarik kepentingan antara Jokowi-Jusuf Kalla dengan pucuk pimpinan partainya.


http://nasional.kompas.com/read/2014...ayang.Megawati

komen ane: si ibu Suri Kapan sih nyusul sang suami