TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mengawali pemerintahannya dengan buruk. Lantaran Jokowi menunda pengumuman kabinet di Pelabuhan Tanjung Priok pada Rabu (22/10/2014) malam.

"Pembatalan pengumuman ini awal indikasi buruk Pemerintah Jokowi. Sudah mengeluarkan dana mahal, dikumpulkan, setelah ada memo Dirut Pelindo II, bikin semua makin aneh," ujar politikus Partai Demokrat Ramadhan Pohan, Kamis (23/10/2014).

Wasekjen Demokrat itu menilai Jokowi tak perlu aneh-aneh mengumumkan calon menterinya di luar Istana Negara. Pohan mengusulkan agar Jokowi-JK mengumumkan menterinya di area simbol negara demi hemat biaya, dan ringkas.

Ia mempertanyakan niatan Jokowi membuat pemerintahan yang efektif, efesien dan prorakyat. Sayang, kondisi itu tak tercipta pascapelantikan Jokowi sebagai presiden, seperti adanya pesta rakyat sampai pengumuman kabinet yang batal di Tanjung Priok.

"Ini paradoks, ironis, anomali, dan ambigu. Katanya mau membangun negeri dengan penghematan, tapi nyatanya menghambur-hamburkan dana pesta di Monas dan mahal di pelantikan kabinet di Tanjung Priok yang kemudian batal pula," imbuhnya.

Seperti diketahui, informasi pengumuman kabinet pemerintahan Jokowi-JK tidak terealisasi pada Rabu (22/10/2014) malam. Padahal, panitia telah menyiapkan seluruh kegiatan pengumuman di dermaga III Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

SUMBER

belum juga bekerja udah dibilang buruk, nih orang lagi mabok lem kayanya ngomong begitu