Anda boleh percaya boleh tidak, tapi dalam politik tak ada yang tak mungkin.

Dalam pertemuan 20 kelompok anti Jokowi di sebuah Restoran di Kemang Jakarta, 23 Oktober 2014 memutuskan beberapa hal :

1. Melakukan iventarisasi rekam jejak negatif dari semua calon menteri di kabinet Jokowi. Rekam jejak meliputi antara lain, Pelanggaran HAM, Korupsi, Kebijakan Neolib, Perselingkuhan dll.

2. Jika kabinet di umumkan dan nama-nama calon menteri dengan rekam jejak negatif itu masuk dalam kabinet maka maksimal dalam 7 hari semua rekam jejak akan di publish ke media massa.

3. Kampanye secara simultan di semua lini dan sektor Rakyat bahwa kabinet Jokowi berisi para Pelanggar HAM, Koruptor dll dilakukan secara masif melalui diskusi kampus di 100 universitas dan pertemuan BEM.

4. Dihari ke 100 pemerintahan Jokowi sekitar awal Febuari mulai dilakukan aksi2 Mahasiswa dan Rakyat dengan tuntutan Resuflle Kabinet atau Turunkan Jokowi - JK.

5. Diperkirakan BBM sudah naik sekitar Rp 3.000/ liter di peringatan 100 hari pemerintahan Jokowi. Kenaikan ini akan menjadi stimulus gerakan massa besar-besaran.

6. Febuari 2015 UU Pemilihan Presiden melalui MPR sudah disahkan oleh anggota DPR dari KMP.

7. Aksi-aksi massa akan disambut positif oleh DPR RI dan DPRD Propinsi maupun Kabupaten.

8. Maret 2015 sekitar 50 tokoh nasional akan menyampaikan mosi tidak percaya pada Presiden Jokowi.

9. April 2015 akan menjadi puncak gerakan massa berupa pendudukan DPR RI dengan tuntutan Tritura ke 2 (Tolak Kenaikan BBM, Turunkan Harga dan Resuffle Kabinet).

10. Mei 2015 eskalasi isu akan meningkat menjadi Turunkan Jokowi - JK dan Pemilihan Presiden melalui MPR.