Jakarta -Perkenalkan ini Elizabeth Holmes, wanita muda terkaya di Amerika Serikat (AS). Ia tidak pernah lulus kuliah tapi sukses sebagai pebisnis sampai punya harta US$ 4,5 miliar (Rp 54 triliun).
Perusahaan yang ia dirikan berpotensi mengubah industri kesehatan AS yang sudah lama tidak menghasilkan gebrakan. Cerita berawal saat Holmes memutuskan keluar dari Universitas Stanford di usia 19 tahun.
Ia kemudian mendirikan perusahaan sendiri memakai uang pinjaman ke orang tuanya. Sepuluh tahun kemudian ia layak bersanding dengan miliuner asal AS lainnya berkat kerja kerasnya menjalankan perusahaan.
"Saya pikir banyak anak muda yang punya ide menakjubkan dan pemahaman yang mendalam, tapi sayangnya banyak juga yang tidak bergerak cepat dalam menjalankan hidupnya," katanya seperti dikutip CNN, Jumat (24/10/2014).
"Apa yang terjadi kepada saya sekarang ini karena saya memulainya lebih cepat daripada orang lain," tambahnya.
Perusahaan yang ia dirikan bernama Theranos, bergerak di industri kesehatan tepatnya sektor diagnosa laboratorium yang perputaran uangnya mencapai US$ 76 miliar (Rp 912 triliun) per tahun.
Industri ini sudah lama tidak mengalami gebrakan. Seperti kita tahu, cara mengetes darah sejak ditemukan pada 1960 sampai sekarang masih sama saja.
Ide yang ia lahirkan adalah, tes darah tanpa tabung tanpa selang, hanya beberapa tetes darah saja yang dikumpulkan dalam tempat yang kecil. Namun tetesan darah ini bisa dilakukan 70 tes dibandingkan cara tradisional.
Holmes berpikir kalau tes darah bisa dilakukan dengan mudah dan efisien maka akan lebih banyak lagi orang yang mau dites untuk mengetahui dan mencegah penyakit yang akan timbul di kemudian hari.
Kesukaannya bekerja di bidang laboratorium medis ini merupakan turunan dari ayahnya, Christian Holmes IV, yang sepanjang hidupnya berkarir di USAID meneliti banyak obat.
"Ayahku sering bekerja di pemulihan daerah bencana, jadi aku tumbuh di rumah yang penuh foto anak-anak kurang beruntung di belahan dunia lain," katanya.
"Dari situ aku yakin, ini yang akan aku kerjakan. Tak lama aku sadar sebuah perusahaan bisa menjadi kendaraan yang tepat untuk membuat perubahan, lalu aku mulai membuat konsep yang kira-kira bisa membantu hidup orang lain," ujarnya.